Sanghyang deling, dengan iringan vokal

Nyolahang, merupakan sebuah ritual atau proses pementasan sebuah tarian bonekanya kecil yang sangat di sakral kan oleh masyarat yang berada di Banjar belong danginan desa abangsongan. Nyolahang Sanghyang deling ini di laksanakan pada saat hari-hari tertentu yaitu setiap 15 hari sekali. Pementasan ini dilaksanakan dengan diawali prosesi ritual atau pemujaan untuk meminta keselamatan. Meskipun tarian ini berbentuk boneka, namun masih tetap di iringi dengan iringan musik vokal/suara manusia (Gending rare). Pementasan ini dilaksanakan sudah dari dahulu dan telah di generasi kan kepada masyarakat sekarang. Masyarakat di Banjar belong danginan desa abangsongan ini, sangat mempercayai bahwa dalam melakukan pementasan atau nyolahang Sanghyang ini sebagai penolak bala/mala petaka, baik kepada masyarakat desa maupun wilayah desa. Prosesi nyolahang ini dilaksanakan oleh warga Banjar belong danginan baik itu laki-laki maupun perempuan. Selain masyarakat untuk meminta keselamatan, juga ikut dalam pementasan sebagai pengiring (vokal). Dalam prosesi ini dipimpin oleh salah seorang pemangku/ulama hindu untuk memimpin dalam berjalannya pementasan atau nyolahang sahnya deling tersebut.