Gambelan Joged Bumbung

  • Selasa, Maret 13th 2018

A. DESKRIPSI

Gambelan Jogeg Bumbung adalah sebuah barungan gambelan yang dipergunakan untuk mengiringi tarian Joged Bumbung, sebuah tarian social di Bali, dimana seorang penari berhiasan sejenis Legong menjawat seorang penonton untuk diajak menari. Gambelan Joged Bumbung disebut juga gambelan Gerantangan, karenapoko – pokok instrumentnya adalah Gerantang yaitu gender yang tebuat dari bambu, berbentuk bambu dan memakai laras Slendro 5 (lima) nada.

Dalam pengelompokan fungsi kesenian ,fungsi kesenian ada 3 (tiga) yaitu:

  1. Seni Wali :Sifat kesenian yang memiliki bagian intergral (menyatu) dengan upacara keagamaan dan tidak bercerita (bertema), itu artinya kesenian dengan upacara tidak bisa di pisahkan, bahkan upacara tidak terlaksana dengan baik, apabila tidak dipertunjukan kesenian itu.

Contoh:

  • Selonding
  • Perangpandan
  • Memed – medan
  1. Seni Bebali :Jenis kesenian yang berfungsi sebagai penunjang (pelengkap) upacara keagamaan, kehadirannya tidak harus mutlak, sebagai pelengkap saja dan biasanya bertema (bercerita).

Contoh :

  • Wayanglemah
  • Topengpajegan
  • Gambuh, Wayang Wong, dan lain – lain
  1. Balih – balihan :Adalah jenis kesenian yang sama sekali tidak kaitannya dengan pelaksanaan upacara agama, biasanya bersifat sebagai hiburan, meramaikan atau bersifat penggalian dana dengan durasi penyajian yang cukup lama/panjang.

Contoh:

  • Drama Gong
  • Arja
  • Prembon
  • Sendratari
  • JogedBumbung

Menganai Joged Bumbung, kesenian ini digolongkan kedalam seni Balih – balihan yang fungsinya sebagai tari pergaulan. Hal ini kesenian Joged Bumbung lebih banyak orang menyewa (ngupah) pada saat upacara keagamaan diantaranya, hari paweton, pitrayadnya (ngaben )dan upacara mesesangi (mesaudan).

B. Periodisasi

Di Bali gambelan ditinjau dari periodisasi, dogolongkan manjadi 3 (tiga), yaitu:

  1. GambelangolonganTua

            Pada penggolongan ini cirikhas dari gambelan golongan tua adalah instrument “kendang” tidak di fungsikan. Contohnya Selonding, Gender Wayang, danAnglung.

  1. GambelangolonganMadya

            Ciri – ciri dari gambelan golongan madya adalah masuknya fungsi kendang yaitu sebagai:

  • Pemurba irama
  • Pengaturan dinamika dan tempo
  • Sebagai memulai dan mengakhiri gending
  • Menentukan ukuran panjang dan pendeknya suatu gending, dengan pembendaharaan pukulan kendang dan cepat – lambatnya lampah
  1. Gambelan Golongan Baru

Tidak banyak berbeda dengan Gambelan Golongan Madya, maka ciri khas dari gambelan golongan Baru yaitu terletak pada penggunaan kendang. Perbendaharaan pukulan kendang lebih elaborate dalam gambelan golongan Baru dan seri dalam komposisi, terdapat demontrasi kendang tunggal.

Mengenai Joged Bumbung, Gambelan Joged Bumbung termasuk gambelan golongan baru, karena dilihat dari fungsi kendang yang dipakai, jogged bumbung menggunakan 1(satu) kendang (tunggal) yang fungsinya sebagai pemurban (penguasa ) irama, mengatur tinggi rendah dan cepat atau lambat gending-gending JogedBumbung.

C. SISTEM LARAS

Di dalam buku Pengantar Karawitan Bali dijelaskan bahwa laras adalah suatu tangga nada, susunan nada – nada di dalam satu gembyangan, oktaf ataupun angkep yang telah ditentukan jumlah serta tinggi rendahnya (Dibia, 1997/1978 : 3). Hal ini Karawitan Bali (gambelan) Bali memiliki dua laras yakni laras Pelog dan laras Slendro. Dalam laras Pelog  kita menemui dua bentuk laras atara lain: Laras Pelog 5(lima) nada yang terdapat pada gambelan Gong Gede, Gong Kebyar, pelegongan dan sebagainya. Pada Laras Pelog 7(tujuh) nada tardapat pada gambelan Semar pegulingan, Gambang, Selonding, dan lain-lain.

Adapun laras Slendro mempunyai dua bentuk laras diantara lain: LarasSlendro 4(empat) nada terdapat pada gambelan Angklung. Sedangkan Laras Slendro 5(lima) nada terdapat pada gambelan Gender Wayang, Joged Bumbung dan lain-lain. Jadi Joged Bumbung menggunakan Laras Slendro 5(nada).

D. NAMA DAN JENIS INSTRUMENT

Gambelan Joged Bumbung adalah seperangkat gambelan untuk mengiringi Joged Bumbung ,adapun instrumen yang dipakai sebagai berikut:

  • Instrumen Gerantang ada 6(enam) buah, yang terdiri dari 4 (empat) Gerantang Pemade dan 2(dua) Gerantang Kantilan. Gerantang Pemade berfungsi sebagai pembawa melodi pokok yang mempunyai teknik pokulan sejenis Gender Wayang dengan memakai pukulan ngotek padatangan kanan dan pukulan nyacah pada tangan kiri yang dimainkan dengan dua tangan. Granrtang ini terbuat dari bambu.
  • Sepasang Gantrangan Jegogan yang fungsinya memperjelas tekanan-tekanan gending, dengan memakai teknik pukulan polos saja
  • Sebuah Kendang gupekan yang fungsinya sebagai pemurba ( penguasa) irama, mengatur tinggi rendah dan cepat/ lambat gending-gending Joged Bumbung.
  • Suling berfungsi untuk memanis kan dan melembut kan bagian gending yang lirih, merubah suasana menjadi sedih dan marah.
  • Ceng – ceng kecil berfungsi untuk memperkaya ritme, membuat angsel-angsel dan pariasi gending bersama kendang.
  • Kemplung, sebuah isntrumen yang terbuat dari bambu berfungsi sebagai pembawa matra dan menentukan tingkatan tempo gending-gending.
  • Klenang, sejenis kajar berfungsi sebagai penimbal kemplung.
  • Kemong, sebuah instrument sejenis gong ( kecilbentuknya) berfungsi mempertegas jatuh nya pukulan Gong.
  • Gong Pulu, dibuat dari kerawang bentuknya seperti jegogan di dalam gambelan gong kebyar, berbilah dua nada ngumbang dan ngisep, berfungsi sebagai fianals dalam gending-gending Joged Bumbung.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Bandem, I Made, MenganalGambelan Bali, AkademiSeniTari Indonesia Denpasar, 1982.

Dibia, I Wayan, PengantarKarawitan Bali, ProyekPeningkatan/Pengembangan Asti Denpasar, 1977/1978.

Sorry, the comment form is now closed.

Top