Archive for the ‘Tulisan’ Category

Gambelan Bebarongan

Senin, Maret 26th, 2018

YouTube Preview Image

Gambelan Bebarongan ini dalam Catur muni-muni  disebut dengan Semara Ngadeg, adalah barungan madya yang berlaraskan pelog (lima nada) dipakai mengiringi dramatari Barong ket. Gambelan ini memiliki instrument  yang tidak jauh berbeda dengan gambelan pelegongan. Belakangan ini,  dengan semakin populernya Gong kebyar, semakin banyak masyarakat yang mengiringi tari Barong dengan gong kebyar.

Ada  satu perbedaan penting  antara gambelan Bebarongan dengan Pelegongan perbedaan ini menyangkut sistem  atau pola permainan teknik kendang bahwa  gambelan Bebarongan memakai kendang cedugan ( kendang dengan alat pemukul/panggul). Dilihat dari segi jenis  tabuh gambelan Bebarongan memakai Bapang,Omang,Gegaboran,Batel,Biakala,dan Tunjang. Karena gambelan ini merupakan  bagian dari pertunjukan Barong ket gambelan bebarongan bisa  didapat di desa-desa  yang memiliki teradisi barong ket yang kuat seperti: Jumpai (Klungkung  , Batubulan ,Singapadu, Pejeng (Gianyar ) , Sanur( Denpasar) , Kuta , sading (Badung).

dikutip dari: buku selayang pandang seni pertunjukan bali oleh Iwayan Dibia

Gambelan Gong Kebyar BALI selatan

Senin, Maret 26th, 2018

koleksi gambelan di UPT.PUSAT DOKUMENTASI SENI ISI DENPASAR

Di bali Selatan perkembangan gong kebyar dipelopori oleh maestro karawitan Bapak I wayan Berata .karakteristik Gong kebyar di Bali selatan antara lain penempatan bilahnya digantung, lebih dominan ukiran dan prada sudah adanya motif pandil (relief pada gambelan ). Beberapa gending-gending Gong kebyar Bali selatan antara lain : gending gesuri,kosalian arini, Gadung kasturi, dan sebagainya  karena kwalitas suara gong kebyar bali selatan lebih sempurna membuat perkembangannya sangat merata diseluruh wilayah diBali. Bahkan penyebaran sampai keluar  pulau Bali seperti Lombok, jawa, dan luar negeri.Gong Kebyar berlaras pelog lima nada dan kebanyakan instrumennya memiliki 10 sampai 12 nada, karena konstruksi instrumennya yang lebih ringan jika dibandingkan dengan Gong Gede. Tabuh-tabuh Gong Kebyar lebih lincah dengan komposisi yang lebih bebas, hanya pada bagian-bagian tertentu saja hukum-hukum tabuh klasik masih dipergunakan, seperti Tabuh Dua

 

  • JENIS DAN NAMA INSTRUMEN
  • Dua buah (tungguh) pengugal/giying
  • Empat buah (tungguh) pemade/gansa
  • Empat buah (tungguh) kantilan
  • Dua buah (tungguh) jublag
  • Dua buah (tungguh) Penyacah
  • Dua buah (tungguh) jegoggan
  • Satu buah (tungguh) reong/riyong
  • Satu buah (tungguh) terompong
  • Satu pasang gong lanang wadon
  • Satu buah kempur
  • Satu buah bebende
  • Satu buah (pangkon) ceng-ceng ricik
  • Satu pasang kendang lanang wadon
  • Satu buah kajar

Dikutip dari: Buku  katalog koleksi gambelan UPT.PUSAT DOKUMENTASI SENI ISI DENPASAR

Tabuh Telu sekartian

Selasa, Maret 13th, 2018

 

Sil-silah Gending

Pada umumnya di Denpasar merupakan  gaya Tabuh Telu Bebadungan  jadi pencetusnya itu  adalah Nyoman Kajeng ( Alm)  dari Banjar Beraban  Desa Dauh Puri Kauh Denpasar Barat ,Jadi  Tabuh Telu Sekar Tian menururt tapsiran masyarakat yang memakai Tabuh ini seperti di  Desa Pemecutan dan  Gladag. Sekartian itu berarti bunga yang kecil. Sekar yang berarti bunga dan Tian yang berarti kecil. Tabuh telu Sekar Tian ini berbeda dengan Tabuh Telu pada umumnya, jika pada Tabuh Telu umumnya paling sedikit dia menggunakan 32 ketukan, Sekar Tian ini lebih pendek sampai 24 ketukan dan tabuh ini berulang-ulang seperti contohnya Tabuh Telu Buaya Mangap, Jadi Sekar Tian juga biasanya untuk mengiringi Upacara Dewa Yadnya, pada style Bebadungan ada terdapat dua motif Tabuh Telu Sekar Tian yaitu :

  1. Memang digunakan untuk tabuh petegak atau mengawali pementasan
  2. Untuk mengiringi tari topeng monyer kenyum manis .

 

Asal usul

Tabuh ini berkembang pesat di Pemecutan,tahunya tidak di catat dengan jelas. Berkembangnya tabuh ini di gong gede milik Puri Pemecutan,asal-usul dari tabuh telu ini terinspirasi dari sebuah bunga kecil yang berwarna putih seperti bunga dari rumput-rumput keteki itulah asal-usul dari pemberian namanya, jadi masyarakat itu, memang Nyoman kajeng tidak memberikan nama pasti  sedahulu dan masyarakat yang memberikan nama Sekar Tian. Pada tahun  2005  tabuh ini di modivikasi oleh  Ketut Sukarata ( Kak Tut Nang ) dari Belaluan dia memodifikasi di jadikan sebuah bentuk tabuh kreasi pepanggulan, seiring  perkembangan jaman  tabuh itu  tidak mucul hanya sekali  di pakai, pada waktu ini sekha  Wira Kumara Sada  dari Kuta     membangkitkan lagi tabuh kreasi pepanggulan sekartian ini. Untuk memainkan lagu ini gambelan yang bisa di gunakan itu antara lain gong kebyar ,gong gede, semarandana. jadi pola ornamentasi kendang atau gegedig kendangnya bisa di pariasika, misalnya style gaya gladag bebadungan dan style gaya singa padu berbada ketika  gending ini di bawa ke singapadu dengan style gaya gladag bebadungan bisa sesuai dengan kreasi, jadi lagu ini sangat

fleksibel dan sangat memungkinkan untuk dikreasikan menjadi sebuah olah kreativitas.

 

Filosofi

           Jika kita tinjau dari segi nada, nada yang digunakan itu dominan mulainya di  1  (dang) dan 3 (ding) ,1  merupakan nada  pencipta atau nada yang berstandar di nada 1  Dewanya yaitu  Dewa  Brahma memberikan kesan keagungan dan lain sebagainya, dan nada 3  itu dewanya adalah dewi ratih  melambangkan keindahan, jadi perpaduan antara kesan agung dan keindahan itu  terbalut dalam sebuah bunga yang banyak kita jumpai di berbagai rumput-rumput liar itu ada bunga itu warnanya putih dan ada sarinya yang berwarna kuning itu lah yang di maksud sekar tian. Menurut pak  Rembang dulu menganggap ada salah satu keturunan  dari pak rembang  menganggap  sekar tian ini terlalu pendek dan ukurannya itu untuk gilak jadi tidak dimasukkan katagori tabuh, namun  di pemecutan ini dianggap tabuh dan di berikan  ornamentasi layaknya Tabuh telu .

Frofil Narasumber

NAMA : I Putu Cory Arsa Tama

Mahasiswa semester 5 Sendratasik ISI Denpasar

Alamat : Jalan Gunung Batur, Gang Durian No.9 Pemecutan Denpasar.

Tanggal Lahir : 14  April  1996.

Agama : Hindu

Golongan Darah :  O.

Pengalaman : Pada tahun  2013  saya menjadi anak –anak pelestari Kesenian Klasik Termuda di Denpasar, dengan cataan Gambelan Gambang dan Slonding , pada  tahun  2014  saya bergabung dengan Mekar buana Konsevatori untuk mengajarkan kesenian klasik ke tamu-tamu luar negeri yang datang. Pada tahun 2015 saya membina seke slonding gita puja semara banjar kangin panjer untuk di bawakan ke parade kesenian klasik kota Denpasar, membinan seke gambang sunia swara pascima Dnpasar Barat untuk parade kesenian klasik kota denpasar, dan membina seke gong Eka Dharma Kencana Banjar Batannyuh bersama dek cik

GONG SULING

Selasa, Maret 13th, 2018

gambelan komunitas seni suling sundari

Gambelan gong suling adalah barungan gambelan yang didominir oleh alat-alat tiup suling bambu yang didukung oleh instrumen-instrumen lainya. gambelan yang berlaras pelog lima nada ini diperkirakan muncul sekitar  tahun 1950.Gong suling pada hakekatnya merupakan pengembangan dari gambelan Gong kebyar.tabuh-tabuh yang dibawakan  hampir semuanya beasal dari gambelan gong kebyar teapi  pembawa melodinya tidak lagi gangsa melainkan sejumlah suling bambu dengan ukuran yang berbeda-beda.

Ada sekitar 30 buah suling di dalam barungan ini. tingkatan tinggi rendah nadanya menirukan tingkatan bunyi instrumen gangsa dalam gambelan Gong kebyar . lebih dari itu fungsi dari masing-masing instrumen juga disusun seperti gambelan gong kebyar , ada suling yang berfungsi sebagai jegogan, jublag, ugal, pemade, dan kantil.

Jenis-Jenis Instrumen

  • 2 (dua) buah kendang lanang,wadon
  • 1 (satu) buah klentit
  • 1(satu) buah kajar trengteng
  • 1(satu)buah tawa-tawa
  • 1 (satu) pangkon ceng-ceng
  • 1(satu) buah gong pulu
  • 1(satu) buah gentorag
  • 10 (sepuluh) buah sulingberukuran sedang
  • 8(delapan) buah suling berukuran menengah
  • 2(dua) buah suling berukuran kecil
  • 8(delapan) buah suling berukuran besar

Gong  suling yang pada hakekatnya  bagrungan suling bambu  yang memainkan tabuh- tabuh kebyar biasanya dipentaskan   sebagai tabuh-tabuh instrumen dan iringan tari. adapun tabuh- instrumen dari gong suling adalah selisir, sinom ladrang, lengker, dll.

 

 

dikutip dari buku selayang pandang Seni pertunjukan bali oleh  I wayan Dibia.