Hari Raya Nyepi

HARI RAYA NYEPI

 

By Bali Tours Club Leave a Comment

 

Budaya dan tradisi Bali yang berkaitan dengan kehidupan agama Hindu adalah perayaan Hari Raya Nyepi di Bali, sebuah perayaan memperingati datangnya atau pergantian tahun baru Caka dalam kalender agama Hindu. Seperti namanya nyepi atau sepi, umat Hindu yang merayakannya haruslah sepi, hening, tenang dan tanpa aktifitas. Tentunya berbeda dan berbanding terbalik jika dibandingkan dengan perayaan tahun Baru Masehi yang identik dengan kemeriahan, semarak, euforia, gemerlapnya malam dan pesta.

 

Suasana Nyepi di Bali

 

Bali sebagai tujuan wisata dunia, tentu dalam perayaan hari raya Nyepi, wisatawan yang masih menginap di pulau Dewata harus mematuhi, segala ketentuan yang ditetapkan oleh aturan desa setempat atau oleh umat Hindu Bali, semua aktifitas rekreasi seperti tour, bepergian ke luar hotel tidak diperbolehkan, tidak menyalakan lampu apalagi membuat kegaduhan, bahkan bandara internasional Ngurah Rai tutup sepanjang pelaksanaan Nyepi di Bali ini.

 

Tata Cara Pelaksanaan Hari Raya Nyepi Di Bali

 

Pelaksanaan perayaan Nyepi di Bali, dimulai mulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 06.00 esok harinya, jadi selama 24 jam penuh. Pada saat inilah diharapkan umat bisa merenung dan memberikan kesempatan diri untuk mulat sarira (introspeksi diri). Saat suasana hening, sepi, sunyi dan senyap lebih memudahkan kita untuk bisa berkonsentrasi dan bermeditasi mengevaluasi diri dalam kejernihan pikiran tentang apa yang telah kita perbuat dan kemana kita nantinya. Jadi pada hari inilah merupakan hari yang sangat baik, seharian tinggal di rumah, bersembahyang, melakukan brata kemudian meditasi.

 

Suasana Nyepi di Bali

 

Saat Hari Raya Nyepi setiap warga yang ada di Bali, diwajibkan untuk melaksanakan Catur Brata penyepian atau empat larangan yang harus dipatuhi, diantaranya;

 

Amati Karya: Tidak melakukan pekerjaan fisik, hanya berdiam diri saja sambil melakukan penyucian rohani.

Amati Geni: Tidak menyalakan api ataupun menghidupkan lampu serta tidak boleh mengobarkan hawa nafsu.

Amati Lelanguan: Tidak menikmati segala kesenangan.

Amati Lelungaan: Tidak bepergian keluar rumah, hanya berdiam diri di rumah, sambil merenung dan meditasi.

Halo dunia!

Selamat Datang di Blog Institut Seni Indonesia Denpasar. Ini adalah post pertama anda. Edit atau hapus, kemudian mulailah blogging!