TARI BARIS TUNGGAL

This post was written by agussuastika on Maret 28, 2018
Posted Under: Tak Berkategori

Pengertian Tari Baris Tunggal

Tarian yang ada di Bali ada bermacam-macam, ada yang bersifat hiburan ada juga untuk upacara yadnya yang sering disebut tari sakral, seperti tari Baris Tunggal. Tari Baris ini merupakan juga tari kepahlawanan, mempertunjukkan jiwa keprajuritan dan juga dalam memainkan senjata dalam perang, sebuah tarian kedewasaan jasmani, gerakan-gerakan tarian menununjukkan kewibawaan seorang prajurit dalam setiap langkahnya yang tegap dan berwibawa. Kematangan jiwa tercermin dari gerak langkah yang dinamis dan tatapan mata yang dalam dan karakter yang kuat.

 

 

Asal Usul Tari Baris Tunggal

Menurut catatan sejarah, tari Baris Tunggal diperkirakan telah ada pada pertengahan abad ke-16. Dugaan ini didasarkan pada informasi yang terdapat pada Kidung Sunda, diperkirakan berasal dari tahun 1550 Masehi. Pada naskah tersebut, terdapat keterangan mengenai adanya tujuh jenis tari baris yang dibawakan dalam upacara kremasi di Jawa Timur. Selain itu, terdapat juga keterangan bahwa pada awal kemunculannya, tari Baris Tunggal merupakan bagian dari ritual keagamaan di kala itu. Jenis tari baris yang berkaitan dengan ritual keagamaan disebut tari baris upacara atau tari baris gede. Tari baris jenis ini dibawakan secara kelompok oleh delapan sampai 40 orang, dengan berbagai pernak-perik pelengkap berupa senjata tradisional yang bervariasi tergantung asal daerah dari setiap tarian.

 

 

Tata Gerak

 

 Gerak-gerak dalam tari Baris Tunggal menceritakan ketangguhan para prajurit Bali di  masa lalu. Kedua pundak penari diangkat hingga hampir setinggi telinga. Kedua lengan yang nyaris selalu pada posisi horizontal dengan gerak yang tegas. Gerak khas lainnya yang ada pada tari baris adalahselendet atau gerak delik mata penari yang senantiasaberubah-ubah. Gerak ini menggambarkan sifat para prajurit yang senantiasa awas terhadap situasi di sekitarnya

Komposisi tubuh yang di gunakan untuk mengiringi tari Baris Tunggal biasanya terdiri atas :

  1. Menarikan Bagian Pepeson (Gilak)
  2. Menarikan Bagian Pengadeng (Bapang)
  3. Menarikan Pekaad
  4. Gilak Jerih
  5. Dapat dilakukannya bagian tari ini dengan penjiwaan yang benar ragam-ragam gerak pada bagian ini : Mungkah lawang, Ngagem kanan dan kiri, Majalan najek dua (Nayog), Ngopak Lantang, Ngalih Pajeng, Malpal.
  6. Dapat dilakukannya bagian tari ini dengan penjiwaan yang benar ragam-ragam gerak pada bagian ini: Ngagem bapang kiri dan kanan, Ngesed Dawa dan Nyaregseg, Gayal-gayal, Wuta Ngawa Sari, Ngetog
  7. Dapat dilakukannya bagian tari ini dengan penjiwaanyang benar ragam-ragam gerak pada bagian ini: Makirig/Makelid Jerih, Ngopak Lantang, Malpal, Gayal-gayal.

 

Tata Busana

 

Tari baris dapat dicirikan dari busana yang digunakan penarinya. Para penari, yang semuanya pria, menggunakan mahkota berbentuk segi tiga dihiasi kulit kerang yang berjajar vertikal di bagian atasnya. Selain itu, tubuh penari dibungkus kostum berwarna-warni yang terlihat longgar, menjuntai ke bawah, dan bertumpu pada bagian pundak. Kostum atau busana ini akan mengembang saat penari melakukan gerakan memutar dengan satu kaki, memberikan efek dramatis dalam koreografi yang dibawakan.

Busana yang di gunakan adalah sangat lengkap terdiri dari : Badong, Awir, Lamak, Celana panjang, Baju bludru, Stewel, Gelang kana, Gelungan, Keris.

 

Iringan Tari

Iringan  memegang  peranan  yang  sangat  penting  didalam  suatu  pertunjukan, karena iringan dapat memperindah  pertunjukan. Gambelan yang di gunakan untuk mengiringi tari Baris Tunggal,yaitu : Gong kebyar, Semar pegulingan, Palegongan, Angklung  kebyar, Gong suling, Gong gede, Cumang  kirang, Gambelan  pajoge, dan Gambelan pegandrungan.

 

 

Upaya Melestarikan Tari Baris Tunggal

Kita sebagai generasi muda sangat berperan penting dalam pelestarian Tari Tradisional Bali khususnya Tari Baris Tunggal. Berikut adalah upaya upaya yang dapat dilakukan dalam melestarikan tari Baris Tunggal:

  1. Turut serta mempelajari tentang Tari Baris Tunggal baik itu sejarah tentang tari Baris Tunggal maupun mempelajari cara menari tari Baris Tunggalyang baik dan benar.
  2. Mencintai tari tradisi yaitu TariBaris Tunggal dengan selalu menjunjung tinggi kebudayaan tradisional khas daerah.
  3. Tidak mempelajari tarian modern yang berasal dari Barat secara berlebihan.
  4. Tidak mengandalkan tarian modern dan menjadikannya tolok ukur keindahan seni tari.
  5. Mengadakan pertunjukan seni yang mengunggulkan kesenian tradisional Bali.

Comments are closed.

Previose Post: