Anglurah Agung termasuk dalam garis keturunan para menteri utama di kerajaan Bali, keluarga Agung, yang mengklaim keturunan dari raja-raja kuno Kediri di Jawa. Dia adalah putra Gusti Agung Kalanganyar, dan diadopsi sebagai bayi oleh pamannya Gusti Agung Kedung, yang kemudian, setelah dewasa, digantikannya sebagai menteri. Ia juga dikenal dengan nama Gusti Agung Di Made atau Gusti Agung Maruti. Ia memerintah pada zaman raja Gelgel, Dalem Di Made. Teks-teks Bali tertentu menunjukkan bahwa ia terlibat dalam perang di Lombok pada 1645; pulau ini menjadi rebutan antara Bali dan kerajaan Makassar di Sulawesi Selatan.[1] Setelah kematian raja Bali pada tahun 1651, perang internal berkobar di Bali. Akhirnya Anglurah Agung merebut kekuasaan di Gelgel, dan didokumentasikan sebagai penguasa sejak 1665. Menurut sumber-sumber Bali, ia mengambil komando di suatu titik ketika raja tua itu kehilangan cengkeramannya dalam urusan negara dan ditinggalkan oleh para kakeknya; “Kyayi (Anglurah) st.