BENTUK GAMELAN GONG LUANG SINGEPADU GIANYAR SEBAGAI TABUH IRINGAN PROSESI, TABUH PEMBUKA, DAN TABUH UPACARA

gamelan  Dibali gamelan gong luang termasuk gamelan golongan madya, yang barungannya lebih kecil dari barungan Gong Kebyar. Termasuk salah satu jenis gamelan yang jarang di mainkan untuk mengiringi suatu pertunjukan seni tari maupun drama. Kalaupun gamelan gong luang dimainkan di atas pentas, seperti dalam parggelaran dramatari calonarang, barungan barungan ini hanya dipakai untuk mengringi adegan memandikan mayat atau madusang-dusangan. Barungan gamelan gong luang banjar apuan singapadu dimainkan oleh 16 orang.
Barungan gamelan gong luang banjar apuan singapadu dibentuk oleh gabungan antara instrument berpencon dan istrumen bilahan. Semua instrument berpencon terbuat dari perunggu (kerrawang) sedangkan instrument berbilah di buat dari perunggu atau bambu. Instrumen-instrumen lain yang juga menjadi bagian dari barungan gong luang adalah berongga. Diantara empat instrument yang tercangkup dalam gamelan gong luang, instrument yang berbentuk pencon adalah yang paling dominam dalam pengertian yang memainkan peranan paling penting membawakan tabuh-tabuh.
Instrumen-instrumen yang digunakan dalam gamelan gong luang memiliki tugas secara umum, sepeerti ditawarkan bandem (1983), dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Pembawa lagu (yang memainkan melodi)
b. Pemangku lagu (yang menandakan ruas-ruas lagu termasuk finalis)
c. Pemurba irama (yang menandakan cepat maupun lambatnya lagu)
Instrumen-instrumen yang bertugas sebagai pembawa lagu adalah terompong gede (besar), terompong cenik (kecil), dan saron. Instrumen-instrumen pemangku lagu yaitu, gangsa jongkok gede, gangsa jongkok cenik, kajar, dan jegogan. Instrumen pemurba irama adalah ceng-ceng dan kendang.
Dalam gamelan gong luang instrument berpencon terdiri atas lima jenis yaitu :
a. Tungguh terompong besar (dengan 8 buah pencol)
b. 1 Tungguh terompong kecil (dengan 8 buah pencon)
c. 1 Tungguh gong
d. 1 Tungguh kempur
e. 1 Tungguh kajar
Inatruen berbentuk bilahan meliputi :
a. 1 Tungguh gangsa jongkok besar
b. 1 Tungguh gangsa jongkok kecil
c. 1 Pasang jegogan
Ketiga instrument tersebut bilahannya terbuat dari kerrawang atau perunggu
d. 1 Pasang pemade
e. 1 Pasang kantil ( satu-satunya instrument yang bilahnya tidak terbuat dari perunggu adalan saron yang terbut dari bambu.

Dalam pertunjukannya, gong luang banjar apuan-singapadu memiliki kebiasaan untuk menempatkan alat-alat gamelan yang digunakan dengan menempatkan instrument-instrumen berpasangan atau berhadap-adapan ,berdekatan. Terompong gede berpasangan dengan terompong cenik sehingga empat orang penabuhnya (masaing-masing penabuh setiap instrument 2 orang) duduk saling brhadapan. Gangsa gede jongkok berhadapan dengan gangsa cenik jongkok dalam posisi berhadapan. Posisi yang sama juga dilihat pada jegogan, dimana kedua jegogan diletakkan berhadapan masing-masing instrument di mainkan oleh satu orang.

Gamelan gong luang banjar Apuan Singapadu dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : Tabuh Prosesi, Tabuh Pembuka, dan Tabuh Upacara dapat di jelaskan sebagai berikut :
a. Tabuh Prosesi
Tabuh Prosesi yang biasa diminkan oleh Gong Luang adalah tabuh baleganjur. Sesuai dengan kesedihan instrument yang ada dalam barungannya ini, tabuh baleganjur yang dimainkan oleh gong luang dapat dikatakan sederhana ; menggunakan satu buah gong tanpa bende, dan tanpa kempli. Jumblah ceng-ceng kopyak yang digunkan terbatas.
b. Tabuh Petegak (pembuka)
Tabuh adalah sajian pembuka atau selingan sebelum masuk ke tabuh iringan upacara. Dua buah tabuh biasa disajikan sebagai tabuh petegak oleh gong luang adalah Gilak Adeng dan Tabuh Telu.
Sebelum upacara prosesi upacara pengabenan dimulai, para penabuh biasanya memainkan Tabuh Petegak. Tabuh yang disajikan bernama tabuh ketut baru yang berbentuk gilak. Oleh para penabuh gong luang ini sering disebut dengan tabuh “gilak kopi” karena biasanya tak lama setelah memainkan tabuh ini tuan rumah atau yang memiliki upacara akan datang membawa suguhan kopi lengkap dengan jajan. Kebiasaan memainkan tabuh “Gilak Kopi” sebagai sajian pembuka masih terus berlanjut sampai sekarang, dan uniknya tak lama setelah memainkan tabuh ini penabuh gong luang akan mendapatkan suguhan kopi serta jajannya.
c. Tabuh Iringan Upacara
Tabuh-tabuh yang biasa digunakan sebagai pengiring upacara adalah ginada/Cinada, Lilit, Mekar sari, Warga sari, dan tabuh rigrig. Dari penuturan para pelaku atau penabuh sekha Gong Luang Banjar Apuan-Singapadu, Sukawati, Gianyar Bali.