Archive for April, 2018

Teknik Permainan Suling Bali

Rabu, April 4th, 2018

Sebagai salah satu alat musik tradisional, suling tergolong alat musik tiup (aerophone) yang dalam permainan karawitan Bali dimainkan dengan teknik ngunjal angkihan yaitu suatu teknik permainan tiupan suling yang dilakukan secara terus menerus dan memainkan motif wewiletan yang merupakan pengembangan dari nada-nada pokok atau melodi sebuah kalimat lagu. Bunyi suling dihasilkan melalui sebuah teknik pernafasan dari proses pemompaan dari rongga perut, kemudian udara disalurkan melalui rongga mulut yang diatur pengeluaranya oleh perubahan bentuk bibir yang seterusnya udara masuk melalui sebuah lubang suling yang telah dibingkai oleh seutas tali rotan yang biasa disebut “siwer” kemudian masuk ke dalam rongga bambu (resonator) yang akhirnya suara atau bunyi dapat didengar melalui lubang-lubang nada, serta lubang pembuangan. Untuk menghasilkan warna-warna suara, baik suara tinggi sedang atau rendah, sangat tergantung pada tekanan udara yang disalurkan melalui lubang sumber suara pada suling, selain itu posisi mulut dan bibir memiliki peran untuk menghasilkan perbedaan dinamika atau warna suara. Dengan demikian teknik tiup yang dilakukan dengan baik dan benar akan berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang dihasilkan dengan baik pula.

Kalau dilihat secara umum suling tradasional Bali memiliki 3 bentuk yakni suling kecil (suling cenik), suling menengah (suling sedang), suling besar (suling gede). Memiliki 6 lubang nada tutupan serta satu lubang pemanis. Dalam permainan Gong kebyar tutupan (tetekep) suling yang umumnya digunakan adalah tetekep ndeng : ndeng, ndung, ndang, nding, ndong (laras pelog)

Adapun teknik tutupan dalam tetekep ndeng:

Nada deng (menutup semua lubang nada).

Nada dung (membuka  lubang 5 dan 6 saja)

Nada dang (membuka lubang 4,5 dan 6 saja)

Nada ding (menutup  lubang 1 dan 3 saja yang lainnya dibuka)

Nada dong ( membuka lubang 1 dan 4 saja yang lainnya ditutup)

Keterangan: lubang 1 mulai dari lubang atas suling

Suling merupakan instrument melodis yang dalam komposisi lagu sebagai pemanis lagu. Teknik permainan bisa simetris dengan lagu atau memberikan ilustrasi gending baik mendahului maupun membelakangi melodi gending. Tetekep dan cara meniup akan berubah itu tergantung kebutuhan dari pada nada lagu yang dimainkan  sebagai melodi atau ilustrasi lagu serta ketika ada suling yang dipakai memiliki saih gamelan lain, sehingga harus menyesuaikan dengan nada gamelan dengan mengubah tetekep, sepeerti menggunakan tetekep nding, ndong, dan tetekep yang lainnya.

 

YouTube Preview Image

Sumber : blog.isi-dps.ac.id/kusumaadi/suling-pelog-5-nada-dan-perkembangannya