Pelegongan tabuh petegak “liar samas”

Semar Pagulingan adalah sebuah gamelan yang dekat hubungannya dengan gamelan Gambuh, di mana ia juga merupakan perpaduan antara gamelan Gambuh dan Legong. Semar Pagulingan merupakan gamelan rekreasi untuk istana raja-raja zaman dahulu. Biasanya dimainkan pada waktu raja-raja akan kepraduan (tidur). Gamelan ini juga dipergunakan untuk mengiringi tari Leko dan Gandrung yang semula dilakukan oleh abdi… Continue reading Pelegongan tabuh petegak “liar samas”

Semar penggulingan – Sekar Gadung

Semar Pagulingan adalah sebuah gamelan yang dekat hubungannya dengan gamelan Gambuh, di mana ia juga merupakan perpaduan antara gamelan Gambuh dan Legong. Semar Pagulingan merupakan gamelan rekreasi untuk istana raja-raja zaman dahulu. Biasanya dimainkan pada waktu raja-raja akan kepraduan (tidur). Gamelan ini juga dipergunakan untuk mengiringi tari Leko dan Gandrung yang semula dilakukan oleh abdi… Continue reading Semar penggulingan – Sekar Gadung

Gender Wayang – Crukcuk Punyah

Gender Wayang adalah barungan alit yang merupakan gamelan Pewayangan (Wayang kulit dan wayang wong dengan instrumen pokoknya yang terdiri dari 4 tungguh gender berlaras slendro (lima nada). Keempat gender ini terdiri dari sepasang gender pemade (nada agak besar) dan sepasang kantilan (nada agak kecil). Keempat gender, masing-masing berbilah sepuluh dengan memiliki dua oktaf yang dimainkan… Continue reading Gender Wayang – Crukcuk Punyah

Gender Wayang – Jaran Sirig

Gender Wayang adalah barungan alit yang merupakan gamelan Pewayangan (Wayang kulit dan wayang wong dengan instrumen pokoknya yang terdiri dari 4 tungguh gender berlaras slendro (lima nada). Keempat gender ini terdiri dari sepasang gender pemade (nada agak besar) dan sepasang kantilan (nada agak kecil). Keempat gender, masing-masing berbilah sepuluh dengan memiliki dua oktaf yang dimainkan… Continue reading Gender Wayang – Jaran Sirig

Gender wayang – Angklungan

Salah satu gending gender wayang ciri khas jembrana yang belum diketahui siapa penciptanya, menurut  I Gede Kompyang (pemain gender wayang), konsep gending angklungan ini tercipta dikarenakan gending ini berangkat dari referensi repertoar repertoar gamelan angklung yang terdapat di wilayah jembrana, selain itu gending ini juga di pakai sebagai pengiring upacara pitra yadnya sebagai pengganti gamelan… Continue reading Gender wayang – Angklungan

Proses latihan tabuh petegak “Manakala”

Semar Pagulingan adalah sebuah gamelan yang dekat hubungannya dengan gamelan Gambuh, di mana ia juga merupakan perpaduan antara gamelan Gambuh dan Legong. Semar Pagulingan merupakan gamelan rekreasi untuk istana raja-raja zaman dahulu. Biasanya dimainkan pada waktu raja-raja akan kepraduan (tidur). Gamelan ini juga dipergunakan untuk mengiringi tari Leko dan Gandrung yang semula dilakukan oleh abdi… Continue reading Proses latihan tabuh petegak “Manakala”

Gender wayang – cecek megelut

Menurut Wayan Suweca, pada jaman dahulu gending-gending gender wayang diambil dari lingkungan sekitar, nama tanaman atau nama binatang. Misalnya Dongkang Menek Biyu, Tulang Lindung, Merak Angelo, Cecek Megelut, dan lain-lain. Komposer atau pencipta dari gending-gending gender wayang tidak diketahui sejak dari dulu. Menurut Wayan Suweca, arti yang sebenarnya dari cecek megelut adalah cecek atau yang… Continue reading Gender wayang – cecek megelut

Halo dunia!

Selamat datang di Blog.isi-dps.ac.id. Ini adalah artikel pertama Anda. Edit atau hapus artikel ini, dan mulailah menulis!