kitab bagawadgita

Dalam kitab Bhagawadgita yang keenam diceritakan bahwa arjuna melihat suasana medan perang di Kurukshetra, ia dilanda perasaan takut kehilangan sanak keluarga yang dicintainya. Ia menganggap bahwa membunuh kluarga sendiri demi mendapatkan kepuasan duniawi merupakan perbuatan yang termasuk dosa. Ia juga enggan melawan kakeknya demi merebut sebuah kerajaan. Kresna menganggap pikiran arjuna belum terbuka. Untuk membuka pemahaman arjuna mengenai kematian dan kehidupan, kresna menjabarkan ajaran samkya kepada arjuna.

 

Contoh yang menyatakan kitab bagawadghita berhubungan dengan alat musik adalah :

 

Anatantavijayam raja

Kunti- putero yudhisthira,

Nakulah sahadevas ca

Sughosa – mani puspakau

 

Putra kunti i prabu Yudhisthira meniup trompet ananta wijaya ( sedangkan ) nakula dan sahadewa meniup trompet sughosa dan mani puspaka

 

Kosa kata :

Anantavijaya ( kemenangan abadi ) nama trompet yudhisthira; sughosa = (suara nan menakutkan ) nama trompet nakula, mani pusaka = ( kembang permata sari ) nama terompet sahadewa.

 

Drupado draupa deyas ca

Sarvasah prthivi – pate

Saubhadra ca maha bahuh

Sankhan dadhmuh prthak prthak

 

Wahai penguasa bhumi ( dhrtarastra ), raja Drupada dan petera- petera drupadi, serta putera subhadra, dengan persenjataannya yang kuat semua meniup trompet mereka masing – masing dari segala penjuru

psikologi musik

PSIKOLOGI MUSIK

Banyak peneliti menganggap kognisi musik adalah “domain dominan” saat mengenal domain tradisional seperti kognitif, fsikomotor,dan efekif. Secara psikologis penentuan aktifitas musik termasuk persepsi dan kognisi ditanggapi secara apriori walaupun perilaku musikal juga merupakan salah satu aspek penting dari perilaku manusia. Namun sejauh ini penelitian atas perilaku musikal selalu dihubungkan dengan proses kognitif dan persepsi.

Musik adalah produk pikiran. Transpormasi ke dalam musik dan respon manusia ( perilaku) adalah unik untuk dirasa ( afeksi) karena otak besar manusia ( kognisi) berkembang dengan amat pesat sebagai akibat pengalaman musikal sebelumnya.

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai pikiran dan perilaku kemudian menjadi suatu pengertian yang dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana tepatnya lingkungan sensori ( pendidikan musik baik langsung maupun tidak langsung ) dapat menghasilkan perkembangan otak serta memperkaya hidup manusia.

Belajar harus meliputi peningkatan pemahaman dan efesiensi komunikasi sejumlah unit fungsi saraf. Sensori informasi saat ini dapat dibandingkan dengan rekaman pengalaman yang tersimpan dan dengan demikian dapat membimbing perilaku musikal organisme. Orientasi humanistik didasarkan atas pandangan bahwa manusia adalah mahluk yang sadar atas kebebaan dan tanggung jawab dlam mengatur hidup seperti halnya karakter yang membuat seseorang menjadi unik, berbeda dengan yang lain,tidak memiliki cara yang samadalam mengalami dunia maupun dalam tindakan.Penelitian terhadap manusia didasarkan asumsi bahwa semua manusia, kita bebas dan karenanya bertanggung jawab atas perilaku dan konsekuensinya berupa kenyamanan dan pertumbuhan. Secara sederhana, seseorang itu hanya imitator dari contoh yang telah tersedia dan menjadi penemu cara baru dalam hidup di dunia ini.

Lingkungan musik pada anak telah lama menjadi fokus perhatian para musisi profesional tetapi belum banyak penemuan efek musik dan lingkungan suara pada janin.Bagaimanapun musik diproduksi oleh mekanisme vibrasi terhadap kulit dan akan ditransmisi secara lebih efektif dengan kurangnya cairan amniotik.

Secara fisik indera pendengaran merupakan perkembangan yang pertama dari ke-lima indera dan bisa distimuli melalui musik dan sekaligus akan meningkatkan perkembangan fungsi otak. Musik memperngaruhi perkembangan otak karena sifat plastik dari otak. Stimuli musik pada awal perkembangan akan sangat menentukan pengaruh dalam jangka waktu lama.

Hubungan (interaksi) antara konsep psikoligi dan musik juga ditunjukkan oleh tumbuh kembangnya disiplin terapi musik dalam konteks pentingnya pengalaman musikal bagi kehidupan manusia. Gangguan mental secara psikologis dapat diobati dengan kelengkapan teraupetik yang dimiliki dalam terapi musik.

Psikologi sebagai sebuah disiplin adalah ilmu tentang jiwa                 (psike sederajat dengan jiwa atau pikiran ,logos sama dengan sains).

Dalam aplikasi pengetahuan dan penelitian dari Psikologi Musik sebagai ikhtiar pendidikan musik, tidak perlu dipikirkan pemisahan antara jiwa/pikiran dan tubuh. Secara sederhana cukup dengan mengacu pada perilaku musikal seseorang baik secara individual maupun holistik.

Oleh karena itu musik memiliki semua karakter penting dari sistem kimia,genetika, dan bahasa manusia. Secara mendasar terdapat alasan yang kuat untuk menggunakan pendekatan kognitifdalam mengalamistimuli musik. Maka sudah selayaknya ada interaksi antara musik dan psikologi karena selain psikolog tertarik dengan interprestasi perilaku manusia juga karena musik sebagai bagian dari seni aalah bentuk perilaku manusia yang unik dan memiliki pengaruh yang kuat.

perkembangan industri musik indonesia

PERKEMBANGAN INDUSTRI MUSIK INDONESIA

Salah satu pilar industri budaya Indonesia yang tahan gempuran dan kebal krisis adalah industri musik. Ditengah-tengah merostknya industri manufaktur dan agraris. Melihat perkembangan ini, industri musik Indonesia acap menjadi perhatian industri musik dunia, dengan memperhatikan potensi pasar dari kawasan ini. Apresiasi yang semakin luas dari masyarakat, kuatnya struktur industri serta mulai berlakunya undang-undang hak cipta, memberi peluang bagi investor asing untuk menanamkan modalnya.

Sebagai ekspresi seni, musik membawa citra pada dunia internasional, sebagai duta yang memaparkan kekayaan budaya.

Musik Indonesia sebagai Sebuah Industri

Salah satu pilar utama industri musik Indonesia adalah musik pop. Pada dasarnya musik ini berhasil merangkul khayalak yang paling luas dan meliputi berbagai etnis dan latar belakang sosial.

Perkembangan industri musik pop nasional, juga didukung oleh semaraknya musik pop daerah, yang memiliki pasar pada kalangan etnisnya sendiri. Perkembangannya ini juga mendorong terbentuknya variasi dan keunikan dalam musik daerah.

Musik Tradisi

Industri musik tradisional, dapat dirujuk saat pemerintah Indonesia mendirikan PNLokananta di Solo, dalam rangka memajukan dan mengembangkan kebudayaan nasional. Berbagai industri musik telah diproduksi, dan menurut catatan tak kurang dari lima ribu komposisi lagu telah diterbitkan. Namun tak dapat disangkal karena pasaran musik tradisi terbatasdalam lingkungannya sendiri,lokananta banyak memberi perhatian pada musik jawa dan bali.

Beberapa perkembangan lain.

Kolaborasi gamelan denan beragam jenis musik lain digelar di berbagai pusat pertunjukan musik dunia.dapat disebut bahwa sejumlah even kompetisi dan perlombaan musik telah menjadi fungsi apresiasi yang memiliki unsur pembinaan sekaligus perkembangan kreatifitas ekspresi musik. Tercatat sejumlah even reguler berskala nasional bermagsud seperti Lomba cipta lagu remaja prambors, lomba cipta lagu populer,dll.

 

 

 

SERI MUSIK INDONESIA

 

Diantara banyak rekaman dalam industri musik indonesia, maka seri musik indonesia, merupakan salah satu contoh paling tepat bagi rekaman yang memiliki dimensi citra seni budya bagi pariwisata indonesia. Rekaman awal seri musik indonesia yang telah menyelesaikan enam volume ini ( dari rencana keseluruhan20 volume ), selengkapnya adalah :

 

Volume 1.

Nyanyian menjelang fajar :

Tema rekaman : gandrung banyuangi adalah tarian semalam suntuk dengan melibatkan penari gadis remaja yang sekaligus bertindak sebagai penyanyi ( gandrung ). Kesenian ini diiringi dengan ensambel musik kecil yakni : dua buah biola kluncing (tringle), dua buah kendang, dua buah kethuk, kempul, serta gong.

 

Volume 2.

Musik populer indonesia :

Tema rekaman : pengalaman sosiologis dan emperis menunjukan bahwa musik kroncong, dangdut, serta lenggam jawa telah menjadi musik populis pada masa dan segmen yang luas, dalam masyarakat indonesia.

 

Volume 3.

Musik dari daerah pinggiran jakarta :

Tema rekaman : gambang kromong, genre yng ditampilkan dalam rekaman ini merupakan potret musik daerah pinggiran terselubung yang keberadaannya terabaikan. Secara paradoksal gambang kromong adalah musik daerah di jakarta. Pra pemain dan penonton gambang krombong berasal dari kalangan rakyat kebanyakan daerah jakarta.ensambel gambang kromong adalah suatu perpaduan alat- alat musik cina dengan indonesia, dan sering pula dengan alat musik eropa. Ia memperoleh namanya dari dua alat musik indonesia yakni gambang dan kromong ( satu set gong-gong kecil ).

 

 

 

Volume 4.

Musik nias dan sumatera utara :

Hoho, gondang karo, gondang toba.

Tema rekaman : nyanyian hoho dari nias adalah jenis musik yang pada umumnya diketengahkan pada upacara ritual seperti upacara kematian, dinyanyikan oleh para pria dengan dipimpin oleh seorang penyanyi yang disebut sondroro hoho. Sementara gondong ( selain merupakan dari seperangkat alat musik, ensambel musik, suatu upacara, serta bagian dari kelompok kekerabatan ) adalah komposisi musik rakyat yang dimainkan pada rangkaian upacara yang berkaitan degaan religi atau adat istiadat Batak.

 

 

 

 

komentar video tari jaipongan

TARI JAIPONGAN

 

Jaipongan adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal BandungGugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada padaKliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaanpencugannibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan. Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebabkendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.

Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu/Doger/Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (KarawangBekasiPurwakartaIndramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu/Doger/Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet ini. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.

Kemunculan tarian karya Gugum Gumbira pada awalnya disebut Ketuk Tilu perkembangan, yang memang karena dasar tarian itu merupakan pengembangan dari Ketuk Tilu. Karya pertama Gugum Gumbira masih sangat kental dengan warna ibing Ketuk Tilu, baik dari segi koreografi maupun iringannya, yang kemudian tarian itu menjadi populer dengan sebutan Jaipongan

 

Perkembangan

Karya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat adalah tari “Daun Pulus Keser Bojong” dan “Rendeng Bojong” yang keduanya merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri). Dari tarian itu muncul beberapa nama penari Jaipongan yang handal seperti Tati SalehYeti Mamat,Eli Somali, dan Pepen Dedi Kurniadi. Awal kemunculan tarian tersebut sempat menjadi perbincangan, yang isu sentralnya adalah gerakan yang erotis dan vulgar. Namun dari ekspos beberapa media cetak, nama Gugum Gumbira mulai dikenal masyarakat, apalagi setelah tari Jaipongan pada tahun 1980dipentaskan di TVRI stasiun pusat Jakarta. Dampak dari kepopuleran tersebut lebih meningkatkan frekuensi pertunjukan, baik di media televisi, hajatan maupun perayaan-perayaan yang diselenggarakan oleh pihak swasta dan pemerintah. Kehadiran Jaipongan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap para penggiat seni tari untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarian rakyat yang sebelumnya kurang perhatian. Dengan munculnya tari Jaipongan, dimanfaatkan oleh para penggiat seni tari untuk menyelenggarakan kursus-kursus tari Jaipongan, dimanfaatkan pula oleh pengusaha pub-pub malam sebagai pemikat tamu undangan, dimana perkembangan lebih lanjut peluang usaha semacam ini dibentuk oleh para penggiat tari sebagai usaha pemberdayaan ekonomi dengan nama Sanggar Tari atau grup-grup di beberapa daerah wilayah Jawa Barat, misalnya di Subang dengan Jaipongan gaya “kaleran” (utara).

Ciri khas Jaipongan gaya kaleran, yakni keceriaan, erotis, humoris, semangat, spontanitas, dan kesederhanaan (alami, apa adanya). Hal itu tercermin dalam pola penyajian tari pada pertunjukannya, ada yang diberi pola (Ibing Pola) seperti pada seni Jaipongan yang ada di Bandung, juga ada pula tarian yang tidak dipola (Ibing Saka), misalnya pada seni Jaipongan Subang dan Karawang. Istilah ini dapat kita temui pada Jaipongan gaya kaleran, terutama di daerah Subang. Dalam penyajiannya, Jaipongan gaya kaleran ini, sebagai berikut: 1) Tatalu; 2) Kembang Gadung; 3) Buah Kawung Gopar; 4) Tari Pembukaan (Ibing Pola), biasanya dibawakan oleh penari tunggal atau Sinden Tatandakan (serang sinden tapi tidak bisa nyanyi melainkan menarikan lagu sinden/juru kawih); 5) Jeblokan dan Jabanan, merupakan bagian pertunjukan ketika para penonton (bajidor) sawer uang (jabanan) sambil salam tempel. Istilah jeblokan diartikan sebagai pasangan yang menetap antara sinden dan penonton (bajidor).

Perkembangan selanjutnya tari Jaipongan terjadi pada taahun 19801990-an, di mana Gugum Gumbira menciptakan tari lainnya seperti Toka-tokaSetra SariSontengPencugKuntul MangutIring-iring Daun PuringRawayan, dan Tari Kawung Anten. Dari tarian-tarian tersebut muncul beberapa penari Jaipongan yang handal antara lain Iceu EffendiYumiati MandiriMiming Mintarsih, Nani, Erna,Mira TejaningrumIne DinarEga, Nuni, Cepy, Agah, Aa Suryabrata, dan Asep.

Dewasa ini tari Jaipongan boleh disebut sebagai salah satu identitas keseniaan Jawa Barat, hal ini nampak pada beberapa acara-acara penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat, maka disambut dengan pertunjukan tari Jaipongan. Demikian pula dengan misi-misi kesenian ke manca negara senantiasa dilengkapi dengan tari Jaipongan. Tari Jaipongan banyak memengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di masyarakat Jawa Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan, kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut modern yang dikolaborasikan dengan Jaipong menjadi kesenian Pong-Dut.Jaipongan yang telah diplopori oleh Mr. Nur & Leni dan bukan saya.

 

KOMENTAR VIDEO

LIGHTING

Menurut saya lighting atau pencahayaan pada tari tersebut sangat gelap.mungkin penari tidak terlalu bisa dilihat gerakannya,dan sulit untuk dinikmati.pada akhir pementasan tidak terlalu memperlihatkan lighting atau pencahayaan lebih menonjolkan gerak-gerakan.

 

 

SOUND SISTEM

Suara atau sound pada pementasan tersebut tidak terlalu keras kedengaran, akibatnya suara penonton terlalu dominan,perpaduan antara suara alat gamelan tidak terlalu merata.

 

PENATAAN PANGGUNG

Penataan panggung pada pementasan tersebut tidak terlalu meriah terkesan pementasan tersebut tidak ada tema atau konsep.

komentar video lila hredaya

LILA HREDAYA

 

SINOPSIS

Penata Nama : I Wayan Junianto Nim : 2007 02 012 Program Studi : Seni Karawitan Sinopsis : Rasa senang dan gembira dimiliki oleh setiap manuasia di dalam kehidupanya di muka Bumi ini. Kegembiraan tersebut merupakan suatu kekuatan yang bernilai besar dan sangat berarti dalam diri kita. Apabila hati kita telah gembira, tentu akan dapat meringankan pekerjaan yang kita ambil, sehingga hasilnya akan menjadi lebih baik. Berawal dari hati yang senang dan gembira tersebut, penata mendapatkan inspirasi untuk menciptakan sebuah garapan musik gamelan Bali yang berjudul Lila Hredaya. Pendukung Karawitan : Sekaa Gong Kebyar Dharma Gita Laksana, Br. Sumuh, Desa Dauh Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Barat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KOMENTAR DARI LILA HREDAYA

 

DARI SEGI LIGHTHING / PENCAHAYAAN :

 

Menurut saya pencahayaan pada video tersebut masih perlu dibenahi dengan menambahkan beberapa lampu yang terletak pada sitiap sudut panggung, dan atas panggung,agar penabuh dalam pementasan tersebut terlihat semua.

 

 

DARI SEGI SOUND SISTEM / SUARA

Menurut saya sounds sistem atau sistem suara dalam pementasan tersebut masih belum sepenuhnya bisa terdengar secara sepenuhnya, ada beberapa alat/ gamelan yang belum terdengar, agar pementasan tersebut dapat dinikmati dengan nyaman maka harus ditambah mik di tempat yang belum bisa didengar oleh penonton,seperti gong, dll.

\