Garapan ini mecertikan tentang kesediahan dewi sri, dimana pada saat itu dewi sri ditinggal oleh sanghyang sedana, dimana kejadian tersebut pada dini hari, dimana kepergian beliau tanpa sepengetahuan dewi sri atau ijin dari dewi sri , bercermin dari cerita tersebut penata mengungkapan ke dalam bentuk garapan tari yang berjudul Malam Hari, dimana garapan ini menonjolkan ekspresi yang bingung dengan banyak pertanyaan di dalam hati dewi sri atas kehilangan sanghyang sedana
Suluh Bang = Suluh itu artinya bercermin dari masa yang telah berlalu, dari itu timbul niat yang kuat, pemikiran dan tekad ingin melakukan sesuatu yang lebih baik, dan bang artinya api, erat hubunganya dengan penciptaan, maka terciptalah grup gong suling yang bernama suluh bang, bisa juga diartikan dengan su dan luh, su artinya baik, luh artinya seorang perempuan, dimana seorang permpuan yang bisa dibilang baik atau luwih artinya adalah seorang perempuan yang mampu menghidupkan dan memakmurkan dunia ini, seorang perempuan tersebut tiada lain adalah dewi sri, karena didalam geguritan yang
Menciptakan sri sedana, dewi sri lah yang menciptakan sunari, dan trciptakan suling, su artinya baik ling artinya perasaan hati..