AWAL MULA TERBENTUKNYA SEKHE GONG BHRATA MUNI

Mei 25th, 2014

 bratamuni

Kalau dilihat dari latar belakang membentuk sebuah sekhe gong memang sangat sulit. Karena sangat banyak faktor penghalangnya seperti: mencari orang yang memang benar-benar rela berkorban untuk orang banyak. Karena di sebuah sekhe tabuh itu harus banyak anggota yang memiliki sifat seperti itu dan tidak mementingkan diri sendiri. Serta dengan terus adanya kegiatan pentas di acara-acara tertentu supaya semangat dalam sekhe itu sendiri tidak memudar. Karena menurut pengalaman yang saya lihat di dalam sebuah sekhe atau sebuah sanggar seni. Jika di sana tidak ada kegiatan seperti pentas-pentas di acara tertentu. Maka sekhe ataau sanggar tersebut akan jarang latihan atau melakukan kegiatan berkesenian. Maka dari itu sangat perlu adanya kegiatan pentas di acara-acara tertentu supaya kegiatan berkesenian di sekhe atau di sanggar bisa terus berjalan.

Nah sekarang kita akan membahas awal mula terbentuknya sekhe Bhrata muni di desa saya yaitu desa Sading.

Awal mula terbentuknya sekhe gong Bhrata muni ini karena adanya ide dari paman saya Prof .dr. I nyoman Wenten yang berkeinginan mempersatukan pemuda – pemuda yang adad idesa Sading. Setelah berfikir dan mencari-mencari cara bagaimana agar bisa mempersatukan pemuda – pemuda yang ada di desa Sading .Akhirnya ia memutuskan untuk membeli sebuah barungan gong kebyar dan ia mulai memanggil pemuda – pemuda yang memiliki potensial dalam berkesenian dari setiap banjar yang ada di desa Sading ini dan mengajaknya membuat sebuah sekhe gong yang bernamakan Bhratamuni . Nah dari gamelan gong kebyar inilah I nyoman Wenten mampu mempersatukan pemuda – pemuda yang ada di desa Sading ini .Tahun terbentuk sekhe ini adalah pada sekitartar tahun 80 an tersebut dan letak atau lokasi keberadaan dari sekhe ini adalah di desa Sading ,Mengwi , Badung tepatnya di daerah dajan bingin di sebelah selatan pertigaan patung anoman yang ada di desa Sading.

Ada juga beberapa tokoh yang memperkuat sekhe gong ini antara lain I wayan Budha yaitu bapak saya sendiri danInyoman Moleh .Kedua tokoh ini adalah tamatan dari kokar (smki) . Kedua tokoh ini bias di katakana sebagai Pembina dalamseke gong Bhrata muni ini .Akan tetapi ada juga Pembina – Pembina tabuh dari luar desa yang di datangkan langsung oleh Prof . dr. I nyoman Wenten yaitu:

  • I ketut Sukanta dari singapadu
  • I nyoman Astita ,ssn . MA
  • I nyoman Cerita .sst , MSN

Pada saat I ketut Sukanta dating untuk membina sekhe gong .Pada saat itu sedang ada persiapan untuk keberangkatan ke mexico untuk mementaskan sendratari Ramayana sekitar tahun 2005 . Dan I ketut Sukanta yang menuangkan gending dari sendratari Ramayana tersebut .

Pada saat I nyoman Astita ,Ssn , MA . dating untuk membina sekhe gong .Pada saat itu sedang ada persiapan menuju Negara Brazil untuk mementaskan kesenian – kesenian Bali sekitar tahun 97 . Di Brazil sekhe gong Bhratamuni mementaskan beberapa tari seperti : oleg tamulilingan dan ngambang suling berkat pembinaan dari I nyoman Astita ,Ssn,MA.

Pada saat I nyoman Cerita .Sst .MSn .datang untuk membina sekhe gong Bhratamuni . Pada saat itu juga persiapan ke mexciko untuk mementaskan kecak dance untuk di pentaskan di mexciko sekitar tahun 2005 juga .

Prestasi yang pernah diraih oleh sekhe gong Bhratamuni

  • Mementaskan kesenian Bali di Brazil pada tahun 97
  • Mementaskan kesenian Bali di mexciko pada tahun 2005
  • Mementaskan kesenian Bali di yogya sekitar tahun 2006
  • Mementaskan Dramatari Edopus di Art center denpasar pada tahun 2004

Nama – nama sekhe yang ikut dalam gamelan Bhrata muni

1)      Pak mia

2)      Pak Eka

3)      Pak Agus

4)      Nyoman Suandita

5)      Ngurah

6)      Paktut Kartika

7)      Pak Santi

8)      Pak Arik

9)      I Wayan Tana

10)  Pak Prini

11)  Karmana

12)  I ketut Suarta

13)  Wayan Widarma

14)  Wayan Marya

15)  Wayan Warja

16)  Mang Adum

17)  Putu Danika

18)  I Wayan Budha

19)  Kacung Widia

20)  Wayan Punia

21)  Pak Mindra

22)  Sanggra

23)  Alit

24)  Pak Riasana

25)  Pak Srik

26)  Pak Suastini

Arti nama dari sekhe Bhrata muni itu sendiri

Bhrata Muni di bagi menjadi dua suku kata yaitu Bhrata dan Muni . Yang memiliki arti sebagai berikut : Bhrata berarti keluarga sedangkan Muni berarti suara dan Bhrata Muni bias di artikan sebagai suatu sekhe jika mereka berkumpul akan mengeluarkan suatu suara atau bunyi yang harmonis dari sebuah barungan instrument gamelan.

Ya jadi dari artikel ini dapat kita simpulkan bahwa sekhe Bhrata Muni ini sudah termasuk sekhe yang solid atau kompak dalam berkesenian .Karena sudah bias mempertahankan sekhe ini sampai sekarang dan mau mengajak generasi muda yang ingin belajar dalam memainkan instrument gamelan. Kita sebagai generasi muda mestinya bias ikut melestarikan kesenian kita sendiri khususnya yang ada di Bali. Dengan cara ikut bergabung dengan sekhe – sekhe Gong yang ada di desa kita . Karena tamu – tamu dari luar dari luar negeri berbondong –bondong dating ke Bali tidak mengjar apa – apa . Selain ingin menyaksikan seni dan Budaya kita yang ada di Bali.

Tujuannya untuk mengetahui lebih dalam mengenai awal mula terbentuknya seke gong Bhratamuni dan manfaatnya kita menjadi lebih tau tentang sejarah perkembangan sebuah seke gong kebyar yang ada di desa kita sendiri dan kita bisa belajar dari sejarah tersebut supaya kita bisa tau bagaimana cara mempertahankan sebuah sekhe bahkan membentuk sebuah sekhe gong yang solid .

Sumber: Narasumber dari I wayan Budha yaitu ketua sekhe gong Bhrata Muni

 


Trackback URI | Comments are closed.