Archive for Desember, 2011

GRUNYAM

Jumat, Desember 30th, 2011

GRUNYAM

         SINOPSIS

Penata

   Nama : I Wayan Suwintara

   NIM : 2007.02.007

  Program Studi : Seni Karawitan

        Sinopsis : Manusia terlahir kedunia memiliki garis-garis kehidupan sesuai dengan kehendak Hyang Maha Kuasa. Manusia sebagai mahkluk Tuhan, memiliki kelebihan dalam menyikapi segala fenomena yang terjadi. Garis kehidupan penuh dengan warna-warni, sifat-sifat sebagai pemeran dalam drama universal. Grunyam, mewakili sifat anak manusia yang selalu ingin tahu, dinamis, enerjik, apatis, dalam menatap masa depan. Pendukung Karawitan : Sekaa Gong Dhama Kusuma Br. Pinda, Saba, Blahbatuh, Gianyar

Saya akan mengomentari salah satu TA di ISI Denpasar yang berjudul “GRUNYAM”. Dimana saya akan mengomentari dari sisi sebagai berikut :

–          ­Tata cahaya

                cahayanya kurang merata, di mana pada bagian depan terlihat lebih terang dari pada bagian belakang, cahaya dominan pada tukang kendang , sedangkan yang ujian memegang peran sebai ugal dan panggung serasa berat sebelah.

–          Sound system

                pada instrumen belakang suara nya tidak jelas atau kurang seimbang dengan instrumen di depan, mungkin karena kurangnya microphone .

Biogarafi Tokoh Seniman di Desa Serongga Gianyar

Jumat, Desember 30th, 2011

 I Ketut Bawa

 

 

 

 

 

Kepribadian I Ketut Bawa

Kesehariannya beliau tidak begitu istimewa beliau hanyalah seorang pedagang canang di Desa Serongga, namun kegiatan yang selalu di lakoni adalah kegiatan-kegiatan yang menyangkut tentang seni seperti seni karawitan dan seni vokal. Beliau di kenal sebagai Seniman alam ( non akademik ) yang belajar dari pengalaman yang sangat gemar mengembangkan seni di Desa Serongga khususnya bajar Serongga Kaja.

Perjalanan Seni I Ketut Bawa

Seniman Kelahiran 1948 ini di kenal sebagai pelatih tabuh yang mahir dalam hal mengarap Tabuh lelambatan klasik maupun iringan wayang,dan beliau pernah membangkitkan Seni suara ( Vokal ) yaitu mekidung atau gegitan. Beliau sering diminta untuk ngayah di pura-pura Serongga maupun di luar. Tidak ada prestasi yang dimilki, beliau Cuma berdasarkan ngayah-ngayah saja tanpamemikirkan pamrih dengan tulus iklas.

 

Jumat, Desember 30th, 2011

 GAMBELAN DI BANJAR SERONGGA KAJA, DESA SERONGGA

 ASAL MULA

Narasumber  : I Ketut Astawa

Di Desa Adat Serongga terdiri dari empat banjar adat, yaitu Banjar Adat Serongga Kaja, Serongga Tengah, Serongga Kelod, dan Cebang. Di dalam desa adat ini ada sebuah barungan gambelan gong  kebyar lengkap yang merupakan peninggal dari zaman ke zaman yang tidak tau pasti tahunnya, di mana barungan gambelan ini di tempatkan di puri yang pada zaman itu menjabat selaku bendesa adat begitu seterusnya, setiap kepemimpinan di mana barungan gambelan ini digunakan untuk kegiatan uapacara adat yaitu odalan di pura kayangan  tiga yang berada di Desa Serongga dan untuk keperluan kegiatan adat lainnya.

Dalam perkembangan  zaman dirasakan oleh masing-masing anggota krama karena terlalu banyaknya uapacara adat dimasing-masing banjar, maka di putuskan lah membeli barungan gambelan gong kebyar dimasing-masing banjar. Begitu pula dengan Banjar Serongga Kaja sepakat untuk membeli seperangkat barungan gong kebyar sekitar tahun 1989.

Sejak datangnya gambelan di Banjar Serongga Kaja mulai aktif mencari tabuh baru yang siap untuk ngayah megambel di pura yang ada di kawasan Desa Serongga maupun di luar Desa Serongga, ada pun tabuh yang dicari adalah tabuh-tabuh lelambatan klasik, seperti buaya mangap, galang kangin, tabuh gari, dan sekar gadung yang dibimbing oleh Pande Kadek Sudarsana, beliau bukanlah seniman yang mengenyam pendidikan, melainkan belajar dari alam atau berburu pengalaman. Beliau sangat berperan besar di banjar saya sebagai pelatih dan pencetus ada nya sekehe gong, mulai dari sekehe gong anak-anak, sekehe gong pkk, dan sekehe gong remaja.

 KEUNIKAN

Narasumber  : I Wayan Mudana

Keunikan gong kebyar di banjar saya adalah laras atau suara nya paling bagus diantara empat  banjar yang ada di Desa Serongga, padahal banjar saya yg pertama memiliki barungan gong kebyar dan disusul oleh tiga banjar lainnya yang ada di Desa Serongga. Sampai-sampai salah satu banjar di Desa Serongga bermagsud mencari barungan gambelan gong kebyar yang larasnya sama seperti gong yang ada di banjar saya, namun tidak seperti yang diharapkan larasnya tidak sama, melainkan suara nya agak endek suaranya. Maka dari itu gong di banjar saya sring digunakan untuk ngayah megambel di pura khususnya di Desa Serongga.

 KEGUNAAN DAN MANFAAT

Narasumber  : Pande Kadek Sudarsana

          Ada pun kegunaan dan manfaat gong di banjar saya adalah digunakan untuk latihan dan digunakan juga sebagai ngayah megambel di pura di desa Serongga maupun di luar Desa Serongga. Ada pun kegiatan lain nya adalah pernah mengikuti Pesta Kesenian Bali tahun1998 yaitu festival gong kebyar anak-anak dan pernah menjadi pendamping uji coba duta Kabupaten Klungkung pada tahun 2000 dan mendampingi uji coba duta Kabupaten Gianyar pada tahun 2003, pernah juga mengikuti seleksi gong kebyar dewasa untuk mewakili Kabupaten Gianyar pada tahun 2004

 

Demikian yang saya bisa jelaskan dengan bantuan narasumber tentang gong di banjar saya.