GONG KEBYAR

Gamelan Bali sangatlah khas terutama melalui bunyinya yang meledak-ledak, berkecepatan tinggi, serta bagian-bagian gending yang lebih dinamis. Ritme musik yang cepat terutama disebabkan oleh perangkat berbentuk seperti cymbal berukuran kecil yang biasa disebut Ceng-Ceng. Seni karawitan khususnya karawitan Bali sebenarnya masih banyak menyimpan keunikan-keunikan yang dapat memberikan rangsangan untuk kita gunakan sebagai lahan garap ketika akan mewujudkan suatu karya seni. Maka dari itu, dengan tidak ada maksud menggurui, kita hendaknya menyadari bahwa lahan kreativitas tidak akan pernah habis sepanjang di dalam diri kita masih ada keinginan untuk “mencari dan mencari” dalam hal berkreativitas. Kreativitas dalam berkarya seni tidaklah bersifat statis, melainkan bergerak secara dinamis seiring dengan perkembangan zaman dan pola pikir manusia. Hal ini patut kita jadikan renungan khususnya bagi seniman muda yang menggeluti bidang seni karawitan, agar di dalam melakukan kegiatan kreativitas kita tidak terbelenggu begitu saja oleh ikatan-ikatan konvensional. Perkembangan Seni Karawitan di Bali bisa di katakan sangat cepat, hal ini dapat di buktikan dengan karya-karya dari para seniman khususnya di bidang seni Karawitan. Saat ini, sudah banyak para seniman muda yang mulai menunjukan diri dengan kemampuan yang mereka miliki, sehingga seni karawitan itu menjadi sangat fenomenal dikalangan seniman-seniman muda di Bali. Persaingan yang semakin ketat dan kebebasan dalam berekspresi membuat para seniman Bali termotivasi untuk menciptakan karya yang bernuansa kekinian serta memiliki nilai kreativitas tinggi.

Di Bali ada dua macam bentuk perangkat dan gaya utama gambelan gong kebyar yaitu gambelan gong kebyar Bali Utara dan gambelan gong kebyar Bali Selatan. Kedua gambelan gong kebyar ini perbedaannya terletak pada :

            – Tungguhan gangsa, Bali Utara bentuk bilah penjain dan dipacek sedangkan Bali Selatan             menggunakan bentuk bilah kalorusuk dan digantung.

            – Gambelan Bali Utara kedengarannya lebih besar dari suara gambelan Bali Selatan,         meskipun dalam patutan yang sama.

Dalam perkembangannya gong kebyar munculah istilah gaya Bali Utara dan gaya Bali Selatan, meskipun batasan istilah ini juga masih belum jelas. Sebagai gambaran daerah atau kabupaten yang termasuk daerah Bali Utara hanyalah Kabupaten Buleleng. Sedangkan Kabupaten Badung, Tabanan, dan lain mengambil gaya Bali Selatan. Disamping itu penggunaan tungguhan gong kebyar di masing-masing daerah sebelumnya memang selalu berbeda karena disesuaikan dengan kebutuhan maupun fungsinya. Gong Kebyar itu telah berfungsi sebagai pembaharu dan pelanjut tradisi. Sebagai pembaharu maksudnya adalah lewat gong kebyar para seniman kita telah berhasil menciptakan gending-geding baru yang lepas dari tradisi yang sudah ada. Sedangkan sebagai pelanjut tradisi maksudnya adalah gong kebyar telah mampu mempertahankan eksistensi reporter gambelan lainnya melalui transformasi dan adaptasi. Seperti apa yang telah diuraikan di atas bahwa gong kebyar memiliki fungsi untuk mengiringi tari kekebyaran. Namun sesuai dengan perkembangannya bahwa gong kebyar memiliki fungsi yang sangat banyak. Hal ini dikarenakan gong kebyar memiliki keunikan yang tersendiri, sehingga ia mampu berfungsi untuk mengiringi berbagai bentuk tarian maupun gending-gending lelambatan, palegongan maupun jenis gending yang lainnya. Disamping itu Gong Kebyar juga bisa dipergunakan sebagai salah satu penunjang pelaksanaan upacara agama seperti misalnya mengiringi tari sakral, maupun jenis tarian wali dan balih-balihan. Karena gong kebyar memiliki multi fungsi maka gong kebyar menjadi sumber inspirasi karya baru. Dengan demikian Gong Kebyar telah berfungsi sebagai pembaharu dan pelanjut tradisi. Sebagai pembaharu maksudnya adalah lewat Gong Kebyar para seniman kita telah berhasil menciptakan gending-gending baru yang lepas dari tradisi yang sudah ada. Sedangkan sebagai pelanjut tradisi Gong Kebyar telah mampu mempertahankan eksistensi reporter gambelan lainnya melalui transformasi dan adaptasi. Misalnya dalam gending gong kebyar kita mengenai istilah gegambelan, gender wayang dan gong luang.