Gamelan Gong Luang Br. Tegeh Kerobokan
GAMELAN luang atau gamelan saron merupakan salah satu gamelan barungan cukup langka di Bali . Dalam ajang PKB XXXIII, Sekeha Gong Luang Banjar Tegeh, Desa Kerobokan, Badung, Minggu (19/6) kemarin menampilkan kesenian karawitan klasik gong luang di Kalangan Angsoka Taman Budaya dalam rangkaian pelestarian.
Gamelan gong luang ini sangat jarang ditampilkan di wilayah kabupaten/kota yang ada di Bali . Kondisi gamelan barungan ini hampir sama dengan barungan gamelan yang ada pada saat ini. Hanya perbedaan gamelan gong luang disisipkan sebuah gamelan barungan yakni gamelan saron.
Gamelan gong luang berlaras pelog 7 nada, yang disisipkan dua nada pamero. Instrumen dalam gamelan gong luang ini meliputi satu kendang cedugan, satu tungguh reong, satu pasang penyacah, satu pasang jublag, satu pasang jegogan, satu pasang gong lanang wadon , satu buah kempur, satu buah kajar, dan satu set cenceng.
Dalam barungan instrumen gong luang ini disisipkan satu instrumen saron terdiri dari satu tunggu tingklik (instrumen bilahnya terbuat dari bambu), dan sepasang kenyong (menyerupai gangsa jongkok).
Gamelan gong luang ini biasanya dipergunakan pada upacara memukur/maligya , dan dewa yadnya . Dalam ajang PKB XXXIII hanya ditampilkan gending gong luang untuk acara memukur .
Adapun gending-gending yang ditampilkan dalam acara memukur merupakan gending klasik meliputi, gending pengawit, blumbungan, gondang puyung, lilit, tayog, pengayat kembang barig.
Secara umum, gamelan gong luang juga digunakan untuk mengiringi upacara dewa yadnya . Gending yang dimainkan meliputi gending klasik tabuh telu lelambatan , dan gending klasik tabuh pat lelambatan . Gamelan gong luang juga digunakan untuk mengiringi tari rejang dewa, tabuh tari baris punia, dan tari topeng bondresan. Ketua Sekeha Gong Luang Banjar Tegeh Desa Kerobokan Kabupaten Badung, Nyoman Gatra, didampingi pembina tabuh, Wayan Pustaka Alit mengatakan, gamelan gong luang lebih banyak digunakan saat acara memukur , dan dewa yadnya untuk wilayah Denpasar, dan Badung Selatan (khususnya di Desa Kerobokan).
sumber : http://www.bisnisbali.com/2011/06/20/news/pariwisata/s.html