BEGENDANG


Begendang merupakan expresi masyarakat Suku Dayak yang telah berhasil menyelesaikan tugas dan pekerjaan berat, banyak pria dan wanita, tua, muda dan anak-anak berkumpul dan bergembira bersama-sama memainkan gendang dan kegiatan memukul yang disebut dengan Begendang.

Begendang diselingi dengan meminum tuak yang merupakan arak tradisional Suku Dayak, minuman ini dibuat dari sari buah ental. Minuman tuak merupakan lambang keperkasaan Suku Dayak terutama bagi pria Suku Dayak.

Pada aksi Begendang ini masing-masing dari penabuh gendang diharuskan meminum tuak untuk menambah kekuatan dan keperkasaan dalam menabuh gendang.

Tuak pada msyarakat Suku Dayak terbuat dari berbagai jenis bahan, terbuat dari ental, ketan dan beras putih biasanya. Diujung penampilan begendang ini musik semakin cepat dan itu menandakan bahwa efek dari tuak dan itu menandakan keperkasaan bagi pria Suku Dayak.

Begendang juga dilakukan oleh masyarakat Dayak, dan Suku Dayak pada umumnya pada saat pelaksanaan Gawai. Pelaksanaan Gawai dilakukan setelah panen padi dari kegiatan berladang dan menanam padi di sawah.