Amplifier dipergunakan untuk mengolah suara sehingga dapat mencapai kualitas yang dikehendaki. Menurut fungsinya, amplifier mempunyai ragam masing masing diantaranya:
– Pre amplifier berfungsi sebagai penguat awal, khusus dipergunakan untuk input-input dengan karakter tertentu agar mencapai level yang diperlukan oleh penguat-penguat berikutnya. Pre amplifier untuk tape head akan berbeda dwengan pre amplifier untuk microphone, cd dan lain sebagainya.
– Power amplifier disebut pula dengan penguat akhir berfungsi untuk memperkuat daya sampai dengan power yang dikehendaki.
– Line amplifier berfungsi untuk menguatkan signal sehingga mencapai level antara +6 dbm sampai +40 dbm di outputnya.
– Distribution amplifier berfungsi sebagai pembagi signal dari satu input dihasilkan beberapa output yang masing-masing tidak saling mempengaruhi jika salah satunya bermasalah.
– Isolation amplifier berfungsi untuk memisahkan hubungan galvanis antara input dengan outputnya.
– Kita mulai saja dari ekualiser yang bahasa kerennya disingkat dengan EQ. Hampir bisa dipastikan semua audio engineer dan pembaca Audio Pro sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan EQ. Ekualiser berfungsi mengontrol masing-masing level frekuensi suara. Ekualiser hampir bisa kita temukan di setiap sistem audio. Apakah itu pada stereo set rumahan, sistem audio mobil, bahkan media player atau winamp di komputer, semuanya memiliki EQ. Umum digunakan adalah ekualiser grafik atau graphic EQ
– Mixer amplifier berfungsi untuk mencampur beberapa signal menjadi satu signal (mono) atau dua signal (stereo). Ada pula yang mempunyai lebih dari dua output dan disebut dengan grup output, dan biasanya untuk melayani peralatan audio multi track.
– Monitor amplifier adalah amplifier yang khusus dipakai untuk memantau kualitas suara dari peralatan audio lain, yang biasanya dilengkapi dengan loudspeaker khusus juga, atau keduanya dikemas dalam satu alat, dan kualitasnya harus standard secara akustik.
– Limiter berfungsi untuk membatasi level agar tidak melebihi level tertentu yang distandarkan. Jika sebelum membatasi level, limiter juga harus menguatkan signal, maka disebut dengan limiter amplifier.
– Compresor berfungsi untuk memadatkan signal, jika level signal mencapai tingkat tertentu yang dapat diatur. Di bawah level tersebut, compresor berfungsi sebagai penguat biasa. Tingkat pemadatannya juga dapat diatur. Dengan demikian compresor akan mengakibatkan pengurangan dinamic range.
– Expander, compander berfungsi berlawanan dengan fungsi compresor yaitu untuk meregangkan signal mulai dari level tertentu sampai ke atasnya sedangkan level yang dibawahnya akan di turunkan atau diperlemah. Expander biasanya bekerjasama dengan compresor sehingga disebut juga dengan compander singkatan dari compresor dan expander yang berfungsi utnuk mengurangi noise dan tingkat dinamic range.
– Limiter bekerja khusus untuk frekuensi tertentu seperti huruf S.