Biografi Pak Kenak

Biografi I Made Kenak

 

Nama Lengkap: I Made Kenak

Nama Populer: Pak Kenak

Tanggal Lahir: 14 Desember 1951

Tempat Lahir: Banjar Suralaga,Kediri, Tabanan, Bali, Indonesia

Agama: Hindu

Hobi: Olah raga, seni, dan penikmat seni

Riwayat Pendidikan: SDN 1 Abiatuwung 1963, SMP Marhaen Mengwi 1967, SMEA Wasundari Mengwi 1972, KPAA Negeri Singaraja di Tabanan 1981.

Pekerjaan: Pegawai Negeri  Sipil 1979, Petani, Penari, dan Seniman.

 

Keluarga Pak Kenak 

Istri: Ni Ketut Mujiati

Anak: Ni Putu Mukendri yanti, I Made Dwi Janu Artawan, I Nyoman Ary Sanjaya.

 

I Made Kenak atau yang lebih populer dengan nama Pak Kenak lahir di Abiantuwung, Kediri, Tabanan, Bali pada tanggal 14 Desember 1951. Beliau merupakan pensiunanMantan Walikota  Pegawai Negeri Sipil. Dan sekarang masih aktif menjadi Seniman. Beliau juga pernah menjadi Bendesa Adat Suralaga pada tahun 1999.

 

Riwayat Kehidupan

Pak Kenak kecil adalah anak seorang “Petani”. Kesehariannya waktu kecil mengikuti ayahnya  kesawah. Beliau juga penah sebagai pengangon(memelihara sapi), semasa kecil beliau hanya bergelut sebagai petani. Dan kesehariannya hanya di sawah, setelah menginjak umur enam tahun lalu mulai bersekolah di SDN 1 Abiantuwung. Jarak dari rumah ke sekolah kira – kira empat km bersekolah dan beliau tempuh dengan berjalan kaki, setelah pulang dari sekolah beliau langsung menggati pakian dan menuju kesawah demi membantu ke dua orang tuanya. Pada malam hari beliu melakukan kegiatan belajar berkesnian di rumah tetangga dan menjalan kan kesenian yang ada di dalam keluarga. Kita lihat dari keluarga beliau inilahir dari keluarga seorang seniman pada saat itu, ibu beliau  adalah seorang penari, dan sebagai pengerawit  dalam dunia vokal. Ibu belai juga pandai dalam hal bercerita.

Setelah itu beliau menlanjutkan sekolah  ke jenjang berikutnya. Di masa remaja beliau di kenal sebagai seorang anak yang jahil, tapi pinter. Dengan bermodalkan nekat beliau melajutkan cita – cita menjadi seorang seniman. Perlu di ketahui beliau ini sebenarnya adalah seorang seniman alam, beliau belajar menaripun tidak pernah berguru melainkan hanya melihat saja. Karena kesenangan menari, beliau telah banyak memeran kan suatu tokoh dalam drama dan sendratari. Dalam peran drama contohnya beliu sering memerankan sebagai rakyat yang lucu. Dan dapat mehibur penonton. Pernah terjadi kesalah pahaman di suatu desa yang menyebabkan para pemuda di desa itu marah.  Ini di sebabkan pada alur cerita si rakyat yang beliau perankan merayu seorang istri raja dan memaksa utuh menikah dengan raja buduh, tapi karena terlalu membius penonton, maka marah lah para pemuda itu.

Setelh bertahun – tahun mulailah beliau menjadi serang penari topeng dan membina di desa – desa , sampai ke kodam IX Udayana dan POLRES Tabanan.

 

 

Gamelan Bebarongan di Desa Adat Suralaga

Sejarah  Gambelan Bebarongan Di Banjar Adat Suralaga

 

Banjar Adat Suralaga terletak di ujung utara kelurahan  Abiantuwung, Kec. Kediri, Kab. Tabanan. Luas wilayah dari Banjar Adat Suralaga sekitar 42 hetar, dengan jumlah penduduk kurang lebih 1475 jiwa. Dengan batas – batas sebagai berikut  :

  1. Sebelah utara berbatasan dengan Banjar Bajra Blayu.
  2. Sebelah timur berbatasan dengan Tukad Yeh Sungi.
  3. Sebelah selatan berbatasan dengan Carik kalangan.
  4. Dan sebelah barat berbatasan dengan Tukad Yeh Ge.

 

Dan ada pun sejarah dari Gambelan  Bebarongan ini berawal dari ke isengan anak – anak mengisi waktu luang dengan cara membuat barong – barongan dari daun pinang dengan kepala barong terbuat dari potongan pohon bambu, sekitar pada tahun 1895 dengan iringan gambelan dari kukul, batok kelapa yang sangat sederhana. Mereka melakukan aktifitas ini di merajan agung (pura) satria kaleran pemayun. Karena adanya perkembangan  mereka membuat barong – barongan yang lebih baik dengan memakai bahan – bahan seperti : daun muda dari pohon enao(ambu), batok kepala sebagai punggalan barong, dan dilengkapi dengan rangda. Pada waktu itu sudah diiringi dengan gambelan tingklik, kecek dari seng, dan gong dari baskom seng. Dalam pergelaran ini mereka mengamil cerita calonarang yang sangat  sederhana. Pada saat pemetasan berlangsung ada beberapa penari yang kesurupan, dan meminta barong dan rangda itu dikeramatkan. Akhirnya dengan kesepakatan masyarakat, Barong itu di renovasi seperti barong ket pada zaman sekarang , dan gambelanya pun menyesuaikan. Pada saat itu di perkirakan pada tahun 1915.

Setelah itu krama Banjar Adat Suralaga memindahkan barong tersebut ke Pura Khayangan Dalem. Akhirnya krama banjar  adat Suralaga  sepakat untuk membuat satu buah barung gambelan yang sederhana ke pande gambelan yang terletak di Desa Tihingan Klungkung. Dengan jumlah instrumen : Dua buah gangsa, satu buah gong, satu buah klentong, dua buah kantil, sepasang jeblag, sepasang jegog, sepasang kendang,satu buah kecek dan duah buah gender rambat semua  Bahan instrumen ini terbuat dari perunggu keciali kendang, dan pelawahnya pun masih sangat sederhana tanpa ukiran, dan harga pada saat itu sekitar 150 ribu. Sekitar tahin 1935.

Lalu pada tahun 1950 an pada zaman G30S kesenian di Desa Suralaga sedang memuncaknya ini dikarenakan pada saat itu terjadi persaingan partai . Karena banyaknya jadwal – jadwal tampil ini pun membuat skha gambelan bebarongan mempnyai uang kahs sekha, uang ini pun di gunakan untuk mengukir gambelan dan langseng memradenya pada tahun 1973.setelah lama kelamaan gambelan ini pernah mengikuti ajang PKB pada tahun 80an, dan tahun 2010 ikut dalam Tanah lot Festival.

 

Pada tahun 2009 karena ada bantuan dana dari pemerintah sekha gambelan memutuskan menambah isntrumen lagi dengan menambah empat buah gangsa dan dua kantilan.hakhirnya total semua intrumen menjadi :

 

 

  • Enam buah  gangsa pemade
  • Empat buah kantilan
  • Dua buah jublag
  • Dua buah jegog
  • Dua buah kendang
  • Sepasang Gendar rambat
  • Satu buah kecek,kajar dan gong.

Demikianlah sejarah gambelan Bebarongan yang ada di Desa Adat Suralaga.

Kreasi Baru “Navadaza”

YouTube Preview Image

Penggarap  I Wayan Sudirana

Penabuh Sanggar cw

Sanggar ini terletak di kawsam Ubud gianyar.Tentang aodio disini suara instrumen tidak semuanya masuk dengan jelas,seperti suara instrumen kantil  lebih dominan pada detik ke 33.dan instrumen penyacah dan jublag kurang masuk karenan lebih dominan suara jegog  yang  terdengar pada detik ke 42,pada menit ke 01.09 suara kendang ,penyacah,jublag dan jegong men jadi tidak masuk ke aodio karena lbih dominan instrumen kempur,gong ,kantil dan gangse.

 

Tentang penataan instrumen di sini di tata dalam bentuk V ,dari segi pencahayaan terlalu terang dan membuat gambar tidak bagus membuat efek gambar kelihatan silau dan wajah penabuh kurang jelas.

Peranan Seruti Dalam Pepatutan Gamelan Semarpegulingan

SemarPagulinganadalahsebuah gamelan yang dekathubungannyadengan gamelan Gambuh, di manaiajugamerupakanperpaduanantara gamelan GambuhdanLegong. SemarPagulinganmerupakan gamelan rekreasiuntukistana raja-raja zamandahulu.Biasanyadimainkanpadawaktu raja-raja akankepraduan (tidur). Gamelan inijugadipergunakanuntukmengiringitariLekodanGandrung yang semuladilakukanolehabdi raja-raja kraton.SemarPagulinganmemakailaraspelog 7 nada, terdiridari 5 nada pokokdan 2 nada pamero. Repertoire dari gamelan inihampirkeseluruhannyadiambildariPegambuhan (kecualigendingLeko) dansemuamelodi-melodi yang mempergunakan 7 nada dapatsegeraditransferkedalam gamelan SemarPagulingan.Bentukdari gamelan SemarPagulinganmencerminkanjuga gamelan Gong, tetapilebihkecildanlebihmanisdisebabkankarenahilangnyareongmaupungangsa-gangsa yang besar. Demikianbejenis-jenispasangcengcengtidakdipergunakan di dalamSemarPagulingan.Instrumen yang memegangperananpentingdalamSemarPagulinganialahTrompong.TromponglebihmenitikberatkanpenggantianmelodisulingdalamGambuh yang dituangkankedalam nada yang lebih fix (menentukan). Gending-gending yang dimainkandenganmemakaitrompong, biasanyatidakdipergunakanuntukmengiringitari.

Istilahsrutiberasaldaribahasasansekerta yang artinyaadalahkitab-kitabweda( mardiwarsito, 1985 : 539 ). Selainitudalamduniamusikmisalnyadalam music indiadanbali, srutimerupakansebuahterminlogi yang berarti, jarakantaraduabuah nada itudikenaldengannama interval. srutiatau interval mamagangperanan yang sangatpentingdalampepatutandalampelarasan gamelan bali. Untukdapatmengetahuibetapapentingnyaperanansrutiitudalampepatutan gamelan bali, makaakandibahastentang gamelan semarpegulingansaihpitudisingkat (SPSP). Gamelan inimenggunakanlaraspelogtujuh nada (sihpitu), denganbahanbulahdanpenconterbuatdariperunggu. Proses pelarasan gamelan semarpegulingansaihpitu (SPSP) Secaratradisipelarasan gamelan SPSP dilakukanhanyadenganmengandalkankepekaantelingadan musical aesthetic. Olehsebabitupelarasan gamelan haruslahdilakukandenganseksama.Langkahpertama yang dilakukanseorangpande (pembuat gamelan) atautukanglaras gamelan adalahmenentukanpetuding. Petudingberasaldariakar kata “tuding” yang artinyatunjuk.Dengandemikianpetudngatauartinyaadalahpetunjuk.Dalamkaitannyadenganpelarasan gamelan petudingituberartipetunjuk nada.Petudingterbuatdaribambu, terbentuksegiempatpanjangmenyerupaibialhgangsa.Bahan yang dipilihuntukpetudingituadalahjenisbambu yang di baidisebut “tiingsantong” dan “tiingjelepung”.Bahanpetudingituharuslah bamboo yang sudahbenar-benarkeringsebabdenganbambu yang keringinisuarapetuding yang nantinyaakanstabil. Bambu yang keringseringdidapatkandariiga-igadantenggala (bajak).Setelahbahanpetudingdidapatkanlangkah-langkahselanjutnyaadalah, menentukansuaradaripetudingitusendiri.Untuk gamelan SPSP sumberdarisurapetudingitubiasanyadidapatkanmelaluisulinggambuhatauseringjugamenirudari gamelan SPSPyangsudahada.Apabilasuarapetudingitu di ambildari gamelan diambildari gamelan yang sudahada, maka proses inidisebutdenganistilah “nurun”. Dalamhalnurun, seorangpandebiasanyamengandalkankepekaantelinganyasendiri, tanpabantuanalat-alatpengukur nada sepertimisalnyasroboconn.Tahapdalampelarasan Proses dalampelarasan gamelan SPSP dimulaidenganmelaras instrument yang berbilah. Pelarasaninidikerjakanoktaf (pengangkep) demi oktafdenganberpatokanpadapetuding.Instrument pertama yang dilarasadalahjublag instrument inidianggapsebagaititikawaldari gamelan itusendiri.Setelahjublagdapatdilarasdenganbaik, makapelarasanitubisadilanjutkankepengangkep yang lebihrendah, yaitujegogan, ataubisajugakepengangkep yang lebihtinggimulaidarimulaidaripemadeteruskekantil.Perludicatatbahwadalampelarasan gamelan inihendaknyajangandimulaijangan di mulaidripengangkep yang lebihtinggiyaitukantilansebabkantilanitumemilikifrekuensi (getaranper’detik) yang paling tinggidalam gamelan SPSP.

PadazamandahuluSemarPagulinganmerupakan gamelan rekreasiuntukistana raja-raja.Biasanyadimainkanpadawaktu raja-raja akankepraduan (tidur). Gamelan inijugadipergunakanuntukmengiringitariLekodanGandrung yang semuladilakukanolehabdi raja-raja kraton.Tapi, sekarangfungsi gamelan semarpegulingansudahmengalamiperkembanganyaitu :sebagaipengiringupacarayadnya, sebagaitontonanatauhiburanmasyarakat, danpengiringtari-tarian.

Halo dunia!

Selamat Datang di Blog Institut Seni Indonesia Denpasar. Ini adalah post pertama anda. Edit atau hapus, kemudian mulailah blogging!