BIOGRAFI I KETUT WIRTAWAN

  • new-1Riwayat hidup

Saya akan mengangkat biografi tentang seniman alam dari batuan, yaitu I Ketut Wirtawan. Pada tgl 7 Oktober 2013 saya menulis biografi tentang I Ketut Wirtawan. I Ketut Wirtawan lahir di Gianyar, 28 Juli1969. I Ketut Wirtawan anak ke empat dari I Ketut Kantor (alm) dan Ni Nyoman Ciri, telah belajar menari dari sejak umur 4 tahun. I Ketut Wirtawan menikah dengan Ni Made Sukerni dan mempunyai 2 orang anak perampuan. I Ketut Wirtawan yang saya bicarakan sebagai seniman, belajar dari kakeknya I Nyoman Kakul dan ayahnya I Ketut Kantor sebagai seniman alam sekaligus sebagai maestro tarian Bali. I Nyoman Kakul juga sebagai guru luar biasa dikokar dan di ASTI pada jamannya. Dari umur 4 tahun I Ketut Wirtawan sudah belajar menari dan menekuni tarian bali sampai sekarang. I Ketut Wirtawan belajar menari karena hobby menari (berkesenian) dan ada juga factor yang terutama yaitu factor keturunan, lingkungan juga mempengaruhi. Walaupun I Ketut Wirtawan terjun dibidang seni pasti beliau merasa jenuh karena pada jaman dulu fasilitas kurang memadai dari pada jaman sekarang. Pada jaman dulu jarang ada pementasan dan sedikit ada skehe yang ada pada jaman itu. I Ketut Wirtawan sudah belajar menari dari sejak kecil, tetapi pada jaman itu belajar menari harus ditekuni dulu salah satu tarian, kalau sudah beranjak umur dewasa baru bisa mempelajari tarian yang lain. Beliau sudah mempelajari tarian Gambuh pada kelas 5 SD, pada saat itu beliau baru mempelajari tarian Demang dan Tumenggung, saat SMA beliau juga mempelajari tarian Topeng. I Ketut Wirtawan pernah sekolah di Kokar selama 6 bulan, dan beliau juga pernah kuliah di ISI, tetapi tidak sampai TA ( tugas akhir) pada saat jaman itu beliau lebih banyak keluar negeri untuk menari, karena menyangkut juga faktor ekonomi dan beliau juga berfikir sesudah tamat di ISI tidak mungkin akan dapat pekerjaan (tanpa tujuan). Sesudah mempelajari hampir semua tarian, beliau keluar kembali untuk mempelajari tarian I Nyoman Kakul pada mantan-mantan murid I Nyoman Kakul. Pada saat I Ketut Wirtawan masih kecil, I Nyoman Kakul atau kakeknya I Ketut Wirtawan sakit keras selama 6 tahun, maka dari itu I Ketut Wirtawan tidak bisa belajar menari pada kakeknya. I Ketut Wirtawan belajar menari lagi karena dorongan dari keluarga dan masyarakat sekitar, supaya I Ketut Wirtawan bisa menguasai (mewarisi) semua tarian dari kakeknya dan Ayahnya.

  • Pengalaman

Pengalaman yang paling berkesan I Ketut Wirtawan ketika ketika beliau menari di Kalimantan Barat yang dihadiri dan disaksikan oleh Bapak Presiden ke-2 yaitu Bapak Soeharto dalam acara kebangkitan Nasional tahun 1994. Pada saat acara kebangkitan Nasional itu I Ketut Wirtawan menari topeng keras dan topeng tua.

Pengalaman buruk yang pernah dialami oleh I Ketut Wirtawan ketika menari di Pura Besakih. Pada saat itu ketika beliau akan pentas di Pura Besakih, rombongan para penari tidak diperbolehkan perkir kendaraan di dekat pura. Sehingga I Ketut Wirtawan dan para rombongan penari lainnya susah membawa peralatan menari seperti; pakian menari, dan temput gelungan yang cukup banyak karena beliau akan menarikan tarian Gambuh di Pura Besakih. Menurut beliau seharusnya panitia yang khusus mengurus penari yang ngayah di Pura Besakih, sebaiknya memberi parkir khusus buwat pengayah karena jika para pengayah membawa alat-alat yang cukup banyak supaya tidak sulit untuk menjangkau tempat mereka pentas.

  • Karya

Karya yang salah satunya diciptakan oleh I Ketut Wirtawan yaitu menciptakan sendratasi yang bertemakan Bima Suarga. Beliau mengkemas tema Bima Suarga tersebut dalam bentuk Calonarang Inovatif dengan judul Geseng Bingin. Karya beliau ini dipentaskan pada saat Piodalan di Pura Dalem Suka luwih. Karana beliau ingin menciptakan karya yang jarang atau belum pernah diciptakan oleh seniman lain.

Karya yang salah satunya lagi diciptakan oleh I Ketut Wirtawan yaitu perpaduan Drama tari dan Sendratari, dan Beliau memberikan judul Sang Hyang Tri Semaya.

  • Pengalaman Keluar Negeri
    • Tahun 1993 keliling Eropa selama 3 minggu bersama sanggar Kakul Mas Batuan.
    • Tahun 1996 keliling Eropa bersama STSI Dps atas pimpinan Prof. I Made Bandem.
    • Tahun 2000 berangkat ke Singapore dalam rangka Festival tari Tradisional.
    • Tahun 1997  Festival tari kontemporer di Surabaya.
    • 2001 Pementasan Wayang listrik di Gedung Kesenian Jakarta dengan sanggar Cudamani.
    • Tahun 2002 berangkat bersama sanggar Cudamani dalam rangka ulang tahun FORD Foundation.
    • Tahun 2003 berangkat ke Jepang, menari topeng dalam rangka pameran kain khas Indonesia.
    • Tahun 2004 berangkat ke Jepang dalam rangka pementasan tari untuk anak-anak SD di Jepang.
    • Tahun 2005 berangkat ke Jepang dalam rangka Festival musik dan tari Tradisional didaerah Akusiu dan Nagoya Jepang.
    • Tahun 2006 berangkat ke Taiwan pentas Topeng dan Wayang Gambuh di Taiwan dalam rangka Hari Kasih Sayang.
    • Tahuun 2010 Berangkat ke Belanda pentas dalam rangka Tong-tong Festival.
    • 2010-2011 di kontrak oleh Group Sekar Jaya di Kalifornia selama 6 bulan untuk melatih tarian Bali.
    • 2012 berangkat ke India dalam rangka Kolaborasi tari Bali dan tari India dengan judul Citarang Gada.