[Kerangka Karangan] Narasi – Sepatu Pembosan
KERANGKA KARANGAN
NARASI
“SEPATU PEMBOSAN”
Topik : Sepatu
Tema : Sepatu Pembosan yang tak puas akan bentuk dirinya
Judul : Sepatu Pembosan
Kerangka Topik :
Sepatu yang bosan dengan keadaannya
- Sebuah Sepatu berlatar rumah tua di desa pengrajin
- Sepatu itu bosan bersama dengan pemiliknya
Sepatu berpikir untuk menjadi hal lain
- Melihat topi dan tertarik
- Memutuskan untuk menjadi topi
- Menjatuhkan diri dan dijahit ulang oleh seseorang
Sepatu tidak puas menjadi topi
- Menjadi topi tidak selalu mencium bau harum
- Sepatu ingin menjadi sarung tangan
Sapu tangan juga tidak cocok untuk dirinya
- Sarung tangan sering terkena peluh
- Sepatu ingin menjadi dompet
Menjadi dompet sangat tidak menyenangkan
- Uang-uang kotor memenuhi dirinya
- Sepatu menjadi dompet yang dicuri dan terlantar
- Sepatu pasrah, ditemukan seorang pekebun
Sepatu dijadikan pot bunga
- Sepatu nampak bosan dan tidak peduli menjadi sebuah pot
- Pot itu banyak disukai orang-orang, dan dibeli
- Sepatu yang menjadi pot mulai menyadari keindahan hidupnya
- Ia bisa berinteraksi dan hidup rukun bersama makhluk lain
Batasan Topik :
Topik yang saya pilih adalah sepatu. Dan narasi ini mengangkat ide anggapan sepatu yang bosan dengan kehidupannya sebagai sepatu tua yang dimiliki oleh seorang pria. Jadi batasan topik yang saya pilih adalah Sepatu Tua Yang Bosan Dengan Kehidupannya.
Bentuk Kerangka :
Bentuk Kerangka Karangan yang saya pilih adalah Kerangka Topik. Dengan tujuan lebih mudah membagi per paragraf, dan lebih mudah dimengerti.
Manfaat Karangan :
Memberi amanat pada pembaca bahwa meski kita bosan dan ingin menjadi orang lain, kita harus dapat melihat diri kita dari sisi lain. Sehingga kita tahu yang kita perlukan hanya berjuang sebaik-baiknya untuk menjadi diri sendiri dan menerima apa adanya.
Pola Kerangka :
Pola Kerangka Karangan yang saya gunakan adalah Pola Alamiah Waktu. Maka kerangka narasi tersebut dibagi atas kejadian-kejadian. Sehingga paragraf satu memiliki keterkaitan terhadap paragraf dua dan seterusnya. Pola ini saya ambil agar cerita tetap memiliki kesinambungan.
Ade Aprilia Puspayanti
201411006