SEJARAH GAMELAN GONG KEBYAR BR SEMAGA

This post was written by wiraputra on April 25, 2018
Posted Under: Tak Berkategori

PENDAHULUAN

 

1.1            Latar Belakang

Seni Karawitan adalah musik tradisional Indonesia baik vokal maupun instrumental yang berlaras pelog atau selendro. Seni Karawitan dapat dibedakan menjadi dua yaitu seni karawitan vokal dan seni karawitan instrumental. Seni karawitan vokal medianya suara manusia lazim disebut tembang, sedangkan seni karawitan instrumental medianya alat bunyi-bunyian lazim disebut gamelan. Seni karawitan terutama gamelan berkembang sangat pesat di Bali. Dari segi ragam ansambelnya tak kurang dari 38 perangkat gamelan kini tersebar di seluruh Pulau Dewata. Hampir setiap banjar memiliki sedikitnya satu barung gamelan. Fungsi utama dari masing-masing gamelan tersebut adalah untuk mendukung kegiatan upacara agama dan upacara adat bagi masyarakat setempat. Kini dengan gencarnya industri pariwisata sebagian masyarakat, telah mengembangkan fungsi sekunder gamelan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan hidup sekelompok masyarakat, terutama seni gamelan yang memiliki peran menopang kegiatan senituristik.

Dalam perkembangan-perkembangan sejarah di mana sejak abad ke VIII sampai pada abad ke XVIII adanya kontak antara Jawa dan Bali yang menyebabkan terbawanya banyak barang-barang kesenian, khususnya gamelan, kendatipun berupa instrument yang terpisah. Bentuk gamelan yang di buat dari besi. Dan bergai jenis-jenis Gong yang ada di Bali merupakan instrument kebudayaan Asia Tenggara yang tergolong kebudayaan Melayu Kuna.

1.2            Tujuan

Tujuan membuat makalah ini adalah ingin mengetahui lebih dalam fungsi gamelan bali pada satu upacara keagamaan, agar kebudayaan bali yang terus berkembang turun menurun dan leluhur supaya tetap lestari dan tidak hilang ciri khasnya.

1.3            Rumusan Masalah

1.3.1  Bagaimana sejarah gong kebyar tersebut ?

1.3.2  Apa fungsi gong kebyar di mata masyarakat ?

1.3.3  Apajenis-jenis gamelan gong kebyar ?

1.3.4  bagaimana kendala yang penah di hadapi ?

1.3.5  apa saja event yang pernah diikuti ?

 

PEMBAHASAN

2.1       Fungsi Gong Kebyar

Sebagaimana kita ketahuilewatliteraturdanrekamantelahtampakbahwa Gong Kebyaritutelahberfungsisebagaipembaharudanpelanjuttradisi.Sebagaipembaharumaksudnyaadalahlewat gong kebyarparasenimankitatelahberhasilmenciptakangending-gedingbaru yang lepasdaritradisi yang sudahadaSedangkansebagaipelanjuttradisimaksudnyaadalah gong kebyartelahmampumempertahankaneksistensi reporter gambelanlainnyamelaluitransformasidanadaptasi.Sepertiapa yang telahdiuraikan di atasbahwa gong kebyarmemilikifungsiuntukmengiringitarikekebyaran. Namunsesuaidenganperkembangannyabahwa gong kebyarmemilikifungsi yang sangatbanyak.Hal inidikarenakan gong kebyarmemilikikeunikan yang tersendiri, sehinggaiamampuberfungsiuntukmengiringiberbagaibentuktarianmaupungending-gendinglelambatan, palegonganmaupunjenisgending yang lainnya. Disampingitu Gong Kebyarjugabisadipergunakansebagaisalahsatupenunjangpelaksanaanupacara agama sepertimisalnyamengiringitarisakral, maupunjenistarianwalidanbalih-balihan.Karena gong kebyarmemiliki multi fungsimaka gong kebyarmenjadisumberinspirasikaryabaru.Dengandemikian Gong Kebyartelahberfungsisebagaipembaharudanpelanjuttradisi.Sebagaipembaharumaksudnyaadalahlewat Gong Kebyarparasenimankitatelahberhasilmenciptakangending-gendingbaru yang lepasdaritradisi yang sudahada.Sedangkansebagaipelanjuttradisi Gong Kebyartelahmampumempertahankaneksistensi reporter gambelanlainnyamelaluitransformasidanadaptasi.Misalnyadalamgending gong kebyarkitamengenaiistilahgegambelan, gender wayangdan gong luang.Jugadisebutkandenganmenggunakaniringan gamelan gong kebyar, dalamsejarahdrama klasik di Bali, maka drama tersebutbergantinamamenjadidrama gong.dansejakitulahbanyakmunculsekaa-sekaa drama gong baru lainnya.

2.2       PenjelasanSejarah

Gong Kebyaradalahbarungan gamelan Bali sebagaiperkembanganterakhirdari Gong Gede, memakailaraspelog lima nada, yaitu :nding, ndong, ndeng, ndung, ndang. Yang awalmulanyatidakmempergunakaninstrumenterompong.Selanjutnya Gong Kebyardapatdiartikansuatubarungan gamelan gong yang didalampermainannyasangatmengutamakankekompakansuara, dinamika, melodidan tempo.Ketrampilanmengolahmelodidenganberbagaivariasipermainandinamika yang dinamisdanpermainan tempo yang diatursedemikianrupasertadidukungolehteknikpermainan yang cukuptinggisehinggadapatmembedakan style  GongKebyar yang satudengan yang lainnya.Dalamtulisan-tulisanmengenai gamelan baliterdahulusecaraumumtelahdikemukakanolehmasing-masingpenulisnyabahwa gamelan gong kebyarinibarumunculpadapermulaanabad XX, yang pertama kali diperkirakanmuncul di daerah Bali Utara tepatnyasekitartahun 1915 di desaJagaraga.Namunkenyataan yang diungkapkanoleh Beryl de Zoetedan Walter Spies dalambukunya yang berjudul“ Dance and Drama in Bali “ mengatakanbahwaI Ketut Mario yang sudahlahirsekitartahun 1900 sudahmenarisisiadalamcalonarang di tahun 1906. Dalamungkapanselanjutnyasamasekalitidakadamenyinggungmasalah gong kebyaratautarikekebyaran. Dari ungkapaninikiranyadapatdiketahuibahwaBapak I Ketut Mario yang dikenalsebagaisalahseorangtokohdalam gong kebyarsampaidengan 1906   ( perangpuputanBadung ) masihmenjadipenarisisiadalampencalonarangan yang dapatdiartikanbahwasampaitahun 1906 ituBapak Mario belummengenaltarikebyardanberartibahwa gamelan gong kebyarbelumadapadatahun 1906 itu. Menurut Colin McPhee dalambukunya“ Musik in Bali ” adamenyebutkanbahwauntukpertamakalinya gamelan gaongkebyardiperdengarkandidepanumumadalahpadabulanDesember 1915 dimanaketikaitutokoh-tokoh gong Bali Utara mengadakankompetisi yang pertama kali untuk gong kebyar di Jagaraga. Colin McPhee sendirimengakuibahwaapa yang dikemukakanituadalahhasilinterviunyadengan A.A GdeGustiJelantikmantanRegenBuleleng( Colin McPhee, 1966 : 328 ). Apabiladiperhatikanbaik-baikapa yang dikemukakan Colin McPhee makaakannampakbahwatahun 1915 ituadalhsaatkompetisi yang pertama kali di Bali Utara yang menampilkanbentuk-bentukkekebyarandansudahtentusekaa-sekaa yang ikutambilbagiandalamkompetisiinisudahmenciptakanbentuk-bentukkekebyaransatuatauduatahunsebelumnyabahkanmungkinbeberapatahunsebelumnya. Adalahmustahilapabila gong-gong yang ditampilkandalamkompetisi di tahun 1915 denganmengambiltempat Di Jagaragaitumenciptakanbentuk-bentukkekebyaranbeberapa jam ataubeberapaharisebelumnya. Lain daripadaungkapan Colin McPhee inidapatdiketahuijugabahwadesaJagaraga yang selamainidianggapsebagaidaerahasalmulamunculnya gamelan gong kebyar di Bali Utara padatahun 1915 ternyatahanyadijadikantempatkompetisi gong kebyarpadatahun 1915 tersebut di atas. Berdasarkanapa yang dikemukakanoleh Beryl de Zoete, Walter Spies dan Colin McPhee diatasmakakiranyadapatditariksuatubataspemunculan gong kebyar di Bali yaknidiantaratahun 1906 sampaitahun 1915 dengan kata lain sesudahtahun 1906 dansebelumtahun 1915 dantempatpemunculannyapertama kali bukan di desaJagaraga.Setelahditelusurilebihmendalam, didapatkanlahbeberapa data yang dapatdijadikansuatupegangangunamengetahuiasalmuladaripada gamelan gong kebyarini.InformasipertamadatangnyadariBapak I NyomanRembangseorang guru karawitanpadaSekolahMenengahKarawitan Indonesia ( SMKI ) Denpasar yang dulunyabernama KOKAR Bali, mengatakanbahwaberdasarkanhasilwawancaranyadenganBapak I GustiBagusSugriwa yang berasaldaridesaBungkulanBulelengmengatakanbahwalagu-lagu gong kebyardiciptakanpertama kali oleh I GustiNyomanPanji di desaBungkulanpadatahun 1914 danketikaitudicobauntukditarikanolehNgakanKuta yang berdomisili di desaBungkulan. Informasiinimenunjukanbahwapadatahun 1914 di desaBungkulantelahdiciptakanlagu-lagukekebyaran.Hanyasajabelumdiketahuibagaimanabentuklagukebyar yang diciptakanketika di Bungkulanitudanbagaimana pula bentuk gamelan gong kebyar yang telahmenampilkan motif-motif kekebyaranitu.

2.3       Sekaa yang menjadipemilik gamelan tersebutsertanamapenabuhserta  pengurus

Pemilik Gamelan:

Br. Semaga, Penatih

NamaPengurus Dan Anggota:

  1. Wira 2. AdiWiguna 3. Edi arsana 4. Ekaputra DoniSantika 6. Hendra 7. Surya
  2. Trisnayasa 9. Herisantika 10. Ari Marta 11. Angga 12.Dwipayana 13. Budi Artawan
  3. GanesSwara 15. Tuagus 16.Buana Putra 17. PurnaWijaya 18. Puguh 19.gita suastika 20.Wika Juliarta 21.dika sanjaya.22 putrapangjaya 23.sandi

2.4       Aktivitas yang di lakukan

– Pernah mengikuti parade gong kebyar pada tahun lalu di kota denpasar

 

2.5       Proses latihan yang dilalukan

Jadwal latihan dilaksanakan dalam satu minggu dua kali

 

 2.6      Materi yang telah di kuasai

Tabuh :gajahnongklang , sekargadung ,buayamangap ,tabuhgilak ,tabuhgari

Tari :kebyarduduk ,gabor, baristunggal ,wirayuda ,tenun ,cendrawasih ,puspanjali

 

 2.7      Even yang pernahdiikuti

Pernah ngayah di PuraPenataran Agung danPuraDalemPenatih

 

2.8       Jenis-jenisinstrumenbesertafotodanfungsinya

–        Kecek/ ceng-cengrincik

Fungsinya untuk meramaikan irama pada sebuah gending

–      Gangsa/ pemade

Fungsinya memberi angsel dan motif-motif tertentu

–      Kantil/ pemade

Fungsinya memberi angsel dan motif-motif tertentu

            Jublag / pemangku

Fungsinya untuk sebuah irama pada gending

2.9       Kendala-kendala yang pernah dihadapi

  1. Penabuh kadang-kadang tidak datang tepat waktu

2.Pada latihan penabuh sering ngare datang dalam latian

     PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari Paparanataupenjelasan di atas, makapenulisdapatmenyimpulkanbahwasesuaidenganmakalah “PenggunaanBahasa Baku dalamjunalistik ” penulismenyimpulkanbahwabahasadalamjunalistiktidak di haruskanmenggunakansatubahasanamunbisajugadenganmamadukandenganbahsa lain namundenganpenggunaan yang tepat. Bahasa Indonesia dapat di kembangkandengan di padukandenganbahasamelayumaupunbahasaasing yang lain dalampenerapannya di duniajurnalistik

 

3.2 Saran

Menyadaribahwapenulissayamasihjauhdari kata kurangsempurna, kedepannyasayamenulisakanlebihfokusdan details dalammenjelaskantentangmakalah di atasdengansumber – sumber yang lebihbanyak yang tentungadapat di pertanggungjawabkan.

 

Comments are closed.

Next Post: