adhiputra


tes

⊆ December 30th by | ˜ No Comments »

ttttttt


Topic: Lainnya | Tags: None

review 5 buku

⊆ July 9th by | ˜ No Comments »
  1. Judul Buku  : Gamelan pegambuhan “Tambang Emas” Karawitan Bali

Pengarang  :  I GEDE ARYA SUGIARTHA,S.Skar.M.Hum

Penerbit      :  Kerjasama ISI Denpasar Dengan Sari Khayangan

Tahun          :  2008

Buku ini mengangkat topik tentang pe ngaruh gamelan Pegambuhan terhadap gamelan-gamelan lainnya di Bali. Masalah ini menjadi menarik diawali dengan beberapa berita yang menyebutkan gamelan Pegambuhan adalah nenek moyang dan leluhur semua gamelan Bali. Lontar Aji Gurnita dan Prakempa ( dua buah lontr tentang gamelan Bali ) juga menyebutkan bahwa, gamelan Pegambuhan yang juga disebut gamelan Maladprana adalah berbentuk gamelan yang paling kuno dan asal dari seluruh bunyi-bunyian . Kenyataan, memang sebagian besar gamelan Bali yang eksis dewasa ini masih memiliki unsur kesamaan dengan gamelan Pegambuhan. Gamelan Pegambuhan bahkan dapat dianggap sebagai sumber prinsip bagi gamelan-gamelan seperti Semar Pegulingan, Pelegongan, Bebarongan, Joged Pingitan, Gong Gede, dan Gong Kebyar.

Melalui analisis historis dan musical dapatlah disimplkan bahwa gamelan Pegambuhan bukanlah leluhur sesungguhnya gamelan Bali, karena bukanlah gamelan yang tertua di Bali. Gamelan Pegambuhan lebih tepat disebut sebagai ” Tambang Emas” yang selalu dijadikan acuan bagi gamelan-gamelan yang memiliki periode perkembangan pada zaman baru.

Judul Buku  : BHERI Jurnal Ilmiah Musik Nusantara

Pengarang  : I KOMAMNG SUDIRGA, WARDIZAL, SAPTONO, TRI HARYANTO, I MADE ARNAWA,       I MADE KARTAWAN, KHANIZAR, I KETUT GEDE ASNAWA, T.HARYANTO dan CHAN

Penerbit     : Jurusan Seni Karawitan Institut Seni Indonesia Denpasar

Tahun         : 2004

Buku ini menyajikan beragam kajian hasil penelitian dan atau pemikiran konseptual tentang puspa warna expresi music etnik Nusantara.

Jurnal ilmiah musik Nusantara ini adalah media interaksi dan infarmasi para musikolog, composer, praktisi music, atau bagi siapa saja yang menaruh perhatian terhadap eksistensi fenomena dan pelaku kreatifitas yang terjadi pada etnik kita.

Judul Buku  :  MUDRA Jurnal Seni Budaya

Pengarang  :  MADE BANDEM, SOEDARSONO, SAL MURGIANTO, WAYAN DIBIA, WAYAN RAI. S, KETUT ROTA, GDE SUKRAKA, NYOMAN SEDANA, KETUT MURDANA, NYOMAN SUTEJA, NYOMAN TANTRA, SAPTONO

Penerbit      :  Sekolah Tinggi Seni Indonesia Denpasar

Tahun          : 1995

Jurnal Seni Budaya ini merangkum berbagai topic kesenian, baik yang menyangkut konsepsi, gagasan, fenomena, maupun kajian berbagai bentuk kesenian, karena itu, dari jurnal ini kita memperoleh dan memetik banyak kesenian dan permasalahan.

Mudra memang diniatkan sebagai penyebar informasi seni budaya , khususnya seni karawitan.

Judul Buku  :  Inkulturasi Gamelan Jawa

Pengarang  :  SUKATMI SUSANTINA

Penerbit      :  Badan Krjasama Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta

Tahun          :  2001

Buku ini berisi kupasan terhadap proses inkulturasi gamelan jawa dalam Gereja Katolik. Diuraikan betapa seni yang sarat etnisitas seperti gamelan ternyata dapat berpadu dalam lingkup Gereja Katolik. Jawa dan Katolik nampaknya memiliki perspektif yang sama tentang nilai-nilai tradisi. Keberadaan unsure tradisional dalam prosesi keagamaan bukannya member efek destruktif, melainkan justru memperkaya nuansa.

Judul Buku  :  BOTHEKAN KARAWITAN I

Pengarang  :  RAHAYU SUPANGGAH

Penerbit      :  Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia ( MSPI )

Tahun          :  2002

Sesuai dengan namanya Bothekan Karawitan adalah sebuah wadah atau tempat untuk menampung bahan-bahan karawitan yang sempat dikumpulkan, kemudian dipilah-pilahkan menurut jenis informasi atau menurut jenis permasalahannya. Harapannya bahwa pada suatu saat nanti, bahan-bahan tersebut dapat diracik, diramu atau di olah oleh siapapu, untuk digunakan untuk keperluan tertentu.


Topic: Lainnya | Tags: None

Gamelan Pegambuhan Gamelan Golongan Madya

⊆ March 30th by | ˜ No Comments »

Gamelan pegambuhan yang dalam lontar Aji Gurnita disebut sebagai gamelan Maladperana , adalah gamelan pengiring dramatari gambuh . Gamelan Pegambuhan termasuk barungan madya dan hingga kini dianggap sebagai salah satu sumber terpenting dari semua bentuk seni tubuh yang muncul di Bali setelah abad XV.
Gending-gending Gambuh yang melodis dan ritmis merupakan tabuh-tabuh yang bernafas tari dari pada hanya bersifat tabuh instrumental. Tabuh Pegambuhan pada umumnya berkesan formal, karena adanya berbagai aturan yang membedakan satu jenis lagu dengan yang lainnya, dan adanya patet yang mengatur susunan nada-nada. Karena gending-gending Gambuh terkait dengan tarian, maka kebanyakan komposisi lagu-lagunya mengikuti pola tari yang diiringinya. Setiap jenis tarian mempunyai gending, melodi dan patet tersendiri sesuai dengan perwatakannya.
Dalam pertunjukan gambuh sering kali tampil seorang juru tandak ( penyanyi tunggal laki-laki)  yang menyanyikan kalimat-kalimat yang berbahasa kawi mengikuti irama maupun melodi gamelan untuk menghidupkan berbagai perubahan suasana dramatik dari lakon yang di mainkan .

Adapun instrumentasi Gamelan Pegambuhan terdiri dari :

1.    suling bambu ( sepanjang satu meter ) sebanyak 4-6 buah.
2.    1-2 buah rebab
3.    1 buah kempur
4.    2 buah kendang kecil / geguntangan ( lanag wadon )
5.    1 pangkon cenceng ricik
6.    1 pasang kangsi / gumanak
7.    1 buah gentora

disini rebab dan suling adalah instrumen penting dalam pegambuhan, yang merupakan instrumen pemimpin dan pemangku melodi. Gamelan pegambuhan berlaras pelog, tepatnya pelog saih pitu ( tujuh nada ) . tabuh-tabuh yang dimainkan memakai 5 patetan / tetakep, yaitu : selisir, baro, tembung, sunaren, dan lebeng.

Dikutip dari Pengantar Karawitan Bali
oleh : Iwayan Dibia S.st


Topic: Lainnya | Tags: None

Halo dunia!

⊆ March 30th by | ˜ No Comments »

Selamat Datang di Blog Institut Seni Indonesia Denpasar. Ini adalah post pertama anda. Edit atau hapus, kemudian mulailah blogging!


Topic: Lainnya | Tags: None