GAMELAN GONG KEBYAR DI BANJAR PEMEBETAN DESA KAPAL

This post was written by ekosattvika on Juli 12, 2014
Posted Under: Tak Berkategori

 

 

GAMELAN GONG KEBYAR DI BANJAR PEMEBETAN DESA KAPAL

 

Sudah amat jelas tidak banyak yang tahu tentang keberadaan Gambelan Gong Kebyar di Banjar Pemebetan Kapal. Menurut cerita Kelian sekaa Gong dan penglingsir lainnya, Gamelan ini dulunya berada di Pura Puru Sadha Kapal. Di Pura Puru Sadha dulunya ada petapakan barong, tetapi barong tersebut terbakar dan tidak ada yang mengetahui penyebab terbakarnya barong tersebut. Dari saat tersebut tidak ada yang mengurus atau merawat gamelan ini. Oleh karena itu gamelan tersebut di pindahkan ke Banjar Pemebetan.

Awalnya instrumen Gamelan tersebut tidak lengkap dan pelawahnya pun sudah rusak karena sudah sangat tua. Penglingsir Banjar Pemebetan berusaha memperbaiki gamelan tersebut dan membentuk sebuah sekaa gong yang bernama “ PUSPA WERDI”. Menurut kelihan sekaa, sampai saat ini ada 4 generasi atau periode sekaa :

Generasi pertama saat dipindahkannya gamelan dari Pura Puru Sadha ke Banjar yang tidak diketahui tahunnya.

Generasi kedua pada tahun 1981 dan dipilihnya I Wayan Mandia sebagai kelihan sekaa. Saat itu pula ditetapkan peresmian sekaa gong Puspa werdi pada Purnama Kedasa. Setelah itu sekaa melaksanakan penggalian dana untuk perbaikan dan penambahan instrument. Generasi ini berlangsung hingga tahun 1992. Generasi ketiga digantikannya I Wayan Mandia sebagai kelihan oleh I Nyoman Cakra. Generasi ini hanya berlangsung selama 2 tahun dari tahun 1992 sampai tahun 1994. Generasi keempat dipilihnya I Ketut Budiasa sebagai kelihan sekaa. Generasi ini masih berlangsung hingga sekarang.

Prestasi Yang Pernah Diraih adalah : Parade Gong Kebyar PKB tahun 1989, Penghargaan Kerti Budaya tahun 1990, Juara 1 Lomba Gong Kebyar Wanita di kabupaten Badung tahun 1990 dan mewakili Kabupaten Badung Ke PKB, Juara Harapan 2 Lomba baleganjur di sembung tahun 1991, Juara Harapan 3 Lomba Baleganjur di Puputan Badung tahun 1992, Juara Harapan 2 Lomba Baleganjur di puputan badung tahun 1993, Juara 3 Lomba Baleganjur di puputan Badung tahun 1994, Juara Harapan 2 Lomba Baleganjur di Puputan Badung tahun 1995.

Nama-nama Gending Lelambatan Yang Diketahui, Tabuh Pisan Bangun anyar, Tabuh Telu Buaya Mangap, Tabuh Telu Crucuk Punyah, Tabuh Telu Sekar gadung, Tabuh Telu Gajah Nongklang, Tabuh Pat Semarandana, Tabuh Pat Gari, Tabuh Pat Mina Ing Segara, Tabuh Pat Eman-eman, Tabuh Pat Caramanis, Tabuh Nem Galang Kangin, Tabuh Nem Lasem.

Nama-nama Gending Iringan Tari Yang Diketahui,  Iringan Tari Panyembrahma, Iringan Tari Gabor, Iringan Tari Puspa Wresti, Iringan Tari Puspanjali, Iringan Tari Wirayuda, Iringan Tari Baris, Iringan Tari Cendrawasih, Iringan Tari Margapati, Iringan Tari Panji Semirang, Iringan Tari Wiranata, Iringan Tari Oleg Tamulilingan, Iringan Tari Legong Keraton, Iringan Tari Jauk Manis/Keras, Iringan Tari Satya Brasta, Iringan Tari Tedung Sari, Iringan Tari Belibis, Iringan Tari Tenun, Iringan Tari Truna Jaya, Iringan Tari Sekar Jepun, Iringan Tari Garuda Wisnu, dll

Jumlah instrument dalam barungan gong kebyar di banjar Pemebetan kapal adalah satu tungguh terompong, dua tungguh giying/pengugal, empat buah pemade/gangsa, empat tungguh barangan/kantilan, dua tungguh penyacah, dua tungguh jublag, dua tungguh jegog, satu tungguh reong/riyong, satu pasang gong lanang wadon, satu buah kempur, satu buah kajar/kempluk, satu buah kempli, satu buah ceng – ceng ricik, satu buah bebende, Satu buah klentong. Tempat dari bilah dan pencon digantung/ditempatkan disebut pelawah. Khususnya untuk instrument bilah, pada gamelan Gong kebyar di banjar Pemebetan pelawah ditempatkan resonator yang terbuat dari paralon. Sedangkan pelawah untuk instrument reyong bentuknya memanjang dan di atasnya ditempatkan instrument bermoncol/pencon yang dicincang dengan tali pada lubang gegoroknya. Penempatan nada – nada kedua instrument ini berjejer dari nada rendah ke nada tinggi ( dari kiri ke kanan ).

Sesuai dengan ukuran besar ke kecil ( nirus ). Sedangkan untuk instrument yang lainnya seperti instrument gong, kempur dan klentong hanya digantung pada trampa yang disebut dengan sangsangan. Selain itu juga instrument kajar hanya ditempatkan pada atas trampa tanpa resonator, sedangkan untuk instrument cengceng ricik / kecek cakepnya diikat pada atas pelawah yang berbentuk kura – kura / empas. Kualitas bunyi sangat tergantung pada resonator yang dipergunakan. Bahan baku dipilih secara selektif untuk dapat menghasilkan suara gamelan yang bagus. Secara fisik ukuran bilah dan pencon dalam gamelan Gong kebyar disesuaikan dengan fungsi masing – masing instrument dalam barungannya.

 

Comments are closed.

Next Post:
Previose Post: