GAMBELAN BANYUANGI

This post was written by widarakusuma on Maret 26, 2018
Posted Under: Tak Berkategori

=> PENDAHULUAN

 

Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk padainstrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang d iwujudkan dan di bunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulauJawa, Madura, Bali,danLombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abadke-18, istilah gong lebih di anggap sinonim dengan gamelan.Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesiapada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya di kembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa,gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarangGunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk setgamelan

 

=>Deskripsi Gambelan Banyuangi

Gambar gambelan banyuangi

 

Gambelan banyuangi memiliki laras selendro, berkembang di wilayah blambangan, jawa timur. Meskipun masih merupakan bagian dari budaya jawa, namun gambelan banyuangi berbeda dengan gaya gambelan Madura dan gaya Jawa.

Gambelan banyuangi cenderung lebih mirib dengan gambelan Bali karena dengan permainan  teknik permainan yang cepat, suara yang keras dari segi bentuk juga memperlihatkan pengaruh Bali.

Kedekatan secara geografis sedikit bnyak pengaruh pada bentuk gambelan. Gambelan banyuangi terdiri dari kluncing (triangle), Saron, Kendhang, Kethuk, Kempul (Gong).

Gamelan Banyuwangi ini biasa digunakan untuk mengiringi tari gandrung yang juga merupakan kesenian tradisional dari Banyuwangi. Dalam mengiringi tarian ini biasanya terdapat instrumen tambahan, yaitu adanya 2 (dua) biola yang salah satunya dijadikan sebagai pantus atau yang sering dikenal dengan istilah pemimpin lagu.

 

Pemakaian instrumen biola ini mempunyai cerita yang terjadi disekitar abad ke-19, yaitu ketika seorang warga Eropa sedang menyaksikan pertunjukan gandrung yang diiringi oleh alat musik suling. Kemudian, orang tersebut mencoba memadukan alat musik tersebut dengan biola yang dia bawa. Setelah mencoba memainkan dengan alat musik biola, kemudian masyarakat sekitar terkesima dengan irama yang dihasilkan oleh instrumen ini. Sejak saat itulah alat musik biola digunakan dalam setiap pagelaran tari gandrung.

Jenis koleksi                : Alat musik tradisional

Nama koleksi              : Gambelan Banyuangi

Bahan                          : Kayu, kerawang

Bentuk system laras    : Selendro

Periodisasi                   : Gambelan Nusantara

Jenis koleksi                : Alat Musik Nusantara

 

 

 

Kesimpulan

Gamelan Banyuwangi, sekilas bentuk gamelan ini menyerupai gamelan Bali namun memiliki bunyi yang lebih keras serta iramanya yang cepat. Meskipun bagian dari kebudayaan Jawa, namun pada gamelan ini pengaruh Bali begitu terlihat. Kedekatan secara geografis sedikit banyak berpengaruh pada bentuk gamelan.

 

 

Comments are closed.

Previose Post: