ETNOGRAFI DESA MENGENAI UNSUR KEBUDAYAANNYA

This post was written by ciptaanggara on April 26, 2018
Posted Under: Tak Berkategori
  1. Sistem Bahasa

Di desa LukLuk  ini penduduknya menggunakan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa bali yang digunakan dibedakan menurut lawan bicara yang dihadapi, misalnya berbicara dengan Pedanda ( Rsi), Pemangku, Kepala Desa, Orang yang berkasta, dan Orang tua / Orang yang lebih tua menggunakan bahasa bali halus, dan berbicara kepada teman atau orang-orang yang sederajat menggunakan bahasa bali lumrah.

Selain bahasa bali, terkadang penduduknya juga menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia biasanya digunkan dalam acara yang bersifat resmi atau berada dalam suatu lembaga yang resmi, seperti berbicara dengan guru di dalam kelas, di kantor dan berbicara dengan pejabat dan lainnya.

 

  1. Sistem Ekonomi

Sistem Ekonomi atau kegiatan ekonomi yang akan dibahas pada penelitian etnografi ini lebih mengacu pada sistem mata pencaharian hidup masing-masing warga. Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha yang dilakukan oleh setiap warga demi memenuhi kebutuhan hidup seperti untuk mendapatkan barang atau jasa. Sistem mata pencaharian ini meliputi, pariwisata  peternak, petani ( sektor pertanian ), wirausaha, dagang, dan usaha kecil ( indistri kecil ) yang berupa kerajinan dan lain-lain.

Usaha keci dan kerajinan telah banyak berkembang dan di lakoni oleh masyarak desa ini untuk menunjang kebutuhan hidup mereka, seperti usaha kerajinan laying-layang ,  took-toko bangunan , kuliner babi guling, pembuatan banten ( sesajen ),  kolam pancing yang di buat di sawah-sawah ,Ada juga usaha pembuatan pisau atau pengrajin besi, pengrajin kayu atau pembuat ukiran kayu,dan pembuatan cindramata khas bali.  Usaha kecil dan kerajian ini telah banyak menyerap tenaga kerja sehingga masyarakat desa LukLuk tidak banyak yang menganggur karana lowongan kerja dan usaha udah lebih dari cukup untuk memenuhi kehidupan masyarakat.

Dari sektor pertanian, masyarakat desa ini masih banyak yang berprofesi sebagai petani yang sebagian besar adalah orang tua yang dari dulu memang sudah bekerja sebagai petani. Mayoritas petani di desa ini menanam padi, kacang, cabai, jagung, dan semangka. Selain sebagai petani, mereka juga berternak, seperti berternak sapi, bebek dan juga berternak ikan dengan membuat tambak ikan di sawah. Di samping itu ibu-ibu rumah tangga juga ada yang berternak babi untuk menambah penghasilan keluarga.

C.Sistem Pengetahuan

Sistem Pengetahuan sangat berpengaruh terhadap perkembangan suatu desa, karena pengetahuan merupakan penunjang untuk membentuk sumber daya manusia yang cerdas, berprestasi  dan mempunyai keahlian di bidang tertentu baik akademik maupun non akademik. Yang sangat penting adalah membentuk mental atau moral yang baik dan mempunyai integritas yang tinggi.

Pendidikan atau pengetahuan merupakan hal utama yang harus diperhatiakan dalam suatu desa, oleh karena itu masyarakat desa yang usia belajar harus atau wajib mengikuti sistem belajar atau menempuh jenjang pendidikan untuk menciptakan generasi bangsa yang cerdas, karena bangsa yang maju adalah bangsa yang sember daya manusiannya atau mempunyai sumber daya manusia yang mapan, dalam artian mapan dalam bidang pendidikan atau pengetahuan.

Untuk menunjang pengetahuan atau pendidikan di desa ini, sudah banyak terdapat sekolah di desa ini yaitu, 1 taman kanak-kanak ( TK ) santi kumara satu ( milik desa ) 4 sekolah dasar ( SD ) negeri, 1 sekolah menengah pertama. Selain itu banyak tempat-tempat bimbingan atau les yang terdapat di desa ini yang ikut membantu sistem pendidikan di desa ini. Ada juga pembinaan-pembinaan (workshop) yang di adakan oleh pemerintah desa  mengenai kependudukan maupun kesehtan misalnya, bahaya narkoba, AIDS, dan lain-lain, guna untuk memberi pengarahan atau informasi kepada masyarakat agar mengetahui atau menjauhi hal-hal yang membahayakan diri sendiri dan agar kualitas masyarakat desa atau sumber daya manusianya lebih baik dan berintegritas.

 

D.Sistem Kesenian

Di desa LukLuk ini kesenian yang ada sangat banyak jumlahnya, mulai dari kesenian yang di warisi nenek moyang sampai kesenian yang bersifat modern. Kesenian yang masih ada sampai sekarang yaitu kesenian Arja, Calonarang, Topeng, Wayang dan lain-lain. Kesenian yang bersifat sakral atau untuk upacara keagamaan misalnya, tari rejang, topeng pajegan, wayang lemah dan lainnya. Dan kesenian yang bersifat hiburan atau untuk hiburan masyarakat yaitu ada Arja, prembon, dan lain-lain. Di setiap banjar di desa ini sudah semua memiliki gamelan, gamelan ini sudah menjadi hal yang wajib dimiliki oleh masing-masing banjar di desa ini, karena gamelan merupakan sarana untuk mengiringi upacara seperti odalan, ngaben dan lain-lain. Macam-macam gamelan yang ada di desa ini yaitu, Gong Kebyar, Gamelan Angklung, Gamelan Balaganjur,  dan ada juga Gender Wayang. di desa ini ada beberapa  terdapat sanggar-sanggar seni yang di dirikan di banjar ataupun di rumah masyarakat yang bertujuan untuk melestarikan kesenian leluhur dengan mengajak generasi muda untuk menjadi pelaku seni di masyarakat.

 

E.Sistem Agama

Dalam sistim agama masyarakatnya keseluruhan beragama Hindu. Dalam sistem keagamaan, masyarakat desa LukLuk masih kuat dengan tradisi yang dapat dilihat dengan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti mepeed yang di lakukan pada saat piodalan di Pura Khayangan Tiga dan lain-lain.

Setiap desa adat atau desa pekraman di bali memiliki Pura Khayangan Tiga ( Desa, Puseh, Dalem ) begitu juga di desa LukLuk  juga terdapat Pura Khayangan Tiga yang bertujuan agar semua anggota desa atau masyarakat desa dalam kehidupan sehari-hari selalu mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa, dengan melakukan persembahyangan, upacara yandnya, dan lain-lain. Di desa ini juga terdapat setra ( kuburan ), dan juga masing-masing banjar di desa ini mempunyai pura yang masing-masing dikelola oleh warga banjar tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa ini tidak lepas dari kegiatan keagamaan, yaitu melakukan yadnya dengan mempersembahkan sesajen berupa banten saiban dan canang. Dalam perayaan hari-hari keagamaan misalnya pada waktu bulan purnama masyarakat akan melakukan persembahyangan di merajan atau pura-pura setempat, dan pada waktu tilem dilakukan mecaru atau mempersembahkan sesajen pada butha kala di masing-masing pintu masuk pekarangan rumah,(angkul-angkul) dan perayaan hari besar keagamaan misalnya hari raya galungan masyarakat desa melakukan persembahyangan ke pura-pura yang ada di desa, misalnya pura khayangan tiga. Pada saat dua hari atau satu hari sebelum pengrupukan dilakukan penyucian petapakan atau prosesi pemandian arca yang sering di sebut melasti yang di ikuti oleh hampir seluruh masyarakat desa. Dan pada hari pengrupukan dilakukan mecaru di pempatan agung yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat desa LukLuk

Comments are closed.

Previose Post: