Tradisi tari megoak-goakan

Juni 9th, 2013

Tarian Rakyat Megoak-Goakan

Bali memang selain tempatnya yang sangat indah, juga kaya akan berbagai peninggalan adat-istiadat dan tradisinya. Megoak-Goakan adalah salah stau bukti kekayaan budaya dan tradisi di Bali yang masih dipertahankan kelestariannya sampai saat ini. Megoak-Goakan merupakan tarian tradisional rakyat khususnya khas Desa Panji yang biasanya dipentaskan menjelang Hari Raya Nyepi tiba.
Kenapa Megoak-Goakan? Nama Megoak-Goakan sendiri diambil dari nama Burung Gagak (Goak yang gagah) yang terilhami ketika melihat burung ini tengah mengincar mangsanya. Kegiatan Megoak-Goakan sendiri merupakan pementasan ulang dari sejarah kepahlawanan Ki Barak Panji Sakti yang dikenal sebagai Pahlawan Buleleng Bali ketika menaklukan Kerajaan Blambangan di Jawa Timur.
Secara turun-temurun Megoak-Goakan konsisten terus dilaksanakan dan dijaga kelestariannya sampai kini. Ketika merayakan acara Megoak-Goakan ini suasana kekeluargaan dan kegembiraan warga yang merayakannya akan sangat terasa sekali. Meskipun tak jarang para peserta yang melakukannya harus jungkir-balik karena memang arena yang dipakainya miring, namun sama sekali tak mengendurkan semangat dan antusiasme warga yang mengikutinya.
Bagi warga yang sudah ikut, bisa langsung pulang atau menonton rekannya bermain. Dalam permainan tradisi kolot ini, satu regu terdiri dari 11 peserta yang melawan kelompok yang lainnya dengan jumlah yang sama. Supaya tertib, maka dalam arena permainan diatur oleh pecalang. Disebutkan filosofi permainan ini, sebagai wujud purusa pradana (laki-laki melawan perempuan). Disebutkan, dalam satu kelompok goak terdiri dari sebelas orang. Sementara penentuan kemenangan adalah kelompok Goak-goakan yang pertama kali mampu menangkap ekor (orang paling belakang) dalam kelompok lawannya. Maka dialah pemenangnya.
Lokasi Perayaan
Tarian Megoak-Goakan dirayakan di Desa Panji, Kecamatan Sukasada sekitar 6 km ke selatan Kota Singaraja.

Sumber Bunyi

Juni 9th, 2013
1.Bunyi adalah bahan terpenting dalam musik. Bunyi berasal dari Sumber bunyi, yang digetarkan oleh tenaga atau energi
2.Timbre adalah suatu sifat dari suara manusia atau instrument karena beda intensitas dan banyaknya harmonic dan sub harmonic  sehingga dapat membedakan instrument yang satu dengan instrument yang lain. Timbre dalam seni musik sering juga disebut dengan warna suara.
3. Dinamika adalah istilah untuk menyatakan perbedaan keras dan pelan dari suatu musik atau suara yang kita dengar.
4. Noise adalah suara yang terbentuk dari bermacam-macam frekwensi secara acak yang tidak mempunyai hubungan harmonis antara satu sama lain.
5. bising didefinisikan sebagai “suara yang tak dikehendaki.
6.Sumber Bunyi adaah suatu benda yang di pukul, dibenturkan dan di gesek sehingga benda itu dapat menghasilkan bunyi.

contoh-contoh sumber bunyi :

  1. Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung.
  2. Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga. Contoh: suling, terompet, harmonika, trombone.
  3. Chordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi.
  4. Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau membran. contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana.
  5. Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik (elektronik). Contoh : kibor, gitar listrik, bass elektrik.
7. Suara adalah suatu gerakan gelombang yang berpropagasi dalam suatu media yang elastis,

Ensambel Gong Kebyar

Juni 9th, 2013

1. Bentuk Fisik

Gamelan Gong Kebyar sebagai perangkat/barungan yangberlaraskan pelog lima nada, secara fisik dapat dibedakan menjadi duamodel. Pertama, bentuk fisik daun gamelan yang berbentuk bilah danberbentuk pencon terbuat dari kerawang. Kerawang adalah campuranantara timah murni dengan tembaga (Rembang, 1984/1985 : .Kadang-kadang gamelan Gong Kebyar juga dapat dibuat dari besi ataupelat. Sedangkan kedua adalah tempat dari bilah dan pencondigantung/ditempatkan disebut
pelawah
. Khusus untuk instrumentbilah, pada pelawah ditempatkan resonator yang terbuat dari bamboataupun paralon. Sedangkan pelawah untuk instrument
reyong
dan
trompong
bentuknya memanjang dan di atasnya ditempatkaninstrument bermoncol/pencon yang dicincang dengan tali pada lubang
gegoroknya.
Penempatan nada-nada kedua instrument ini berjejer darinada rendah ke nada tinggi (dari kiri ke kanan), sesuai denganukurannya besar ke kecil
(nirus)
. Kedua instrument ini tanpamempergunakan resonator. Sedangkan untuk instrument yang lainnyaseperti instrument gong, kempur dan klentong hanya digantung pada
trampa
yang disebut dengan
sangsangan.
Selain itu juga instrumentkajar hanya ditempatkan pada atas
trampe
tanpa resonator, sedangkanuntuk instrument
cengceng gecek, cakepannya
diikat pada atas
pelawah
yang berbentuk kura-kura/empas, angsa ataupun bentuk lainnya.Pelawah gamelan Gong Kebyar memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung pemesannya. Perbedaan dimaksud terletak pada bagian
panilnya
.
Panil
adalah model ukirang yang terletak pada pelawah bagiandepan dan belakang. Pelawah Gong kebyar ada yang memakai
panil
, ada juga tanpa
panil
. Sedangkan
panil
yang dipergunakan juga berbeda-beda, ada yang mengambil ceritra
pewayangan/parwa
(epos Ramayanadan Mahabrata) ataupun mengambil ceritra tetantrian atau ceritatentang binatang. Jelas secara bentuk fisiknya telah terjadi perbedaan, walaupun secara substansi barungan Gong Kebyar memiliki persamaandan telah mengakar di masyarakat. Kualitas bunyi sangat tergantungpada resonator yang dipergunakan. Bahan baku bamboo dipilih secaraselektif untuk dapat menghasilkan suara gamelan yang bagus. Secarafisik ukuran bilah dan pencon dalam gamelan gong kebyar disesuaikandengan fungsi masing-masing instrument dalam barungnya. Sehinggabagaimanapun bentuk fisiknya jelas telah mempertimbangkan aspek-aspek secara total dalam rancangan keberadaan Gong Kebyar saat ini.

2. Instrumentasi, fungsi dan teknik masing-masing instrument

Gamelan Gong Kebyar memiliki instrumentasi yang cukup besar.Masing-masing instrument dalam barungan memiliki fungsinyatersendiri sesuai dengan ciri khas gamelan gong kebyar yaitu“NGEBYAR”. Sesuai dengan namanya Gong Kebyar, penerapan teknik juga enerjik. Repertoar gamelan gong kebyar memakai teknik-teknik yang sangat komplek. Masing-masing instrument telah memiliki tekniktersendiri dalam sebuah lagu. Begitu juga fungsi alat dalamperangkat/barungan saat memainkan lagu disesuaikan dengankebutuhan lagu yang dibawakan.

Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkansebagai berikut:

Satu tungguh
trompong
dalam barungan gong kebyar memilikisepuluh buah
moncol/pencon
yang merupakan nada ndangrendah sampai nada ndung tinggi. Instrumen ini dimainkan olehseorang penabuh dengan dua tangan memakai panggul yangdisebut panggul trompong. Dalam sebuah barungan, instrumentini berfungsi untuk pembawa lagu, juga membuka/pengawitsebuah gending yang dalam barungan membawa melodi dengantekniknya tersendiri.
Gagebug trompong
sekar tanjung susunnamanya. Sistem ini adalah gambaran keindahan permainantrompong yang dalam sub tekniknya seperti:
Ngembat,Ngempyung, Nyilih asih, nguluin, nerumpuk, ngantu, niltil, ngunda dan ngoret
. (Bandem:1991:18).Gambar Instrumen trompong

Satu tungguh instrument Reyong. Instrumen riyong adalah suatuinstrument yang berbentuk memanjang. Instrumen ini memiliki jumlah
moncol/pencon
sebanyak 12 buah dengan susunan nadadari nada :
5 7 1 3 4 5 7 1 3 4 5 7 dibaca
ndeng, ndung, ndang,nding, ndong, ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng, danndung.
Reyong
dimainkan oleh empat orang penabuh denganmempergunakan masing-masing dua buah panggul pada tangankanan dan kiri. Teknik permainan yang diterapkan adalah tehnikubit-ubitan yang dalam barungan gamelan sepadan dengan
cecandetan, kotekan, tetorekan
yang mengacu pada teknikpermainan
polos dan sangsih
yang dalam lontar Prakempa disebut
gagebug
.(Bandem:1991:16). Lebih lanjut dalam lontar ini
gagebug rereyongan
disebut I gajah mina namanya. Pemain reyong pertamadan ketiga (dari kiri) memainkan pukulan
polos
, sedangkanpemain kedua dan keempat memainkan pukulan
sangsih
. Setiappemain reyong memiliki wilayah nada untuk dapat memainkanteknik-teknik di atas.

Dua buah Instrumen Ugal. Instrumen
ugal/giying
adalah sebuahinstrument yang mempunyai jumlah bilah 10 (sepuluh) buah

dengan susunan nada-nadanya dari kiri ke kanan.
4 5 7 1 3 4 5 7 13 dibaca
ndong, ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng,ndung, ndang, dan nding
.
Instrumen ini dimainkan olehseorang pemain dengan alat pemukul
(panggul)
. Fungsi dalambarungan adalah sebagai pembawa melodi dan memulai sebuahgending yang dibawakan. Selain itu instrument ugal dapatmengendalikan atau memimpin sebuah lagu untuk pemberiankeras lirih/
nguncab-ngees
sebuah gending. Beberapa tehnikpukulannya adalah:
Ngoret, Ngerot, netdet, ngecek, neliti, ngucek,gegejer, oncang-oncangan dan ngantung.

Gansa pemade dan gangsa kantil
. Barungan Gong Kebyarmemiliki empat instrument gangsa pemade dan empat instrumentgangsa kantil. Instrumen ini memiliki sepuluh nada dalamtungguhnya, dan urutan nadanya sama dengan instrument ugal.Hanya saja instrument kantil lebih tinggi oktafnya dari gangsapemade. Jadi secara estetika perbedaan oktaf tersebut untukmendapatkan keseimbangan dan harmonisasi. Kedelapaninstrumen ini berfungsi membuat jalinan-jalinan/
kotekan
dalamsebuah gending. Pemberian ilustrasi oleh instrument ini dapatmemperkuat lagu pokok. Beberapa teknik
gagebug
/pukulan yangditerapkan dalam instrument gangsa seperti: teknik pukulan
nyogcag, bebaru, tetorekan, norot, ngoret, niltil, ngucek, oncang- oncangan
dan lain –lain sesuai dengan kebutuhan gendingnya.

Dua instrumen
Penyacah
: Instrumen ini mempunyai jumlah bilahsebanyak tujuh buah dengan susunan nada:
1 3 4 5 7 1 3 dibaca
ndang, nding, ndong, ndeng, ndung, ndang.
berfungsi sebagaipemangku lagu/mempertegas jalannya melodi (pukulannya lebihrapat dari jublag).Secara fisik ukurannya lebih kecil dariinstrument Jublag. Teknik permainannya sangat melodis padasetiap matra lagu.

Dua instrument
Jublag
. Instrumen jublag adalah suatuinstrument yang memiliki jumlah bilah lima buah, dengansusunan nada
3 4 5 7 1 dibaca
nding, ndong, ndeng, ndung,ndang
. Besar kecilnya nada diambil dari instrumentugal/giying. Funfsinya dalam sebuah barungan adalah
sebagaipemangku lagu, memperkuat/mempertegas melodi pada ruas-ruas gending. Teknik pukulan yang diterapkan adalah:
neliti,magending, nyele/nyelah.

Dua instrument
Jegogan
. Instrumen Jegogan merupakaninstrument bilah yang paling besar ukurannya dalam barunganGong Kebyar. Instrument ini memiliki bilah sebanyak lima buahdengan susunan nada
3 4 5 7 1 dibaca
nding, ndong, ndeng,

Tentang Saya

April 8th, 2013

Nama saya Gede Fajar Satriawan, lahir pada 19 Juli 1992 di Singaraja. Saya terlahir dikeluarga yang sederhana dari pernikahan ayah dan ibu saya. Saya bertempat tinggal di Dusun Dauh Margi, Desa Pakraman Pemaron, Singaraja, Bali.

Di dalam keluarga saya terdapat 5 orang, diantaranya : ayah, ibu, 2 orang adik laki-laki, dan saya sendiri. Nama ayah saya Komang Sudiarta, beliau adalah seorang ayah yang bekerja sebagai pegawai swasta . Ibu saya juga seorang pegawai swasta yang bernama Desak Ketut Suarniti. Adik saya yang pertama merupakan Siswa di SMA Negri 4 Singaraja, dan adik saya yang kedua merupakan siswa di SMPN 2 Singaraja

Halo dunia!

April 8th, 2013

Selamat Datang di Blog Institut Seni Indonesia Denpasar. Ini adalah post pertama anda. Edit atau hapus, kemudian mulailah blogging!