Prinsip utama dalam Postmodern yaitu cenderung menggabungkan daripada membuat perbedaan, sebagaimana diungkapkan oleh Robert Venturi yang lebih condong pada hibrida daripada murni, distorsi daripada kewajaran, ambiguitas daripada jelas, akomodasi daripada penolakan.

Pembahasan toritik tentang postmodern dalam desain lebih dahulu masuk melalui arsitektur dan desain produk. Dalam desain grafis, Rick Poynor adalah satu dari sedikit penulis/kritikus desain yang menjabarkan dengan cukup mendalam tentang berbagai gaya pendekatan postmodern dalam desain grafis. dalam bukunya, “No More Rules, Graphic Design and Post Modernism” (2003) Poynor menguraikan beberapa pendekatan dalam desain grafis postmodern yaitu:

1. NEW WAVE

adalah pendekatan pertama dalam desain grafis yang mengaplikasikan pemikiran postmodern. Dalam desain grafis New Wave, eksplorasi dilakukan dalam kaidah yang masih memanfaatkan unsur-unsur lama dalam desain modern. Pada tahun 1964,Weingart sebagai ahli typesetting,  merombak standar baku tipografi modern yang kaku dan ketat. Dia mengubah dan mengevaluasi ulang potensi tipografi sehingga dengan sentuhan spontanitas dan intuisinya, Weingart meyakini sekali lagi bahwa tipografi adalah sebuah seni. Weingart banyak menggunakan ruang-ruang piktorial secara rumit, serta memperlakukan secara sama unsur-unsur grafis dan fotografi.

dibawah ini beberapa karya dari Wolfgang Weingart

 

 

2. DEKONSTRUKSI

Salah satu bagian dari pendekatan dekonstruksi ini adalah gaya Punk . Punk adalah nama yang diambil dari nama sebuah subkultur yang dalam ekspresinya juga melahirkan jenis musik Punk. Aliran Punk dalam praktik desainnya banyak memanfaatkan benda-benda temuan, baik fotografi, maupun tipografi, merancang berdasarkan surat kabar lama yang disobek dan dikolase menjadi satu desain, memanfaatkan mesin fotocopy, mesin stensil, teknik sablon dan lain sebagainya yang dapat dikerjakan seorang diri dengan biaya rendah. Salah satu desainer grafis yang beraliran Punk adalah Jamie Reid.

 

 

3. APPROPRIATION (KESESUAIAN)

Ketika dalam budaya masyarakat pascamodern ini berbagai hal telah dieksplorasi dan ditemukan, maka muncul kekhawatiran bahwa tak mungkin lagi menciptakan gaya baru dalam seni rupa dan desain. Karena itu, yang bisa dilakukan adalah meniru gaya yang telah lama mati.

Ada dua gaya dalam pendekatan Appropriation. Pertama ialah Parodi, yaitu imitasi terhadap gaya lain yang sudah ada, dengan menambahkan motif mempermainkan dan menertawakan (baik dalam arti positif ataupun dalam arti negatif menjatuhkan dan menghujat). Kedua adalah Pastiche, yaitu peniruan terhadap gaya lain yang lebih dulu ada namun bersifat netral. Pastiche lebih mengutamakan akurasi dari peniruan yang dilakukan.

Paula Scher ketika merancang poster untuk jam Swatch (1986) menggunakan desan poster lama dari Herbert Matters (1934) yang mempromosikan wisata pegunungan di Swiss.

 

 

4. TECHNO

Munculnya gaya Techno (Tekno) tidak terlepas dari munculnya komputer untuk pekerjaan mendesain, terutama dengan kemunculan kali pertama Apple Macintosh Tahun 1984, sebuah komputer ramah pengguna dan sangat mendukung untuk kepentingan para desainer pada masa itu. Hanya dengan menekan tombol Undo, desainer dengan mudah mendapat rancangan sebelum diubah. Mereka mendapat kebebasan lebih besar, kemudahan bereksperimen, dan juga waktu lebih banyak.

Dengan komputer sebagai alat bantu perancangan, para desainer lebih mudah mencipta berbagai citraan yang mempresentasikan kesan ilmiah, seperti berbagai bentuk ilustrasi dan diagram saintifik, pengulangan-pengulangan elemen, citraan manusia hibrida, dengan unsur robotik, bentuk-bentuk UFO dan Alien. Adapun Lay out desain yang dihasilkan menjadi lebih padat dan rumit, antara unsur-unsur desainnya mengabur tanpa pembatas yang jelas.

 

 

5. AUTHORSHIP (Desainer sebagai Pengarang)

Dalam dunia desain grafis postmodern, kepuasan kreatif  individual semakin mendapat tempat untuk diwujudkan. sementara itu desainer grafis pada dasarnya bukan sekedar menerjemahkan seseorang/satu pihak, namun  juga seorang produsen pemikiran dan ide itu sendiri . setidaknya kerjasama antara desainer dan penulis menjadi semakin erat dan interaktif. pada tahap ini desainer grafis menjadi co-author, pengarang pendamping, bersama pengarang utama. Maka pada tahun 1990-an muncullah istilah graphic authorship: desainer sebagai pengarang.

Konsekuensi dari keterlibatan desainer sebagai pengarang, seringkali  menghasilkan lebih dari sekedar teks yang disusun dalam sebuah lay-out, namun bagaimana setiap pemikiran verbal ditafsirkan kembali secara visual. sehingga yang tampil adalah sebuah buku yang memuat unsur verbal dan visual. contohnya buku karya Bruce Mau yang berjudul “S,M,L,XL” (1995)  tentang kota dan arsitektur bersama arsitek Belanda Rem Koolhaas.

 

6. OPPOSITION (Oposisi)

Kecenderungan terakhir dalam desain grafis postmodern menuru Poynor adalah kecenderungan terhadap sikap oposisi. Kecenderungan oposisi tidak membahas permasalahan bentuk atau gaya visual. Desain grafis yang bersifat oposisi merupakan kritik terhadap lingkungan ekonomi, sosial budaya dan politik melalui berbagai medium, yang dilakukan lebih sebagai sebuah kesadaran pribadi daripada sekedar sebuah pesanan klien.

Poynor menyebut beberapa nama desainer seperti Tibor Kalman (1949-1999) yang menjadi editor desain untuk majalah Colors. menurut Kalman, desain grafis harus mampu memanfaatkan media-media komersial dengan “mencuri berbagai idiom komersial untuk kepentingan tersampaikan isu-isu sosial”.

Desainer lain yang dimasukkan adalah Jonathan Barnbrook. Dia mempunyai Studio di London, dan mengerjakan desain, mulai dari merancang font, desain grafis, hingga proyek-proyek sosial yang banyak mengkritik korporasi besar. Barnbrook juga bekerjasama dengan majalah Adbuster.

 

 

 

Daftar Pustaka:

Adityawan, Arief dan Tim Litbang Concept, Tinjauan Desain Grafis dari Revolusi Industri hingga Indonesia Kini, Posmodernisme, Jakarta: PT Concept Media, 2010

 

This entry was posted on Minggu, Desember 8th, 2013 at 1:53 pm and is filed under Tak Berkategori. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. Responses are currently closed, but you can trackback from your own site.