TUTORIAL PRAKTEK MEMAINKAN GAMELAN GENDER WAYANG

Maret 12th, 2018

 

1.Deskripsi

Gender wayang merupakan seperangkat gamelan yang terdiri dari empat tungguh gender dalam satu barung, dan pada umumnya digunakan untuk mengiringi wayang kulit Bali. Masing-masing instrumen berlaras selendro 5 (lima) nada dan menggunakan 10 (sepuluh) bilah. Dalam satu instrumen terdiri dari 2 (dua) oktaf. Urutan nada-nada dalam gender wayang adalah sebagai berikut: dong, deng, dung, dang, ding, dong, deng, dung, dang, ding.

2. Hal mendasar yang harus diketahui dalam praktek memainkan gamelan  gender wayang secara umum

A. Nama bagian-bagian pada panggul gender wayang

  1. Kekembangan (bunga-bungaan).
  2. Anteg-anteg.
  3. Belingan Padi.

B. Cara memegang panggul (alat pemukul bilah gamelan)

  1. Buka telapak tangan secara vertikal.
  2. Rapatkan dan tekuk jari tengah, manis, dan kelingking membentuk setengah lingkaran.
  3. Kemudian tekuk jari manis sedikit menjorok ke dalam dari jari tengah, dan jari kelingking sedikit menjorok ke dalam dari jari manis, sehingga terlihat berjenjang.
  4. Jempol dan jari telunjuk membentuk sudut 90 derajat.
  5. Kemudian tekuk ujung jari telunjuk sehingga ujung jari telunjuk berada pada sudut 50 derajat.
  6. Ujung jempol ditekuk ke bawah yang berfungsi untuk menahan panggul (alat pemukul bilah gamelan).
  7. Sisipkan panggul diantara jari tengah dan jari telunjuk, seperti gambar dibawah.

       

C. Hal-hal yang harus diketahui tentang sistem nada dan oktaf gamelan gender wayang.

  1. Dalam satu instrumen terdapat 2 oktaf yang terdiri dari 5 nada pada 1 oktaf.
  2. Untuk memudahkan dalam proses belajar secara umum dapat dibuat dengan simbol angka seperti berikut: 1, 2, 3, 4, 5, 1`, 2`, 3`, 4`, 5`. Simbol 1 = dong (sesuai penjelasan di atas).
  3. Angka yang berisi tanda “ ` “ merupakan oktaf yang lebih tinggi.

D. Tahap dasar memainkan gamelan gender wayang yaitu teknik memukul dan menutup (gegebug).

Gambar di bawah bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami tulisan dibawah.

 

Hal yang paling dasar dilakukan jika belajar praktek memainkan gender wayang adalah sebagai berikut:

  1. Dalam proses belajar pengenalan nada, pada umumnya tangan kanan dan kiri memukul nada yang sama, contoh : tangan kiri memukul nada 1, jadi pada tangan kanan memukul nada 1`.
  2. Bagian telapak tangan yang digunakan menutup bilah yang sudah/belum dipukul adalah bagian bawah telapak tangan jika sudah memegang panggul gender (secara vertikal).
  3. Tahap pertama yang harus dilakukan untuk pemula adalah pengenalan nada dengan cara memukul sekaligus menutup nada dalam satu instrumen secara berurut.
  4. Pada proses belajar pada umumnya tidak di perbolehkan memukul sekalius menutup nada yang sama, tetapi menutup nada yang sudah dipukul sebelumnya secara bersamaan.
  5. Pada umumnya jika memukul nada 1, posisi ujung panggul (kekembangan) gender berada di nada/bilah 1, tetapi bagian bawah tangan yang berfungsi menutup berada di nada 2.
  6. Jika memukul nada 2, maka yang ditutup adalah nada 1.
  7. Begitu seterusnya hingga pemula yang belajar memainkan gender wayang fasih dalam teknik memukul dan menutup (gegebug).
  8. Setelah fasih, selanjutnya adalah tahap mempelajari gending gender wayang dari tingkat kerumitan yang rendah, sedang, hingga tinggi.

 

Sumber deskripsi : Dibya, I Wayan. 1977/1973. Pengantar Karawitan Bali, Denpasar: Proyek Peningkatan/Pengembangan ASTI Denpasar.

 

Tulisan ini tentu jauh dari kata sempurna, mohon dimaklumi dan semoga dapat bermanfaat.

Comments are closed.