Sejarah Gamelan Gong Kebyar di Desa Jumpai Klungkung

Posted by arthakusuma on Feb 6, 2018 in Tulisan |

Dalam perjalanan sejarah adanya gamelan di br.kawan desa Jumpai tidak bisa dipisahkan dengan adanya sesuhunan yang ada di br.kawan desa Jumpai, menurut penglisir yang masih ada sekarang dimana sebelumnya gamelan yang ada di br.kawan desa Jumpai adalah gamelan barungan semar pegulingan dan pada tahun 1950an para penduduk br.kawan desa Jumpai merubah atau melebur barungan gamelan semar pegulingan menjadi gamelan gong kebyar yang pelawahnya masih polos atau agak kekunoan yang dibentuk dan dilapisi pernis.

Pada tahun 2001 pelawah gamelan gong kebyar di br.kawan desa Jumpai diperbaharui menjadi pelawah yang modern atau berisi ukiran dan prada seiring perkembangan zaman dan pada waktu itu dibuatkan instrumen penyacah/kenyur yang memiliki 7 bilah yang berbeda pada umumnya.  Bilah penyacah/kenyur di br.kawan ini diawali dari nada ding, dong, deng, dung, dang, ding, dong. Sampai saat ini gamelan barungan gong kebyar di br.kawan desa Jumpai masih terawat dengan baik. Di br.kawan ini terbentuk juga sekha gong anak-anak Putra Samanjaya dan sekha gong Budaya Bahari yang sampai sekarang masih tetap aktif dalam mengahaturkan ayah-ayahan di desa Jumpai ini.

Adapun ukiran pelawah gamelan gong kebyar di br.kawan desa Jumpai menggunakan berjenis nas papah dan di pinggirnya menggunakan motif ukiran boma dan pandil menggunakan ukiran cerita Ramayana. Gamelan gong kebyar di br.kawan desa Jumpai menggunakan saih bebeg. Gamelan gong kebyar di br.kawan ada beberapa bilah yang masih berbentuk don sambuk dan ada juga bilah yang berbentuk seperti bilah pada umumnya.

Comments are closed.

Copyright © 2024 arthakusuma All rights reserved. Theme by Laptop Geek.