Sejarah Musik Zaman Klasik

Sejarah music barat dibagi menjadi beberapa zaman, diantaranya adalah Zaman Pertengahan(476-1450), Zaman Renaisans(1450-1600), Zaman Barok(1600-1750), Zaman Klasik(1740-1830), Zaman Romantik(1815-1910), dan Zaman Modern(1900-sekarang). Namun pada artikel ini, saya akan memaparkan tentang perkembangan music pada zaman klasik karena pada zaman ini music barat mencapai puncak kejayaannya, dan sangat banyak composer terkenal dunia lahir pada zaman ini.

Istilah klasik/kasisisme sering dipakai untuk musik, namun artinnya tidak begitu jelas. semula tidak ada jaman. menurut ensiklopedi indonesia klasik adalah suatu karya (umumnya berupa karya cipta dari jaman lampau yang bernilai seni serta ilmiah tinggi, kadar keindahan, dan tidak akan luntur sepanjang masa). Menurut friedrich bluem musik klasik adalah karya seni musikyang sempat mengintikan daya ekspresi dan bentuk bersejarah sedemikian hingga terciptalah suatu ekspresi yang meyakinkan dan dapat bertahan terus.

Franz schubert sering disebut pencipta klasik dari jerman. meskipun ia sering digolongkan komponis jaman romantic, maksudnya adalah jerman mencapai puncak perkembangan dalam komposisi-komposisi franz,namun salah bila istilah klasik hanya diartikan sebagai puncak perkembangan dari suatu kesenian, musik sastra tari dan lain sebagainya, Janganlah hayden, mozart, dan beth dianggap sebagi tokoh yang lepas dari konteksnya karena merekapun hidup dari warisan jaman barok yang mereka olah secara baru dan musik mereka pun diolah terus dengan cara baru pada jaman romantik. memang tidak dapat disangkal bahwa hayden, mozart, dan beetoven merupakan pencipta klasik dari kuartet gesek, sonata piano, dan simponi. namun ini tidak berarti bahwa perkembangan sejarah musik eropa seakan akan berpuncak pada ketiga tokoh ini, maka dalam bagian ini klasik dilihat sebagai lanjutan dari zaman baroque maupun sebagi persiapan unttk klasisisme artinya klasik diartikan sejajar dengan jaman sebelum dan sesudahnya.

Selama abad 19 menjadi biasa bahwa tahun 1750( Bach wafat) dipandang sebagai awal era baru yng disebut klasik namun sejak tahun 1730 di prancis berkembang gaya galan yang bergabung dengan gaya musik italia (opera , sonata, dan simphony) dengan demikian terdapat satu jaman peralihan yg disebut rokoko atau pra-klasik 1730-1760 . Tidak semua mengatakn antara klasik awal dan puncak klasik apalagi mengenai batas akhir dari periode klasik terdapat macam macam pendapat. hal ini memang masuk akal karena klasik dan romantik di satu pihak merupakan pola yang bertentangan namun dilai pihak saling melengkapi maka karya beth pada akhir hidupnya dapat digolongkan sebagai karya musik romantik komposisi-komposisi pertama dari schubert masib dapat disebut klasik dengan kata lain jaman klasik masih berlangsung jaman romantik sudah mulai.

 

klasik

Gambar beberapa komposer-komposer zaman klasik yang paling dikenal diseluruh dunia hingga saat ini. Source : http://graphics8.nytimes.com

 

Klasik suatu reaksi terhadap barok

seperti halnya pada awal jaman barok yg merupakan suatu reaksi terhadap jaman. renaissance begitu pula dari barok ke klasik.hal ini nampak dalam timbulnya 2 gaya baru yaitu :

  • Gaya Galan yang mulai di prancis sejak 1730 merupakan suatu teknik komposisi yang sengaja ingin menjauhkan diri dari tehnik poliponi (bach, handle) dan bersifat lebih bebas lebih mudah untuk dimengerti , bentuk yang jelas, misalnya tari dengan melodi yang enak dengn ornamentik yang lebih halus, dengan iringan tanpa keterikatan akan jumlah suara dan lain sebagainya musik ini ditujukan terutama kepada pencinta musik ingin menghibur secara bermutu, buak. bertujuan untuk menciptakan komposisi berat dengan mengikuti dengan mengikuti aturan-aturan ilmu kontrapom ( polyphoni )

 

  • Gaya Sensitif yang berasal dari inggris young,night, thoughts 1742 pada dasaranya ingin menentang gaya barok yang terlalu patetis dan kaku terlalu emosional maka keinginan utk mengungkapkan perasaan pribadi aecara kongkrit diwujudkan dalam dinamikamn(cres-decres) yang dikembangkan dalam sekolah mannhein dengan stamits sebagai tokohnya. pula di paris dengan gossec, schubert, beck, serta c.ph.e. bach sedangkan sekolah wina dengan tokohnya monn, wehgenseil serta joseph hayden berhasil mengungkapkan rasa suka dan duka dalam sebuah karya musik yang sama.

 

Perubahan jaman

Mulai pertengahan abad 18 berkembangankah filsafat pencerahan dimana manusia lewat daya pikirnya mencapai suatu pengertian diri baru yang semakin dewasa, maka hancurlah keterikatan lama dan berkembanglah cita cita baru seperti martabat manusia dan kemerdekaan. hal ini nampakndalam deklarasi hak asasi manusia di AS dalam revolusi prancis 1789 dalam berakhirnya sistem budak. dalam keinginan untuk toleransi agama. Kebudayaan yg sedikit banyak dikembangkan sebagai senin untuk golongan elit terutama di istana, gedung opera, dan gereja kini makin didampingi dengan kebudayaan rakyat dengan musik rumah, salon, restoran, dsb. Karena hdup pada jaman barok sedikit banyak berupa fasade/tiruan. dengan pernyataan yg berlebihan. maka timbulah keinginan ke arah hidup sederhana dan alamiah, alam kini dalam arti seperti semula seperti pada jaman firdaus. seperti jean jaques rousseau 1712-1778 mengungkapkan kritiknya terhadap kebudayaan sejaman dalam tulisan “dischours surless sciences aet less arts” yang merupakan uraian ilmu dan kesenian, sebagai akibatnya maka pendidikan menjadi tema utama abad 18 termsuk juga pendidikan musik dilain pihak orag jenius sering menolak ilmu ilmu, sebagaian besar memilih sekolah, termasuk skolah musik. dilain pihak orang jenius menolak ilmu-lmu terapung dianggap sebagai penghambat pengembangan bakat,

Pada jaman barok emosi manusia memasuki musik, maka pada jaman klasik perasaan yang lebih diungkapkan namun selalu diangkat ke tingkat obyektif diimbangi dalam pandangan yang lebih menyeluruh misalnya dalam opera, cosi van tutte karangan mozart, aria dari viordi ligui, membuat lompatan jauh dalam tingkatan. lagunya dengan istirahat yang dramatis untuk mengungkapkan emosi namun diimbangi dengastruktur harmoni yang jelas. Musik yang baru bukan lagi patetis dan berat (banyak minor) tetaoi wajar dan enak (banyak mayor) , musik klasik berusaha untuk menciptakan suatu bahasa universal yang dapat dimengerti secara international (terdapat banyak musik instrumental) tema tema sonata dan simponi mirip dengan lagu rakyat yang seimbang dalam melodi ritmik dan harmonik kemudian yang baru dalam variasi dan development semuanya dikembangkan dan komponis memperlihatkan kekayaan musik tersembunyi dalam tema yang sederhana, dalam contoh tersebut sperti hayden mengenal ilmu kontrakum barok maupun tidak tertutup terhadap perkpembangan baru terhadap romantik banyak unsur hiburan. hayden selalu ingin menyajikan musik yang bagus ingin mengangkat manusia pada tingkat yang lebih tinggi, maka musik klasik tinggi dimengerti pada masyarakat umum, bukan hanya bagi sekelompok elit saja. pesan rasional dan perasaan seimbang begitu pula isi musiknya mendapat bentuk yang wajar. baru pada jaman romantik menjadi puncaknya, musikk lasik berusaha untuk membatasi diri dengan bentuk harmoni dsb, namun musik musik romantik tidak, maka teori estetika plato yang menyatakan irama adalah suatu ketertiban terhadap gerakan melodi dan harmoni atau suatu ketertiban terhadap tinggi rendahnya nada berlaku penuh sebagai dasar musik klasik terutama klasik menciptakan harmoni. Seniman klasik berusaha untuk mengungkapkan keindahan alam dalam karya seni dimana seorang komponis berusaha untuk menirukan bunyi alam secara langsung (rousseau) maupun secara langsung mencipta musik yang alamiah (wajar dan indah) degan demikian msik klasik dalam satu pihak melawan jaman barok dimana musiknya sering dibuat buat dan pengertiannya kurang jelas, maka para senimank lasik percaya bahwa alam dapat menambah keindahan pada kesenian, namun dilihat dilain pihak mereka sadar pula bahwa alam sendiri belum memiliki segala keindahan maka seorang seniman diharapkan dapat menambah kesenian alam menurut hukum estetika.setiap komposer mempunyai ciri khas masing masing, dan masing masing instrumen mempunya cri khas masing-masing.

Tanda-tanda Penting Dalam Musik

            Kecuali tanda birama, legato, fermate dan sebagainya, dalam music masih ada tanda-tanda yang sangat penting yang biasanya ditujukan dengan kode atau kata-kata latin atau singkatan dari kata-kata latin. Pada garis besarnya tanda-tanda penting tersebut dapat digolongkan menjadi 3 bagian yang benar yaitu :

            1. Yang berhubungan dengan waktu    : tanda tempo

            2. Yang berhubungan dengan suara     : tanda dinamik

            3. Campuran dari1 dan 2 (berhubungan dengan perasaan)

A. Tanda Tempo

            Sesuai dengan watak dan maksudnya, kita mengenal lagu-lagu yang lambat (kalm), lagu yang sedang dan lagu-lagu yang cepat. Sebenarnya berdasarkan perasaan kita dapat menetapkan sesuatu lagu harus dilaksanakan dengan cepat, lambat, atau sedang. Tetapi lebih mudah bila pada permulaan suatu lagu dicantumkan tanda tempo berupa suatu kata dari bahasa latin.

1. Untuk temp yang sangat lambat :

            a. Largassimo : sangat lebar atau      sangat perlahan-lahan

            b. Largo: luas, dan lebar (tidak           berlebih-lebihan)

            c. Adagio: lambat (perlahan-  lahan)

            d. Lento: lambat menarik-narik,         merana

            e. Grave: berat, sangat lambat,           khidmat dan berat

2. Untuk tempo yang agak lambat (tidak       terlalu lambat)

            a. Larghetto: lambat namun ­­  lebih    cepat daripada largo

            b. Andante: tempo seperti     berjalan kaki

            c. Andantino: sedikit lebih cepat       daripada andante

3. Untuk tempo sedang

            a. Moderato: sedang

            b. Allegreto: agak ramai, ringan         dan agak cepat

4. Untuk tempo cepat

            a. Allegro: cepat

            b. Allegro con brio: ramai dan            suka hati

            c. Allegro con fuoco: berapi-api,       bernyala-nyala

            d. Allgero con spirit: ramai dan        bersemangat

            e. Allegro agigato: ramai, dan           bernafsu

5. Untuk tempo yang sangat cepat

            a. Allegro assai/Allegrissimo          ­­: sangat ramai, sangat suka      hati

            b. Vivace: sangat rebut dan cepat

            c. Presto: cepat

            d. Presto assai           : sangat            cepat

            e. Prestissimo            : secepat mungkin

            f. Presto volante: tercepat

10481942_10201141441458497_873662977103876628_n

seperti potongan partitur sight reading ini, bias dilihat berbagi tanda-tanda yang menyatakan ekspresi dan tempo terdapat di setiap awal lagu

 

            Penetapan tempo-tempo tersebut seperti diterangkan di atas sebenarnya kurang akurat, sebab istilah lambat, sedang, maupun cepat itu sangatlah relative. Untuk menentukan ukuran yang mutlak dari tempo-tempo tersebut maka diciptakanlah suatu alat yang disebut metronome. Penciptanya adalah J. Maezel, maka metronome ini disingkat M.M. Alat tersebut berstruktur sedemikian rupa, sehingga ada semacam jarum besar menghadap ke atas. Bila alt tersebut (metronome) telah disetel dan di pergunakan, maka jarum panjang tersebut bergerak kekanan dank e kiri serta menghasilkan bunyi tik-tik-tik (seperti jarum jam namun lebih keras karena harus terdengar saat memainkan alat music.

            Metronome buatan Maelzel tersebut dibagi dalam 50 sampai 160 derajat. Ini berarti bahwa dalam tempo yang paling lambat, metronome memukul 50 kali dalam 1 menit. Bila orang ingin memainkan lagu dalam tempo MM=100 maka metronome disetel pada garis 100. Ini berarti bahwa tiap menit metronome akan memukul 100 kali. Dalam teks music kadang-kadang kecepatan mutlak itu ditujukan dengan angka MM=100, atau ditulis (not ¼) = 100, artinya tempo lagu tersebut ialah dalam 1 menit =100 not ¼ . Bila (not ¼ ) = 60, artinya dalam 1 menit = 60, artinya dalam 1 menit = 60 not ¼ , jadi nilai not ¼ = 1 detik.

metronome

gambar metrome source : http://www.wnyc.org

B. Tanda Dinamik

            Tanda dinamik adalah tanda-tanda yang dipergunakan untuk membeda-bedakan kekuatan suara. Tanda-tanda tersebut diantaranya pp yang merupakan singkatan dari pianissimo yang berarti sangat lembut, p yang merupakan singkatan dari piano yang berarti lembut, mp singkatan daro mezzopiano yang berarti setengah lembut, ppp yang merupakan singkatan dari pianissimo possible yang berarti paling lembut, sedangkan f singkatan dari forte berarti kuat dank eras, ff singkatan dari fortissimo yang berarti keras sekali, fff lebih keras dari ff sedangkan mf atau mezzoforte berarti sedang, atau cukup keras.

            Tanda-tanda tersebut ditulis di atas titinada dan berlaku untuk sebagian dari lagu (kalimat lagu). Tetapi ada pula tanda-tanda dinamik yang hanya berlaku untuk satu titinada yaitu :

fp                     : Singkatan dari forte piano     = mulai dengan keras dan diikuti lunak

sf atau sfz        : singkatan dari sforzato          = bertekanan, biasanya memakai tanda >

rf atau rfz        : singktan dari rinforzando      = dikuatkan (menjadi keras)

sfp                   : singkatan dari sforzato piano= mula-mula kuat dan segera lembut

C. Tanda-tanda yang menunjukan perubahan

            Dalam memainkan lagu biasanya dalam pertengahan lagu dilakukan perubahan secara mendadak atau pada bagian tertentu saja. Diantaranya ada tanda yang digunakan untuk mengurangi kecepatan adalah : ritenuti (rit.) yang berarti ditahan kembali, rilascando (rilasc) berarti melambatkan kecepatan, rittardando (rittard) yang berarti menjadi lambat, ralentando (rall) yaitu menjadi lambat juga, sedangkan calando (cal) berarti berkurang kecepatnnya dan menjadi tenang.

            Ada juga tanda tanda yang berfungsi untuk menambah kecepatan diantaranya adalah accelerando (accel) yang berarti semakin cepat, sedangkan stringendo (string) yaitu berarti mendesak agar dipercepat. Ada juga tanda-tanda seperti poco a poco yang berarti lama kelamaan …. , misalnya poco a poco rallentando berarti lama kelamaan semakin lambat, sedangkan poco a poco accelerando berarti lama kelamaan semakit cepat.

            Untuk menambah dan atau mengurangi kecepatan atau kelambatan (sedikit cepatatau lambat) ada tanda-tanda seperti piu moto yang berarti lebih bergerak (un poco miu moto), piu vivo yang berarti lebih hidup, memo moto yang berarti gerakan berkurang, dan memo vivo (un poco memo vivo) yang berarti kecepatan berkurang. Tanda < atau crescendo digunakan untuk menunjukan semakin kuat atau keras, sedangkan > atau decressendo yang berarti menjadi lembut. (tanda ini sangat sering ditemukan atau digunakan)

            Musik tidak hanya sekedar merupakan deretan nada-nada dengan tinggi rendah (alunan) tertentu, dengan irama tertentu serta dengan keras/lunak maupun cepat/lambat, seperti yang ditunjukan dalam tanda-tanda dinamik dan tanda tanda agogiek tadi. Tetapi music lebih-lebih merupakan ekspresi (pengejawan mental). Karena itu disamping tanda-tanda yang telah dibicarakan di atas, masih perlu ada tanda-tanda untuk menyatakan jiwa tersebut, dan ini disebut tanda-tanda pernyataan, berupa kata-kata atau singkatannya. Dengan mengikuti semua tanda-tanda (termasuk tanda-tanda pernyataan) music akan lebih sempurna, dan lebih hidup, lebih mampu menggetarkan hati pendengarnya sesuai dengan tema lagunya. Tanda-tanda tersebut seperti Affitto (murung,duka), Agitato (bersemangat), Amabile (bersungguh-sungguh), Amoroso (ritmis), Animoso (tegas), Appassionato (dengan perasaan yang mendalam), Arioso (melodius), Brilliante (cemerlang), Brioso (berapi-api), Cantabile (lemah lembut), Cantando (melaras merayu), Con animo (bersemangat), Dolce (manis merdu), Energico (gagah keras), Espressivo (ekspresif), Furioso (galak), Giusto (pasti), Gutoso (ekspresif), Lamentoso (mengeluh), Leggiero (ringan), Maestoso ( mulia). Selain tanda-tanda tersebut masih banyak tanda lagi yang ada namun pada intinya tanda itu tidak memiliki perbedaan yang signifikan satu dengan yang lainnya.

            Demikianlah artikel ini saya terangkan informasi mengenai tanda-tanda penting dalam bermain music. Semoga dapat berguna bagi kita semua. Samapi bertemu di artikel berikutnya .

Referensi : Buku “Teori Musik Umum” oleh Drs. Al. Sukohardi

Teknik Dasar Menekan Tuts dan Tangga Nada dalam Piano

prelim_p004_hand

Posisi tangan . Source : google.com

              Setelah mengetahui dengan baik teknik badan dan struktur jari bermain piano seperti yang telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya, selanjutnya kita dapat memulai melakukan latihan menekan tuts dalam piano. Penekanan tuts dipengaruhi oleh 2 hal yaitu, cara permainan jari dan cara permainan gravitasi. Ketika menekan tuts, jari diturunkan secara vertical. Biasakan kuku dalam keadaan pendek, jika kuku pendek dan selalu berlatih dengan ujung jari, kulit antara ujung jari dan kuku akan menebal sehingga akan terbentuk jari yang sesuai untuk melakukan touch. Posisi semua jari lentur dan lengkung seperti seolah-olah kita sedang memegang bola kasti. Jika saat latihan awal jari masih sangat kaku cobalah berulang-ulang sampai jari semakin lentur. Dalam bermain piano pemanasan atau stretching bukan hanya badan, tetapi juga jari, tangan, dan lengan sangat berguna untuk bermain piano. Bayangkan tongkat yang keras dan lurus dengan cambuk yang sangat lentur, pasti cambuk yang lentur yang dapat mengeluarkan suara yang lebih kencang dan lebih bagus daripada tongkat. Jika memukul dengan tongkat suara yang dihasilkan pasti kurang jernih. Hal ini juga berlaku dalam permainan piano jari tangan dan lengan yang lentur dan lentik pasti dapat menghasilkan suara yang indah. Pianis tidak hanya membiasakan berlatih piano, tetapi juga selalu melakukan stretching atau olahraga untuk memperkuat otot.

Berikut beberapa aturan dasar dalam melakukan pemanasan jari :

  • Sebaiknya latihan jari diawali dengan touch ringan pada permulaan latihan jari. Beberapa hari kemudian, keraskan nada sedikit demi sedikit dan coba bermain agar semua tingkat kekerasan nada menjadi sama. Artinya control tenaga yang disalurkan untuk menekan tuts disesuaikan dengan perbedaan panjang jari dan kekuatan jari.
  • Pada saat pertama kali mulai latihan jari, tidak baik berlatih terus menerus sampai lelah, selain itu latihan harus dilakukan satu tangan demi satu tangan. Waktu latihan ditambah sedikit demi sedikit sesuai dengan kekuatan otot.
  • Pada saat bermain sesekali angkat dan turunkan tangan secara berulang-ulang untuk menyegarkan kedua lengan.
  • Ketika mengnangkat jari dari tuts cobalah angkat tangan lurus keatas tanpa mengubah bentuk tangan kemudian turunkan pelan pelan kearah yang sama.

Jika anda dapat membaca partitur, anda bisa melakukan latihan-latihan pemanasan jari tersebut dengan memilih etude mulai dari yang mudah hingga meningkatkan kesulitannya. Mulai dengan latihan satu jari sampai latihan semua jari dengan penekanan yang berbeda-beda.

      Setelah terasa semakin lancar dalam penjarian, latihan selanjutnya adalah tangga nada atau scale. Musik barat dibentuk atas dasar tonalitas, dan tangga nada mempunyai peran penting untuk menentukan tonalitas tersebut. Bahkan, tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa tangga nadaadalah titik tolak semua teknik piano. Tangga nada diperlukan untuk melatih jari dan bermain piano dengan nada yang rata. Anda diharuskan memainkan tangga nada terlebih dahulu sebelum memulai latihan lagu.

      Hal yang paling perlu diperhatikan ketika memainkan tangga nada adalah perputaran jari. Pada saat memutar jempol, lengan jangan dihentakan kedepan tetapi lengan bergerak lancar seperti kereta yang meluncur diatas rel, dan bila dilihat dari samping gerakannya mendatar seperti mengikuti gerakan tangan. Tahan pergelangan tangan dengan santai dan jangan bergoyang keatas dan kebawah. Setelah menekan tuts, jempol segera siap menunggu di bawah jari kedua. Dengan demikian, maka permainan cepat maka lebih mudah dilakukan. Hal lain yang penting diperhatikan dalam tangga nada adalah control jempol dan putar jari. Cara menyalurkan tenaga pada jempol berbeda dengan jari lain sehingga sulit menghasilkan nada yang rata. Oleh karena itu, anda perlu betul-betul memperhatikan perpindahan ibu jari.

      Berikut adalah beberapa trik latihan dalam tangga nada. Pertama, berlatihlah pelan-pelan dengan touch tanpa menghitung irama, kemudian percepat sedikit demi sedikit, serta tambah jumlah notnya. Akan tetapi, sebanyak apapun nada yang dimainkan, tidak boleh diberi aksen. Selanjutnya coba berlatih sambil mengubah volume nada f (forte) dan p (piano), atau dinamika seperti crescendo dan decressendo. Pada akhirnya jika anda dapat bermain dengan p(piano) dan legato, itu berarti anda sudah menguasai latihan ini. Tentu sajapada saat ini pun tidak perlu memberi aksen dan harus melembutkan alunan nada. Anda dapat memulai tangga nada yang termudah terlebih dahulu seperti C, karena tangga nada C major hanya menggunakan tuts yang putih saja, semuanya masih nada natural.

Jenis-jenis tangga nada

Tuts putih dalam piano terdiri dari A-B-C-D-E-F-G-A-B-C dan terus berulang-ulang, sedangkan tuts hitam adalah hasil nada natural yang dinaikan maupun diturunkan setengah. Tangga nada dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya : Tangga Nada Major, Tangga Nada Minor Melodic dan Harmonic. Tangga nada major adalah tangga nada yang yang dari nada dasar memiliki jarak 1-1-1/2-1-1-1-1/2 . Sedangkan Minor harmonic berjarak 1-1/2-1-1-1/2-1-1/2. Sedangkan khusus untuk tangga nada minor melodic naik turunnya berbeda. Saat naik jaraknya adalah 1-1/2-1-1-1-1-1/2 dan jarak saat turunnya adalah 1-1-1/2-1-1-1/2-1. Apabila sudah mengetahui jarak jarak tersebut maka kita dapat mencari sendiri tangga nada apa saja yang kita inginkan, namu permasalahannya adalah, tingkat kesulitannya berbeda-beda. Jadi kita hendaknya mulai melatih dari yang lebih mudah dulu. Selain tangga nada tersebut juga ada yang disebut dengan tangga nada kromatis. Tangga nada kromatis adalah tangga nada yang jaraknya sama di setiap nada, jadi setiap nada berjarak ½. Dalam tangga anda kromatis jari yang digunakan hanyalah jempol, jari telunjuk, dan jari tengah. Pada tangan kanan saat menekan tuts putih jari yang digunakan adalah jempol, dan saat menekan tuts hitam jari yang digunakan adalah jari tengah, kecuali pada saat persimpangan antara E-F dan B-C karena tidak ada tut hitam diantara mereka maka digunakan jari telunjuk untuk menyambung. Itu juga berlaku pada tangan kiri. Dalam latihan kromatis, karena jempol lebih banyak digunakan daripada dalam latihan tangga nada biasa sehingga diperlukan fleksibilitas gerakan jari. Pergelangan tangan tidak digoyangkan keatas kebawah, dan dilemaskan dengan tenang. Selain itu, posisi pergelangan tangan ditahan agak lebih tinggi daripada ketika memainkan tangga nada agar jempol mudah menekan tuts. Kecepatan sangat diperhatikna dalam memainkan tangga nada kromatis sehingga disarankan menggunakan metronome dalam latihan ini agar tempo bisa tetap. Dan dalam latihan naikanlah tempo sedikit demi sedikit. Karena lagu-lagu yang menggunakan tangga nada kromatis biasanya bertempo cepat.

Selain tangga nada, ada juga teknik yang banyak digunakan ya itu arpeggio. Sama halnya dengan tangga nada, latihan arpeggio dapat mengembangkan jari dengan cepat. Teknik ini pun sering muncul dalam berbagai lagu, maka harus di latih dengan berhati-hati dan dikuasai dengan baik. Nada yang digunakan dalam arpeggio adalah Tonic – Median – Dominan –Tonic, jadi apabila misalnya kita contoh kan arpeggio dari C akan menggunakan nada C – E – G – C , terus berlanjut tergantung berapa oktaf kita akan mengambilnya. Disini juga digunakan teknik perputaran jari, hanya saja ketepatan jari lebih dipentingkan disbanding kecepatan.

            Demikian artikel ini saya buat, semoga dapat bermanfaat. Untuk teknik-teknik dan tips-tips bermain piano selanjutnya akan dijelaskan pada artikel berikutnya. Selamat berlatih!

Referensi : Teknik Bermain Musik oleh Miwako Fukushi

Sikap Badan dan Struktur Tangan dalam Bermain Piano

             Piano adalah salah satu alat musik barat yang paling dikenal di seluruh dunia. Bahkan, di Indonesia perkembangan alat musik ini sudah sangat pesat, hingga sudah semakin banyak berdiri lembaga-lembaga pendidikan musik baik formal maupun informal mengingat semakin banyak orang yang tertarik untuk belajar memainkan alat musik ini. Namun selain memainkannya dengan baik, ada beberapa sikap dan teknik jari yang harus diperhatikan. Dalam artikel ini saya akan mencoba membahas tentang sikap badan dan teknik jari dalam bermain piano.

            Agar dapat bermain piano dengan baik, kita harus mengetahui sikap-sikap dalam bermain piano yang benar, yang pertama adalah sikap badan. Pemain harus berhati-hati agar selalu menekan tuts dengan cara yang benar. Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan.

30-1

source : netplaces.com

             Yang pertama adalah alas yang stabil, permukaan kursi harus rata, karena kursi yang tidak rata dapat menghambat gerakan badan sehingga tidak bebas. Yang kedua adalah posisi kaki, posisi kaki tidak boleh terlalu rapat. Kedua kaki dibuka selebar bahu agar badan dapat stabil walaupun lengan dibentangkan ke kedua ujung piano sehingga badan dapat bergerak bebas. Selanjutnya adalah sikap duduk di kursi dan tinggi rendahnya kursi. Ketika bermain piano, jangan duduk terlalu kedepan karena dengan begitu sebagian besar berat badan bertumpu pada kaki yang mengakibatkan ruang gerak tangan menjadi sempit. Jangan juga terlalu kebelakang namun usahakan agar pusat badan berada di tengah kursi, namun bagi orang yang agak pendek sebaiknya duduk agak kedepan agar badan bisa seimbang. Selain itu, tinggi kursi juga menentukan, kursi yang baik yaitu bila dengan ketinggian tersebut, tangan pemain tidak terlalu tertekuk. Jika antara lengan atas dan lengan bawah sampai membentuk sudut 90o atau kurang dari 90o dapat mempersulit permainan cepat. Makin panjang badan bagian atas seseorang, makin rendah kursinya, dan makin panjang lengan seseorang, makin tinggi kursinya. Oleh karena itu piano professional biasanya kursi nya dapat diatur ketinggiannya.

Untuk posisi tangan lebih baik dipertahankan sedikit lebih rendah dari permukaan tuts piano agar dapat bermain cepat dengan gerakan yang lebih sedikit efisien. Bila posisi tangan terlalu tinggi dari permukaan tuts piano tekanan pada tuts menjadi kurang keras(dalam), lagipula lebih besar kemungkinan untuk salah menekan tuts, itu akan menyulitkan permainan dalam tempo cepat dan control tangan.

Posisi sikap badan yang tepat ditentukan oleh keseimbangan badan bagian atas dan lengan atas. Posisi tersebut mudah didapat apabila lengan atas dibawa sampai escapement level. Escpament level merupakan titik poin hammer kembali ke bawah tepat sebelum memukul senar ketika pemain menekan tuts perlahan-lahan. Biasanya hammer kembali pada tempat 1-1.5mm dari senar pada nada tinggi, 1.5-2mm pada nada sedang dan 2-2.5mm pada nada rendah. Pemain dapat merasakan posisi tersebut dengan jari. Memahami escapment level sangat penting untuk menyalurkan tenaga dari jari kepada tuts semaksimal mungkin.

Memiliki tangan yang cocok untuk bermain piano sangat membantu sebagai seorang pianis, dan biasanya dianggap sebagai salah satu prasyarat bakat musik (diantara pianis besar ada banyak yang memiliki tangan seoerti itu). Namun, tidak mungkin semua pianis dikaruniai tangan tersebut. Bila struktur tangan Anda tidak cocok untuk bermain piano, itu dapat menghambat kemajuan teknik anda. Oleh karena itu, anda perlu mengetahui berbagai jenis struktur tangan dan meneliti apa yang anda harus dilakukan untuk menutup kekurangan tersebut. Berikutnya diperkenalkan karakteristik dan struktur tangan menurut pendapat Joseph Gathe, Liszt Ferenc Z E, yang telah menghasilkan berbagai prestasi sebagai pendidik musik, seperti penelitian cara mengajar piano, cara belajar piano, dan penelitian solfeggio.

Karakteristik struktur tangan ditentukan oleh unsur-unsur berikut :

  1. Perbandingan antara panjang punggung tangan dengan panjang jari

Bila jari ke-2 hingga ke-5 lebih pendek daripada punggung tangan, itu cocok untuk permainan yang mengharuskan pemain mengulurkan jari sehingga gerakan jari jemari menjadi lebih cepat dan tepat (ini karena punggung tangan yang panjang berarti otot yang berkaitan dengan kecepatan juga panjang)

  1. Perbandingan panjang antarjari

Jika panjang jari jari tidak jauh berbeda, tenaga untuk menekan tuts mudah disamakan sehingga alunan nada dapat terdengar indah. Selain itu, permainan seperti trill pun juga mudah dimainkan.

  1. Perbandingan panjang tulang jari

Bila tulang jari pertama lebih panjang dibandingkan tulang jari kedua dan ketiga, keseimbangan antara setiap tulang jari bagus (jika tulang jari pertama pendek, kita akan menekan tuts dengan jari kedua, Ini tidak menguntungkan dari sisi mekanik) Jika tulang jari pertama panjang, maka jari dapat bergerak dengan rapid an menguntungkan permainan cepat.

  1. Perbandingan antara besar jari dan panjang jari

Lebar tulang jari, yaitu tebal jari, adalah unsur yang sangat penting. Para pianis yang bermain dengan nada yang indah dan cepat, biasanya memiliki jari-jari yang tebal dan kokoh. Namun, bukan hanya tulang jari yang menjadi standar mutlak yang menentukan keindahan nada. Tangan ,tulang jari yang seimbang, serta punggung tangan yang seimbang, dapat memainkan nada dengan bagus dan mantap walaupun jarinya kurus dan tipis.

  1. Bentuk buku-buku jari

Kemantapan gerakan tangan juga dipengaruhi bentuk tulang jari. Tulang jari yang lemah atau bengkok ke belakang akan menghambat gerakan jari jari sehingga menghambat kemantapan gerakan jari.

Memiliki struktur tangan yang ideal seperti yang dijelaskan di atas sangat baik. Namun jangan merasa pesimis jika tangan anda tidak seideal itu. Kekurangan struktur tangan sebagian dapat diatasi dengan latihan. Hanya tentu saja membutuhkan waktu latihan yang agak lama daripada orang yang memiliki tangan yang cocok untuk bermain piano.

            Demikianlah mengenai sikap badan dan struktur tangan dalam bermain piano. Pada artikel selanjutnya, saya akan coba menuliskan tentang memulai latihan dasar bermain piano.

Referensi :      – Pengalaman sendiri dalam belajar bermain piano

                        – Teknik Bermain Piano oleh Miwako Fukushi

Banjar Padang Tegal Kelod

Padang Tegal Kelod adalah sebuah banjar adat yang merupakan bagian dari desa adat Padang Tegal, lingkungan dinas kelurahan Ubud. Letak banjar ini sangat strategis karena terletak berdekatan dengan berbagai daerah pariwisata di Ubud. Masyarakat di banjar ini pada mulanya adalah mayoritas petani dan sangat sedikit masyarakat yang bekerja pada pemerintahan maupun pariwisata. Sebaian besar masyarakat Padang Tegal Kelod memiliki tanah sawah yang digunakan sebagai tanah garapan (tempat mereka bekerja), ketika itu keberadaban sosial masyarakat Padang Tegal Kelod sangat tinggi dalam hal kebersamaan dan solidaritas sehingga gotong royong selalu dikedepankan, disamping itu, pada saat itu masyarakat pada banjar ini sangat dikenal sebagai pekerja keras dan memiliki antusiasme yang tinggi sehingga secara ekonomi masyarakat di daerah ini bisa dibilang maju.

Seiring dengan berkembangnya waktu diawali dengan adanya seniman-seniman dari luar yang datang ke Ubud, seperti Blangko, Hansnel, Rudolf Bonet mengakibatkan banyak masyarakat yang terpengaruh sehingga tertarik untuk ikut belajar dan berkecimpung dalam bidang seni, terutama seni lukis. Itu dapat dibuktikan, sekitar tahun 80-an di Padang Tegal Kelod berdiri sebuah sanggar/koperasi seni yang beranggotakan para seniman lukis yang berasal dari Padang Tegal Kelod. Sehingga seni lukis saat itu sangat laris dan hampir 80% warga Padang Tegal Kelod pada saat itu menjadi pelukis. Sejak saat itu kehidupan masyarakat di banjar ini mulai berubah, sedikit demi sedikit generasi mudanya mulai mengikuti pendidikan, baik itu pendidikan akademis maupun non akademis.

Oleh karena inisiatif dari tokoh-tokoh masyarakt pada tahun 1989/90 berdiri sebuah sanggar seni atau sekeha gong yang menghimpun para muda-mudi untuk ikut didalamnya baik bertujuan untuk mengikuti kegiatan keagamaan, kegiatan seni budaya, dan tent saja bidang komersial untuk pentas reguler yang disajikan kepada tamu yang keuntungannya akan dipakai untuk menunjang kegiatan kemasyarakatan. Dan pada 1993 berdiri sebuah sekeha Kecak yang pada awalnya beranggotakan 80 orang namun pada akhirnya semua anggota banjar pada saat itu ikut bergabung dalam sekeha tersebut, sehingga sekeha tersebut menjadi milik banjar.

Pada tahun 1997, ketika krisis ekonomi terjadi di Indonesia yang berujung dengan terjadinya reformasi dimana harga dollar naik sangat tinggi dan rupiah semakin melemah yang menyebabkan secara umum ekonomi Indonesia terpuruk, namun hal itu malah menguntungkan masyarakat di daerah Ubud, karena kenaikan dollar saat itu mengakibatkan sangat banyak tourist yang datang ke bali baik untuk membeli karya seni, pada saat itu masyarakat di Ubud sangat Berjaya, sehingga merubah gaya hidup masyarakat yang menjadi semakin mewah. Nah, hal ini ternyata merubah rasa sosial masyarakat yang dulu sangat tinggi menjadi semakin berkurang, dan memiliki rasa individual yang tinggi.

Pada tahun 2002 dan 2004 terjadi lagi  bencana yang menimpa bali yaitu .terkenal dengan nama bom Bali 1 dan bom Bali 2. Bom Bali  sangat berpengaruh terhadap kehidupan warga masyarakat Bali hingga Padang Tegal Kelod yang sebelumnya bisa eksis hidup dari seniman lukis menjadi mulai kehilangan gairah sebagai pelukis karena lukisannya mulai tidak laku, sehingga orang yang awalnya jadi seniman banyak yang kembali lagi ke pekerjaan mereka sebelumnya baik menjadi petani dan lain sebagainya, hanya sebagian kecil saja yang tetap bertahan pada pekerjaannya sebagi seniman.

Hingga saat ini, Banjar Padang Tegal Kelod yang warganya berjumlah  1031 penduduk memiliki pekerjaan bermacam-macam, diantaranya ada yang  membuka usaha penginapan seperti home stay, guest house biasa sampai ada  yang memiliki hotel melati atau hotel bintang 2,  ada juga yang membuka usaha Artshop dimana mereka bisa menjual karya seni mereka, Padang tegal juga mempunyai salah satu Objek wisata yang sangat terkenal bahkan di dunia yaitu “Monkey Forest”  itu adalah salah satu tujuan utama tourist yang datang ke Ubud. Tourist yang datang ke sana bisa menikmati langsung suasana hutan dan berinteraksi langsung dengan monyet yang bebas berkeliaran disana .Mereka juga bisa memberikan makanan kepada monyet-monyet disana. Disana juga terdapat salah satu Pura Khayangan Tiga yaitu Pura Dalem Padang Tegal sehingga letak setra (kuburan) desa ini juga berada disana. Dua pura khayangan tiga lainnya terletak di tengah-tengah desa.

Di Banjar Padang Tegal Kelod, terdapat organisasi-organisasi, salah satunya adalah  Sekeha Truna Truni yang beranggotakan pemuda dan pemudi dari banjar ini. Organisasi ini biasanya memiliki acara rutin seperti gotong royong, ngayah di pura sampai donor darah. Biasanya acara-acara tersebut mereka adakan dalam rangkain ulang tauphun sekeha truna-truni tersebut. Dan pada puncak nya biasanya diadakan di Balai banjar yang dihias, dan disana dipertunjukan pementasan baik tari-tarian, gambelan, hingga musik-musik modern. Disamping untuk merayakan ulang tahun ini juga dijadikan ajang berkreativitas bagi anak muda di banjar ini.

aplod

Banjar Padang Tegal Kelod juga memiliki Sekeha Gong yang bernama “Sandi Suara’’, anggota sekeha ini ada yang berasal dari kalangan tua maupun dari pemuda. Sekeha ini memiliki pentas reguler yang biasa dipentaskan setiap hari senin yang menampilkan Tarian Barong dan Rangda. Selain itu sekeha ini biasanya memiliki kegiatan ngayah ke pura-pura utamanya pura khayangan tiga di Padang Tegal dan pada saat hari raya pengerupukan yang merupakan rangkaian dari hari raya nyepi dimana sekeha gong ini bias any mementaskan beleganjur untuk mengiringi pawai ogoh-ogoh. . Selain sekeha gong, ada juga sekeha Cak yang juga mementaskan tarian cak  setiap hari selasa. Bagaimana pun setiap tourist yang berkunjung ke Bali tentunya ngin menyaksikan 2 tarian yang sangat terkenal dan juga merupakan ciri khas tarian di bali.

Demikian sedikit sejarah serta beberapa hal yang dapat kita ketahui tentang Banjar Padang Tegal Kelod.