Postmodern Dalam Desain Grafis

Desember 8th, 2013

Prinsip utama dalam Postmodern yaitu cenderung menggabungkan daripada membuat perbedaan, sebagaimana diungkapkan oleh Robert Venturi yang lebih condong pada hibrida daripada murni, distorsi daripada kewajaran, ambiguitas daripada jelas, akomodasi daripada penolakan.

Pembahasan toritik tentang postmodern dalam desain lebih dahulu masuk melalui arsitektur dan desain produk. Dalam desain grafis, Rick Poynor adalah satu dari sedikit penulis/kritikus desain yang menjabarkan dengan cukup mendalam tentang berbagai gaya pendekatan postmodern dalam desain grafis. dalam bukunya, “No More Rules, Graphic Design and Post Modernism” (2003) Poynor menguraikan beberapa pendekatan dalam desain grafis postmodern yaitu:

Read the rest of this entry »

PSIKOLOGI WARNA

Desember 1st, 2013
CATKini bukan rahasia lagi bahwa beberapa brand terkenal menggunakan warna tertentu untuk mempromosikan produk mereka kepada pelanggan agar membangkitkan emosi atau tindakan tertentu. Bahkan, ada ilmu komunikasi visual yang menggunakan warna untuk terapi warna atau yang disebut colourology (menggunakan warna untuk meyembuhkan). Metode ini sudah dipraktekkan oleh banyak kebudayaan kuno seperti Mesir dan Cina. Jika kita melihat sebuah logo atau lambang, maka logo atau lambang tersebut tidak lepas dari warna dan memiliki arti atau makna-makna yang tersembunyi. Tahukah Anda bahwa warna dapat mempengaruhi Anda dan dapat menggunakannya untuk kebaikan Anda? Para psikolog dan dokter setuju bahwa efek warna tergantung pada persepsi kita tentang warna tersebut. Jika Anda menganalisis sikap Anda terhadap warna, Anda akan mengerti bahwa ada warna yang Anda sukai dan tidak.
Perasaan nyaman maupun tidak nyaman akan muncul ketika kita memasuki sebuah ruangan, salah satu penyebabnya adalah penggunaan warna ruang yang tidak tepat. Fungsi utama dari ruangan tergantung dari pemilihan warna serta suasana apa yang ingin dimunculkan pada ruangan tersebut. Penerapan warna pada sebuah ruangan akan menimbulkan kesan perasaan tertentu. Bukan hanya pada ruangan saja, namun pada suatu logo atau lambang bahkan warna pakaian pun yang dipakai designer akan menimbulkan kesan perasaan tertentu. Warna-warna yang Anda pilih ternyata menyampaikan pesan pada orang di sekeliling. Pesan itu bisa berarti menyejukkan, menggoda, gembira, atau menakutkan. Beberapa contoh psikologi warna dalam kehidupan sehari-hari misalnya, petugas keamanan yang memakai warna biru tua menyampaikan pesan berwibawa dan berkuasa, juru rawat yang memakai seragam warna hijau pupus menyiratkan kesan tenang dan damai.
Warna sejak lama diketahui bisa memberikan pengaruh terhadap psikologi, emosi serta cara bertindak manusia. Warna juga menjadi bentuk komunikasi non verbal yang bisa mengungkapkan pesan secara instan dan lebih bermakna. Warna dapat juga menyampaikan pesan sublimasi tentang persepsi dan indra sensori manusia yang akhirnya dapat mengubah cara kita berpikir tentang sebuah subjek.
Ilustrasi Psikologi warna: Psikologi warna adalah satu hal yang terbentuk dalam benak manusia ketika melihat warna tertentu. Read the rest of this entry »

TINJAUAN UNSUR VISUAL PADA POSTER PROPAGANDA BOENG, AJO BOENG

November 23rd, 2013

boeng ajo boeng

Propaganda  (dari bahasa latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan  yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.

Propaganda adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.

Pada tahun 1945, di hari-hari menuju kekalahan Jepang, Bung Karno yang ketika itu menjabat sebagai ketua Persiapan Kemerdekaan Indonesia, meminta kepada Affandi untuk menciptakan sebuah poster sebagai propaganda untuk membangkitkan semangat kemerdekaan. Dan dibuatlah sebuah poster propaganda “Boeng Ajo Boeng” yang bertujuan untuk mengajak rakyat Indonesia memutus rantai penjajahan.

Berikut ini adalah tinjauan Visual dari Poster “Boeng Ajo Boeng” :

 Ukuran dan Teknik

Ukuran 50x70cm
– Poster cetak
– Gambar, cetak, dan sablon

Illustrasi

Ilustrasi pada poster propaganda  “Boeng, Ajo Boeng” merupakan karya Affandi, yang merupakan  seorang pelukis utama dari Putera (Pusat Tenaga Rakyat) tahun 1945, yang mengilustrasikan gelora semangat dan keinginan bangsa Indonesia untuk memutuskan rantai penjajahan.

Figure, dalam poster ini mengilustrasikan seorang yang tangan kanannya dikepal dan sedang meronta memutuskan rantai, sambil mulutnya menganga berteriak yang dimaksudkan sebagai memutuskan rantai penjajahan. Goresan garis patah yang terlihat seperti menunjukkan sikap yang tegas dalam keputusan untuk memutuskan rantai penjajahan.

Foreground, Sang Saka Merah Putih yang berkibar yang dilatarbelakangi arsiran yang garisnya miring, lengkung dan patah. Sang Saka Merah Putih yang posisinya dilatarbelakangi arsiran mengilustrasikan kalau bangsa Indonesia ingin merdeka lepas dari penjajahan yang membuat bangsa Indonesia menderita.

Background, warna putih yang bermakna sebagai kemerdekaan Indonesia bersih berasal dari semangat bangsa Indonesia untuk merdeka. Goresan garis yang membentuk bidang geometri/ beraturan dapat menghadirkan ruang yang nyata, karena terlihat gelap terang. Gelap terang muncul karena keberanian menggunakan ruang kosong dengan goresan garis-garis sebagai pengisi ruang.

Teks

Teks semboyan “Boeng, Ajo Boeng” diberikan oleh Chairil Anwar.

 Kata “Boeng” berasal dari bahasa Bengkulu, yang artinya “kakak”. Digunakan sebagai panggilan untuk kakak laki-laki yang tertua dalam suatu keluarga. Kata “Boeng” mulai dikenal secara nasional ketika Ibu Fatmawati memanggil Ir. Soekarno dengan panggilan “Bung Karno”. Karena sudah dipakai dan meluas secara nasional, kata “Boeng” lah yang cocok diantara panggilan Kang, Akang, Aa (Sunda), Tuan, Uda (Padang), Mas (Jawa) atau panggilan lainnya yang masih kental terasa bahasa daerahnya.

 Kata “Ajo” merupakan kata seruan untuk mengajak atau memberikan dorongan/ semangat.

Tipografi

Tipografi dalam poster ini dapat berkomunikasi dengan jelas dan dapat terbaca.  Makna yang terbaca dari kalimat “Boeng, Ajo Boeng” sangat jelas untuk mengajak rakyat Indonesia untuk semangat berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Jenis huruf pada poster ini menggunakan jenis huruf Script, karena dibuat menggunakan kuas, goresan tangan dan penulisannya dimiringkan ke kanan. Jenis huruf ini juga memberikan kesan keakraban dalam poster.

Jadi, Sebuah media desain komunikasi visual juga dapat membangkitkan semangat rakyat Indonesia pada masa penjajahan.

Halo dunia!

Oktober 30th, 2013

Selamat Datang di Blog Institut Seni Indonesia Denpasar. Ini adalah post pertama anda. Edit atau hapus, kemudian mulailah blogging!