Desember 30th, 2011

 GAMBELAN DI BANJAR SERONGGA KAJA, DESA SERONGGA

 ASAL MULA

Narasumber  : I Ketut Astawa

Di Desa Adat Serongga terdiri dari empat banjar adat, yaitu Banjar Adat Serongga Kaja, Serongga Tengah, Serongga Kelod, dan Cebang. Di dalam desa adat ini ada sebuah barungan gambelan gong  kebyar lengkap yang merupakan peninggal dari zaman ke zaman yang tidak tau pasti tahunnya, di mana barungan gambelan ini di tempatkan di puri yang pada zaman itu menjabat selaku bendesa adat begitu seterusnya, setiap kepemimpinan di mana barungan gambelan ini digunakan untuk kegiatan uapacara adat yaitu odalan di pura kayangan  tiga yang berada di Desa Serongga dan untuk keperluan kegiatan adat lainnya.

Dalam perkembangan  zaman dirasakan oleh masing-masing anggota krama karena terlalu banyaknya uapacara adat dimasing-masing banjar, maka di putuskan lah membeli barungan gambelan gong kebyar dimasing-masing banjar. Begitu pula dengan Banjar Serongga Kaja sepakat untuk membeli seperangkat barungan gong kebyar sekitar tahun 1989.

Sejak datangnya gambelan di Banjar Serongga Kaja mulai aktif mencari tabuh baru yang siap untuk ngayah megambel di pura yang ada di kawasan Desa Serongga maupun di luar Desa Serongga, ada pun tabuh yang dicari adalah tabuh-tabuh lelambatan klasik, seperti buaya mangap, galang kangin, tabuh gari, dan sekar gadung yang dibimbing oleh Pande Kadek Sudarsana, beliau bukanlah seniman yang mengenyam pendidikan, melainkan belajar dari alam atau berburu pengalaman. Beliau sangat berperan besar di banjar saya sebagai pelatih dan pencetus ada nya sekehe gong, mulai dari sekehe gong anak-anak, sekehe gong pkk, dan sekehe gong remaja.

 KEUNIKAN

Narasumber  : I Wayan Mudana

Keunikan gong kebyar di banjar saya adalah laras atau suara nya paling bagus diantara empat  banjar yang ada di Desa Serongga, padahal banjar saya yg pertama memiliki barungan gong kebyar dan disusul oleh tiga banjar lainnya yang ada di Desa Serongga. Sampai-sampai salah satu banjar di Desa Serongga bermagsud mencari barungan gambelan gong kebyar yang larasnya sama seperti gong yang ada di banjar saya, namun tidak seperti yang diharapkan larasnya tidak sama, melainkan suara nya agak endek suaranya. Maka dari itu gong di banjar saya sring digunakan untuk ngayah megambel di pura khususnya di Desa Serongga.

 KEGUNAAN DAN MANFAAT

Narasumber  : Pande Kadek Sudarsana

          Ada pun kegunaan dan manfaat gong di banjar saya adalah digunakan untuk latihan dan digunakan juga sebagai ngayah megambel di pura di desa Serongga maupun di luar Desa Serongga. Ada pun kegiatan lain nya adalah pernah mengikuti Pesta Kesenian Bali tahun1998 yaitu festival gong kebyar anak-anak dan pernah menjadi pendamping uji coba duta Kabupaten Klungkung pada tahun 2000 dan mendampingi uji coba duta Kabupaten Gianyar pada tahun 2003, pernah juga mengikuti seleksi gong kebyar dewasa untuk mewakili Kabupaten Gianyar pada tahun 2004

 

Demikian yang saya bisa jelaskan dengan bantuan narasumber tentang gong di banjar saya.

Comments are closed.