Archive for April, 2018

Pengertian Abjad, Suku Kata, Kata, Frasa, Klausa, Kalimat, Paragraf dan Teks

Selasa, April 17th, 2018
  1. Pengertian Abjad

Abjad adalah suatu kumpulan huruf berdasarkan urutan yang umum atau baku.

  1. Pengertian Suku Kata

Suku Kata adalah bagian kata yang diucapkan dalam satu hembusan nafas dan umumnya terdiri dari beberapa fonem.

  1. Pengertian Kata

Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dari satu atau lebih marfem.

  1. Pengertian Frasa

Frasa adalah gabungan atau kesatuan kata yang terbentuk dari dua kelompok kata atau lebih yang memiliki satu makna gramatikal (makna yang berubah-ubah menyesuaikan dengan konteks).

  1. Pengertian Klausa

Klausa adalah sebuah satuan grammatikal yang terdapat dalam tata bahasa, klausa memiliki susunan kata melebihi frasa namun kurang lengkap untuk menjadi kalimat.

  1. Pengertian Kalimat.

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran secara utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diungkapkan dengan suara naik dan turun, lemah dan lembut, disela dengan jeda, dan diakhiri dengan intonasi.

  1. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah suatu kumpulan dari kesatuan pikiran yang kedudukanya lebih tinggi serta lebih luas daripada kalimat. Atau dapat diartikan pula paragraf adalah bagian dari sebuah karangan yang terdiri dari beberapa kalimat.

  1. Pengertian Teks

Teks adalah satuan lingual yang dimediakan secara tulis atau lisan dengan tata organisasi tertentu untuk mengungkapkan makna secara kontekstual.

Baleganjur “I Gusti Ngurah Rai”

Minggu, April 8th, 2018

Garapan Baleganjur “I Gusti Ngurah Rai” ini mengambil konsep penggambaran jiwa patriot dan keperwiraan salah satu sosok pahlawan kelahiran Desa Carangsari, Badung yakni I Gusti Ngurah Rai. Perang habis-habisan (atau disebut “Puputan”) melawan penjajah dalam merebut kemerdekaan Indonesia pada tanggal 20 Nopember 1946 itulah menjadi sebuah peristiwa monumental sosok I Gusti Ngurah Rai bersama pasukan Ciung Wanara di Marga, Tabanan. Hingga dar peristiwa tersebut dibuatkan monumen peringatan Puputan Margarana yang menjadi satu kawasan dengan Taman Makan Pahlawan (TMP) Margarana yang terletak di Banjar Kelaci, Desa Marga, Tabanan dan peristiwa perang tersebut diperingati sebagai Hari Puputan Margarana.

 

Perbedaan Objek Dan Pelengkap

Selasa, April 3rd, 2018

Kehadiran objek sangat ditentukan oleh unsur yang menduduki fungsi predikat. Objek wajib hadir dalam klausa atau kalimat yang predikatnya berupa verba aktif transitif, sebaliknya objek bersifat opsional jika predikat berupa verba intransitif (Ramlan, 1987:93-95; Alwi et al., 1993:368-369; Sukardi, 1997:9). Di dalam tata bahasa tradisional, pengertian objek dicampuradukkan dengan pengertian pelengkap. Pelengkap disebut juga objek (Hudawi, 1953; Alisjahbana, 1954; Wiejosoedarmo, 1984), sedangkan Poedjawijatna (1956:28) menyebutkan bahwa objek mencakupi pula pelengkap. Objek dan pelengkap memang memiliki kemiripan. Keduanya terletak sesudah predikat dan sering berwujud nomina atau frasa nomina.

 

Objek (O)

Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif.  Objek pada kalimat aktif  akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek  umumnya berkatagori nomina.

Berikut contoh objek dalam kalimat:

  1. Dr. Ammar memanggil suster Ane.
  2. Adik dibelikan sebuah buku.
  3. Kami telah memicarakan hal itu

Suster ane, sebuah buku, dan hal itu  pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek.

Pelengkap (PEL)

Pelengkap atau komplemen mirip dengan objek. Perbedaan pelengkap dengan objek adalah ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan pasif. Perhatikan kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di bawah ini. Kata-kata tersebut berfungsi sebagai pelengkap bukan objek.

Contoh:

  1. Indonesia berdasarkan Pancasila
  2. Ardi ingin selalu berbuat kebaikan
  3. Kaki Cecep tersandung batu.

 

Ciri-Ciri Objek

Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.

  • Langsung di Belakang Predikat. Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
  • Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif. Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
  • Didahului kata Bahwa. Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

Ciri-Ciri Pelengkap

Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.

  • Di Belakang Predikat. Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek.

Contohnya terdapat pada kalimat berikut.

  1. Diah mengirimi saya buku baru.
  2. Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.

Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului

  • Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.

Contoh :

1. Pemuda itu bersenjatakan parang.

Kata parang adalah pelengkap.

Bersenjatakan apa ? jawabannya yakni Parang (maka parang sebagai pelengkap)

2. Budi membaca buku.

Membaca apa ? jawabannya yakni Buku (buku sebagai obyek karena dapat menempati Subyek/predikatnya berbentuk kata kerja)

 

Perbedaan Objek dengan Pelengkap

          Perbedaan objek dengan pelengkap dapat dilihat berdasarkan rincian berikut:

  1. Objek berkategori nomina, sedangkan pelengkap berkategori nomina, verba, ajektiva, dan preposisional.
  2. Objek berada di belakang verba transitif-aktif, sedangkan pelengkap berada di belakang verba semitransitif atau dwitransitif.
  3. Objek dapat menjadi subjek apabila dipasifkan, sedangkan pelengkap tidak bisa dipasifkan, jika dipasifkan, tidak bisa sebagai subjek.
  4. Objek tidak bisa didahului preposisi, sedangkan pelengkap bisa didahului preposisi.
  5. Objek dapa diganti dengan –nya, kecuali jika didahului oleh preposisi selain di, dari, ke, akan.

 

Sumber :

http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?module=detailmateri&id=99

http://ht87.multiply.com/calendar/item/10029?&show_interstitial=1&u=%2 Fcalendar%2Fitem