Tradisi Melancaran Di Bangli

This post was written by dwipadiartama on April 27, 2019
Posted Under: Tak Berkategori

            Melancaran adalah sebuah aktifitas umat Hindu di Bali yaitu umatnya mengiringi sungsungannya yang biasanya berupa Barong dan Rangda. Melancaran dilakukan mulai dari penghujung desa dan melewati semua jalan yang ada di desa tersebut, dan masyarakat mengahturkan banten di masing-masing pamesu atau didepan rumahnya, melancaran juga disebut Ngelanglangin Panjak yang berarti beliau memberikan kesejahteraan didesa agar seluruh masyarakat didesa menjadi tentram dan damai.

            Tradisi Melancaran ini dapat digunakan sebagai sarana yang diperuntukkan bagi umat Hindu di era globalisasi sekarang ini. Disamping itu, mengandung nilai spiritual-religius untuk mensejahterakan umat manusia dari gangguang Butha Kala.

            Ngiring atau melancaran biasanya dilakukan pada hari-hari suci umat Hindu baik Piodalan maupun hari besar agama Hindu lainnya. Di video ini, saya mengambil video Sesuhunan dari Pura Hyang Tegal Dalem Lagaan, di Br. Tegal, Bangli. Disini tradisi Melancaran dilakukan disaat hari raya Kuningan, pada sore hari setelah melakukan persembahyangan bersama di Pura. Terlihat di video ada umat atau masyarakat yang menghaturkan banten yang di haturkan langsung oleh pemangku Pura Dalem.

            Setelah selesai mengelilingi seluruh desa, Ida Sesuhunan Katuran Bakti di Pura Desa, dan setelah selesai masyarakat semua ngaturang sembah atau pamuspaan dan Ida Sesuhunan mewali atau kembali ke Pura Dalem dan di Linggihkan kembali. Tradisi ini sudah berjalan sejak dahulu dan rutin dilaksanakan setiap 6 bulan sekali yaitu pada saat hari raya Kuningan.

Comments are closed.

Next Post:
Previose Post: