KAJAR TRENTENG

Juli 6th, 2014

KAJAR TRENGTENG DALAM BARUNGAN SEMARA PEGULINGAN

index

Salah satu kesenian yang ada di Bali ialah Karawitan. Karawitan menurut bapak Drs. I Wayan M. Aryasa adalah musik tradisi masyarakat indonesia yang berlaraskan pelog dan selendro. Musik tradisi Bali dapat dibedakan menjadi 2, yaitu musik tradisi yang berupa vokal (karawitan vokal) dan berupa instrumental (karawitan instrumental). Karawitan vokal adalah suatu bentuk musik tradisi yang mempergunakan suara manusia sebagai sumber bunyi, yang dalam bahasa Bali disebut Tembang. Sedangkan karawitan instrumental adalah bentuk musik tradisi yang mempergunakan alat-alat sebagai sumber bunyi. Di Bali terdapat beberapa bentuk barungan gambelan yang terdiri dari bermacam-macam alat/instrumen, seperti: gender, kendang, suling, ceng-ceng, dan gong yang berlaraskan pelog dan selendro. Dalam kehidupan masyarakat di Bali yang makin komplek ini, masih dijumpai sekitar 30 jenis perangkat gambelan dan tiap-tiap perangkat memiliki kekhasan tersendiri (Bandem,1982;3). Salah satu jenis gambelan tersebut adalah semara pegulingan.
Semara Pegulingan adalah merupakan salah satu gambelan yang ada diBali, gambelan ini berlaras pelog 7 nada, Gamelan yang dalam lontar Catur Muni-muni disebut dengan gamelan semara aturu ini adalah barungan madya, yang bersuara merdu sehingga banyak dipakai untuk menghibur raja-raja pada zaman dahulu. Karena kemerduan suaranya, gamelan Semar Pagulingan (semar=semara, pagulingan=peraduan) konon biasa dimainkan pada malam hari ketika raja-raja akan ke peraduan (tidur). Kini gamelan ini bisa dimainkan sebagai sajian tabuh instrumental maupun mengiringi tari-tarian/ teater. biasanya barungan gambelan ini digunakan untuk mengiringi upacara manusa yadnya. Salah satu instrument yang terdapat dalam barungan gambelan semara pegulingan adalah kajar trengteng, kajar trengteng ini merupakan instrument pembawa tempo sama seperti instrument kajar yang terdapat dalam barungan gong kebyar, namun ada beberapa hal yang membedakan.nya, seperti fungsi, bentuk, tehnik dan alat pemukulnya.
fungsi kajar trengteng dalam barungan gambelan semara pegulingan adalah selain fungsi utamanya sebagai pembawa tempo, fungsi yang membedakannya dari instrument pembawa tempo lainnya adalah memperjelas pukulan kendang, kendang yang digunakan dalam gambelan semara pegulingan adalah kendang krumpungan lanang dan wadon, kendang tersebut mempunyai 4 motif suara pukulan, 4 motif suara inilah yang dapat diikuti oleh kajar trengteng, fungsi ini sangat amat berpengaruh terhadap satu gending (lagu) dalam gambelan berlaras pelog 7 nada ini. Tapi tak selamanya dia berfungsi mengikuti suara kendang, hanya pada aksen-aksen tertentu atau sesuai kebutuhannya saja.seperti contohnya pada gending iringan tari legong kuntul, pada saat penari melakukan gerakan mapal (berjalan) kajar trengteng berfungsi sebagai tempo sesuai dengan gending pada saat gerakan itu, namun pada bagian pengawak kajartrengteng berubah fungsi dari pembawa tempo menjadi memperjelas pukulan kendang atau mengikuti suara kendang.
Bentuk dari kajar trengteng juga berbeda dari kajar yang terdapat dalam barungan gambelan gong kebyar atau tawa-tawa dalam barungan baleganjur.bentuk dari kajar trengteng hampir sama dengan bebende yang memiliki pencon yang hampir sejajar dengan lambih(pinggiran) kajar tersebut namun ukurannya jauh lebih kecil dari bebende. Ukuran diameter lebih kurang 15 – 17 cm, dan tinggi 8 – 10 cm dengan ketebalan lebih kurang 1 – 2 mm.
Dalam memainkan instrument kajar trengteng memiliki tehnik yang khusus, artinya kita harus mengetahui jenis pukulan dan suara kendang yang pada kendang krumpungan terdapat 4 jenis suara pukulan. Yang pertama ada deng, tut, kom, dan pang, jenis suara inilah yang harus diikuti oleh kajar trengteng yang fungsinya sebagai memperjelas pukulan kendang. Jika fungsinya sebagai tempo, kita hanya perlu menutup lambih dari kajar dengan tangan kiri dan memukul penconnya dengan panggul menggunakan tangan kanan, hampir sama dengan tehnik memainkan kajar dalam barungan gambelan berlaras pelog 5 nada itu. Tapi jika fungsinya mengikuti suara kendang, disini memiliki beberapa tehnik untuk memainkannya. Jika mencari suara deng pada kendang krumpungan wadon, dalam kajar trengteng kita memainkannya dengan cara memukul lambih agak kedalam dengan panggul(alat pemukul) dengan tangan kanan tanpa menutupnya dengan tangan kiri, selanjutnya jika mencari suara ‘tut’ pada instrument kendang krumpungan lanang, dalam kajar trengteng kita memainkannya dengan cara memukul pencon(atau bagian tengah) dalam kajar trengteng dengan menggunakan panggul yang dipegang dengan tangan kanan dan tangan kiri menutup lambih dari kajar tersebut. Jika mencari suara ‘kom’ pada instrument kendang krumpungan wadon, pada instrument kajar trengteng kita memainkannya dengan cara memukul lambih bagian pinggir dari kajar trengteng dengan panggul menggunakan tangan kanan dan menutup lambih bagian satunya dengan tangan kiri, selanjutnya jika mencari suara ‘pang’ pada instrument kendang lanang krumpungan, dalam instrument kajar trengteng kita memainkannya dengan cara memukul lambih bagian pinggir dari kajar trengteng dengan menggunakan panggul yang dipegang oleh tangan kanan dengan tidak menutup lambih bagian yang lain dengan tangan kiri. Itulah tadi beberapa tehnik untuk memainkan kajar trengteng dalam barungan gambelan semara pegulingan.
Alat pemukul (untuk memainkannya) yang sering disebut dengan panggul dalam memainkan instrument kajar trengteng sangat berbeda dari panggul instrument berpencon lainnya. Seperti panggul kajar, trompong, riong dalam barungan gambelan gong kebyar memiliki bentuk yang hampir sama dan dilengkapi dengan tali yang melilitnya, fungsi dari tali tersebut adalah untuk sedikit meredam suara yang dihasilkan dalam memainkan instrument tersebut, namun pada kajar trengteng tidak seperti itu, panggul kajar trengteng terbuat dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa yang hampir menyerupai huruf S yang memiliki panjang kira-kira 20cm yang jelas sangat berbeda dengan bentuk dari panggul yang lainnya dan tanpa dililit dengan tali. Cara memegang panggul tersebut hampir sama dengan cara memegang panggul riong yaitu dengan menggenggam panggul tersebut dengan menggunakan tangan kanan, 4 jari memegang erat panggul tersebut dan satu jari telunjuk diluruskan, ini berfungsi untuk menyeimbangkan panggul tersebut saat dimainkan.
Daftar informan : 1. I Wayan Suarjaya S.Sn
2. I Putu Eka Arya S. S.Sn
(pengerajin gambelan)

Comments are closed.