Teknik Dasar Bermain Piano

This post was written by De Andy on Maret 6, 2014
Posted Under: Tak Berkategori

TEKNIK DASAR BERMAIN PIANO.
Latihan piano membutuhkan banyak koordinasi. Tidak hanya pianis harus dapat menggunakan kedua kanan dan tangan kiri secara bersamaan, namun juga harus menggunakan kakinya pada pedal. Bahkan pada tingkat yang lebih lanjut kaki kiri juga digunakan pada soft pedal.
Pianis terus-menerus melakukan gerakan yang berbeda dengan masing-masing tangan. Misalnya, satu tangan mungkin bermain legato (menghubungkan nada satu nada yang lain) sementara tangan lainnya bermain staccato (pendek). Seringkali juga tampil dengan gerakan yang saling menggantikan, khususnya dalam penampilan untuk tingkat lanjut dalam permainan piano.
Berikut adalah teknik dasar latihan piano yang dapat dilakukan oleh pemula maupun siswa musik:
1. Praktek Gerakan Yang Berbeda – untuk menguasai koordinasi diperlukan latihan piano dengan gerakan yang berbeda untuk masing-masing tangan. Sungguh menakjubkan betapa mudah untuk melakukan Koordinasi bersama setelah latihan gerakan tangan yang berbeda secara masing-masing.
2. Bangun Bentuk Jari (Fingering) Yang Baik – fingering yang baik sangat penting bagi keberhasilan Anda sebagai seorang pianis. Latihlah fingering yang nyaman yang dapat Anda gunakan setiap saat. Cobalah fingering yang berbeda untuk melihat apa yang terbaik untuk Anda. Jika Anda sedang belajar piano, guru Anda harus dapat membantu Anda dengan ini. Ingatlah bahwa fingering yang baik dapat menguasai gerakan-gerakan yang sulit.
3. Gerakkan Perlahan Dengan Akurat – Masalah yang umum adalah bahwa siswa ingin bermain terlalu cepat. Ingat bahwa Anda harus menetapkan akurasi nada, irama, dan jari sebelum Anda menambah kecepatan tangan. Anda dapat mempertahankan kecepatan yang tepat bila Anda telah menguasai gerakan tangan secara akurat.
4. Luangkan Waktu Untuk Irama dan Menghitung Ketukan – Selain menetapkan pola irama, menghitung ketukan dapat membantu dengan konsentrasi, dan juga membantu untuk menjaga tempo (kecepatan).Dengan menghitung Anda bisa mempercepat atau memperlambat tempo secara fleksibel. Anda tidak dapat melakukan ini dengan metronom. Metronom juga sulit untuk digunakan pemula.
5. Menguasai Permainan Secara Bertahap – Ini sebenarnya adalah kelanjutan dari praktek tangan sendiri di atas. Setelah gerakan tangan dapat dikuasai, latihan menginjak pedal. Pada kebanyakan situasi, menginjak pedal mengikuti gerakan tangan kiri. Ketika Anda mulai menempatkan dua tangan bersama-sama, ingatlah untuk bekerja perlahan-lahan untuk akurasi. Setelah itu mulailah gerakan eksplorasi ke tingkat lanjut.

Bermain musik yang menyenangkan dapat dimotivasi dari sejak pelajaran pertama dengan menanamkan cara bermain dengan postur dan penguasaan motorik halus yang benar untuk menghasilkan bunyi yang bagus. Murid dapat mempelajari bagaimana cara menekan tuts dan memahami bagaimana jari, tangan dan lengan saling bekerja sama dalam menciptakan bunyi tsb.

Teknik merupakan salah satu learning field yang menitikberatkan kepada: kontrol badan, tangan dan jari, ketepatan/keakuratan (precise), movement form, koordinasi, a free & relax movement from the body, elastisitas dan teknik menekan tuts/artikulasi.

DEFINISI TEKNIK BERMAIN

Teknik bermain dapat didefinisikan sebagai “mampu melakukan apa yang ingin dilakukan pada tuts piano”. Disini teknik bukan hanya merupakan sebuah gerakan motorik/fisik, tetapi teknik juga merupakan media yang dapat mengekspresikan musikalitas lagu – disinilah letak sisi artistik dari sebuah teknik.

Bunyi yang musikal akan terbentuk ketika terjadi kesinambungan gambaran mental antar gerakan fisik dan bunyi yang diinginkan. Bila gambaran mental itu jelas, maka gerakan yang dilakukan pun menjadi lebih efisien. Jadi dengan adanya gambaran mental tsb., seseorang akan mampu memproduksi bunyi yang diinginkan tanpa harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk menguasai suatu permainan teknik dengan tingkat kesulitan tertentu.

Contohnya: bermain dengan tidak bersih (unclean playing) – biasanya ditandai dengan menekan tuts yang salah diantara kedua not yang bersebelahan, seharusnya tuts ditekan pada bagian tengahnya. Hal ini sering terjadi karena tangan sang pemain kaku dan pemain panik dalam menentukan mana tuts yang harus ditekan. Ketika gambaran mental tentang not mana yang harus ditekan menjadi jelas dan gambaran kinestetik tentang bagaimana rasanya menekan tuts sebelum memainkannya pada tuts yang sebenarnya telah terbentuk, maka tangan dan jari akan merespon dan bermain dengan tepat sesuai dengan gambaran mental yang diinginkan. Gambaran mental ini merupakan salah satu bentuk metode latihan mental training yang disebut sebagai visualisasi (visualization), dimana latihan dilakukan didalam pikiran kita (cara berpikir).

Definisi “teknik bermain” yang lain:
• Kemampuan untuk membentuk bunyi melalui realisasi gerakan bermain tertentu pada suatu instrumen musik
• Produk yang dihasilkan dari inteligensi dan ketekunan
• Terletak tidak pada kekuatan, stamina, kecepatan dan fingering, melainkan pada cara berpikir, misalnya: menangkap ide musikalis dari lagu, inner hearing, bagaimana cara menghasilkan bunyi/nuansa tertentu
• Pemahaman mekanisme jari dan *teknik berekspresi (menurut Margit Varro) *teknik berekspresi: penguasaan dinamika lagu, pattern/phrase lagu, kontrol dari berat lengan, badan, tangan dan jari, serta inner rhythm
Murid tingkat pemula (beginner) dan basic/elementary belajar menggunakan tubuh mereka dalam mengembangkan:
• Postur yang benar dan nyaman
• Kontrol badan, tangan dan jari yang akurat/tepat (precise)
• Gerakan tangan dan posisi jari yang natural, bebas (elastis) dan rileks (tidak kaku)
• Gerakan seluruh bagian lengan (whole-arm motion)
• Koordinasi antara jari dan lengan
• Koordinasi setiap jari dan gerakan yang independen dari jari
• Koordinasi tangan dan gerakan independen tangan
• *Bridge yang kuat (*bridge: bagian tulang yang menghubungkan jari dan tangan)
• Posisi rileks jari saat berada di udara dan berada dalam posisi tidak bermain/pasif
Kemampuan dari segi teknik yang harus dikembangkan oleh murid tingkat pemula (beginner) dan basic/elementary – target utama (main target) dalam learning field technique adalah: (lebih spesifik dari poin-poin diatas)
• Produksi bunyi nada (tone) yang indah di berbagai level dinamika
• Cara menekan tuts dengan berbagai artikulasi: staccato, legato dan non-legato (portato)
• Dua not dengan tanda slur
• Keseimbangan cara memainkan melody and accompaniment pada RH dan LH
• Pergerakan seluruh bagian lengan (whole-arm motion) dalam memainkan suatu phrase (mempelajari bentuk-bentuk gerakan yang ada)
• Perubahan posisi tangan secara halus (termasuk perubahan oktaf)
• Kelancaran dalam bermain piano (bermain secara kontinu tanpa terburu-buru)
• Perluasan jangkauan jari dalam bermain interval 6th, 7th dan 8ve (tergantung dari ukuran individual tangan murid)
• Pergerakan ibu jari yang halus dalam berpindah posisi melalui bagian bawah jari (thumb turns & finger crossings)
• Kebiasaan menggunakan penjarian (fingering) yang baik dan benar
Teknik bermain yang solid akan memfasilitasi murid untuk memproduksi kualitas bunyi yang diinginkan, bermain secara nyaman (comfortable) dan terlihat seperti ‘tanpa usaha’ (effortless), mengkoordinasi badan, lengan, tangan dan jari dengan rileks dan cara yang paling natural serta memainkan musik di berbagai tingkat studi. Teknik bermain yang benar harus ditanamkan dan dilatih dengan rajin serta teliti sejak jam pelajaran yang pertama pada anak supaya terbentuk menjadi kebiasaan yang baik.
kiggkiugindkn knl;ex

Comments are closed.