Nama saya I Wayan Arman Oktariyawan,Saya Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar jurusan/prodi Karawitan.Saya lahir pada hari jumat 02 Oktober 1992.Saya adalah anak semata wayang dari Pasangan I Wayan Mandayasa dan Ni Ketut Artiasih Giri.kedua orang tua saya adalah Petani.Di rumah saya tinggal dengan 6 orang anggota keluarga diantaranya bapak,ibu,kakek,nenek dan 2 orang bibik..Mengenai Pendidikan saya dulu masuk Sekolah Dasar di SDN 1 Pitera lulus tahun 2003,kemudian masuk Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Penebel lulus tahun 2007,dan Saya melanjutkan SMA di SMK Pariwisata Triatma Jaya Tabanan lulusan Tahun 2010.Sebelum masuk di Institut Seni Indonesia Denpasar saya dulu sempat mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Sekolah Tinggi Pariwisata (STIPAR) Triatma Jaya Dalung Diploma II jurusan Food and Beverage dan saya telah di wisuda pada tanggal 19 September 2012 lulus dengan IPK : 3,41 dan berhak memakai sebutan professional sebagi Ahli Muda ( A.Ma).Setelah di Lulus di STIPAR Triatma Jaya pada tahun 2012 saya juga sempat bekerja di beberapa Hotel dan Villa di Bali di antaranya: saya pernah bekerja di Hotel Santika Premiere Beach Resort bali di bagian Housekeeping selama 6 bulan dari tanggal 03 Desember 2008 hingga 02 juli 2009 dan juga di bagian Food and Beverage Service selama 6 bulan dari tanggal 23 mei 2011 hingga 22 november 2011.saya juga pernah bekerja di Villa De Daun dan beberapa hotel lainya seperti The Westin,club Med dan lainya sebagi Dw harian.
Hoby saya adalah megambel dan bermain sepakbola.saya juga memiliki prestasi dalam bermain sepak bola yaitu saya pernah menjuarai liga sepak bola anak – anak liftboy ( liftboy cup) pada tahun 2003 bersama Seribu FC dan mewakili bali pada ajang tersebut di Sidoarjo Jawa Timur.tapi sayang langkah kami harus terhenti di pertandingan ke 2 karena kalah dari Surabaya redo 2-0,walaupun kami menang pada pertandingan pertama dengan sekor yang lumayan yaitu 8-0.tapi selain itu saya juga pernah menjadi runner up seribu cup pada tahun 2004.walupun waktu kecil berprestasi tapi saat ini saya tidak lagi pandai dalam bermain sepak bola karena saya sempat beberapa kali cedera seperti patah tanggan,cedera enggkel dan ini sangat berpengaruh kepada saya untuk mengurangi hoby saya bermain sepak bola.mengenai hoby saya Menabuh saya sekalipun pernah berprestasi dalam bidang ini karena kurangnya dukungan dari orang tua.Padahal saya sangat senang dan mencintai gambelan bali khususnya Gong Kebyar.dari kecil saya sudah senang mendengar gambelan dan sering ikut pada saat sekehe gong banjar saya megambel karena kebetulan juga bapak saya ikut menjadi anggota sekehe gong yang ada di banjar saya.jujur saja dari kecil saya tidak pernah diajari megambel keculi saat smp oleh guru ekstra tabuh saya,di luar itu saya sama sekali tidak pernah diajari/belajar megambel di rumah.saya bisa megambel karena saya mendengar saja dan menyanyikan gambelan apa yang saya dengar.sebenarnya saya juga binggung kenapa setiap gambelan/tabuh yang saya dengar mudah sekali nempel di otak saya dan banyak orang di rumah saya dulu menyebut saya berbakat dalam bidang tabuh.pada saat saya kecil dulu saya sangat bercita cita masuk di Akademi Seni Tari ( ASTI ) yang sekarang berubah menjadi Institut Seni Indonesia ( ISI ) Denpasar dan menjadi seorang Seniman Karawitan.saya sangat ingin pintar megambel dan bisa memainkan segala jenis instrument gambelan bali serta saya juga ingin mengembangkan seni kususnya seni karawitan di banjar saya karena seni ini sangat tidak berkembang di banjar saya karena tidak ada yang ahli dan pintar di seni karawitan sehingga saya mempunyai keinginan yg besar untuk melanjutkan SMA di Kokar/ sekarang di SMKN 3 Sukawati .Namun cita-cita saya itu pupus karena sewaktu saya lulus SMP saya mengatakan kepada orang tua saya untuk Melanjutkan di Kokar tapi keinginan saya itu tidak didukung sama sekali oleh kedua orang tua saya.Mereka tidak mengijinkan saya melanjutkan di kokar karena alasan jauh dan saya masih di angap kecil untuk hidup mengekost disana dan sebenarnya saya sangat kecewa mendengar jawaban tersebut.kemudian mereka justru mengarahkan saya masuk ke Pariwisata yang tidak sangat saya sukai.dengan berat hati dan melawan hati nurani saya terpaksa mengikuti kemauan meraka dan masuk di sekolah menengah kejuruan (SMK) pariwisata Triatmajaya Tabanan.tetapi saya juga memaklumi keputusan kedua orang tua saya itu mungkin mereka terkena pengaruh lingkungan karena 80% dari warga banjar saya berkecimpung di dunia pariwisata khususnya Kapal Pesiar dan Perhotelan.
Selama Tiga tahun saya merasa tidak nyaman karena melakukan dan mendapat pelajaran tidak sesuai dengan kesukaaan saya.selama itu pula saya tidak dapat belajar menabuh di sekolah karena tidak ada instrument gamelan di sekolah saya tersebut.walaupun begitu saya juga tidak ingin mengecewakan kedua orang tua saya.saya tidak pernah memberontak dan sebaliknya saya sangat rajin masuk sekolah dan tidak pernah mendapatkan sangsi sangsi apapun di sekolah.setelah lulus SMK saya melihat ada peluang untuk mewujudkan kembali cita cita saya untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar karena di ISI menerma juga lulusan SMK.setelah lulus SMK pada tahun 2010 saya kembali meminta ijin dan restu untuk melanjutkan ke ISI Denpasar namun sekali lagi saya tidak dapat ijin dari orang tua dan keluarga saya,hanya kakek nenek saya saja yang setuju.karena kalah suara dukungan mereka menjadi sia-sia dan saya kembali di suruh melanjutkan ke sekolah tinggi pariwisata dan saya kemudian terpaksa nurut dan saya memilih STIPAR Triatma Jaya untuk melanjutkan pendidikan dan memilih Diploma II jurusan Food and Beverage.dan kembali saya mengalami hal yang sama pada saat saya masuk smk.namun kembali juga saya iklas menjalani semua untuk membahagiakan orang tua saya yang menginginkan saya untuk menjadi karyawan dan berangkat ke kapal pesiar.setelah saya lulus dari STIPAR saya pun di wisuda.pada saat di wisuda tidak ada sedikitpun rasa bangga di hati saya beda dengan teman-teman saya yang sangat senang dan bangga karena lulus di STIPAR Triatma Jaya.setelah lulus kuliah saya sempat bekerja selama kurang lebih 6 bulan di bebrapa hotel dan Villa dan setalah 6 bulan bekerja saya pun menyerah karena saya tidak mencintai pekerjaan saya dan bertolak belakang dari apa yang sempat saya cita-citakan waktu kecil dulu.saya berhenti bekerja kemudian setelah itu saya menganggur dan keluyuran.orang tua saya pun sering memarahi dan menasehati saya untuk kembali bekerja dan melamar di agen kapal pesiar.saya tidak menghiraukan nasihat mereka dan cenderung membandel karena di dalam pikiran hanya ada kata ‘saya ingin kuliah di ISI Denpasar’ dan kata tersebut juga yang selalu menjadi jawaban jika orangtua dan keluarga saya yang menasihati saya.sebenarnya saya sangat merasa bersalah melakukan hal tersebut,tapi saya terpaksa karena saya ingin mereka mengerti dan mendukung apa yang menjadi keinginan dan cita-cita saya.
Selama saya menganggur dan keluyuran tidak karuan itu,saya sering sekali menceritakan apa yang saya rasakan dan keinginan saya dari kecil kepada saudara-saudara saya.apa mungkin karena jalan hidup saya harus mengalami hal tersebut di atas itu atau bagiman akhirnya tanpa saya duga pada suatu hari sebelum tahun akademik 2013 dimulai kedua orang tua saya menyuruh saya untuk mendaftarkan diri di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.saya sangat senang mendengar kata itu dan saya berterimakasih kepada orang tua saya.tapi saya juga binggung kenapa ahirnya hati meraka luluh dan mendukung saya.apa karena saudara saya yang menceritakan apa yang saya alami ke mereka?? Atau apa? Ini masih menjadi pertanyaan hingga saat ini di benak saya.dan besoknya saya langsung ke kampus ISI untuk meminta brosur ISI dan saya mendaftar pada tanggal yang di tentukan dan mengikuti beberapa tes dan ahirnya saya diterima masuk di ISI Denpasar hingga saat ini.Saya sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa,Tuhan yang Maha Esa karena telah mengabulkan doa-doa saya.saya juga berjanji kepada diri saya untuk memberikan terbaik untuk Orang tua saya di dalam menuntut ilmu di Institut Seni Indonesia Denpasar yang saya cintai dan saya banggakan.
Related Articles
No user responded in this post