Untitled2Musik tentunya tidak dapat dijauhkan dari kehidupan manusia. Biasanya masyarakat menggunakan musik sebagai media hiburan, teman saat belajar, pengiring dalam upacara-upacara adat atau pemujaan, bahkan sebagai bentuk pengungkapan isi hati. Secara umum, musik menimbulkan vibrasi, vibrasi itu menimbulkan stimulasi pada gendang pendengaran. Stimulasi itu ditransmisikan sususan syaraf-syaraf pusat (imbic system) di sentral otak yang merupakan gudang ingatan, lalu hypothalaus atau kelenjar segala sesuatunya untuk mengaitkan musik dengan respon tertentu.

Pemanfaatan musik sebagai media pembelajaran sangatlah efektif, karena musik dapat menyeimbangkan kecerdasan otak kanan dan kiri manusia atau dengan kata lain musik dapat menyeimbangkan kecerdasan intelektual dan emosional sehingga akan memberikan dampak positif yang dapat membantu merangsang pikiran, memperbaiki konsentrasi dan ingatan, serta meningkatkan aspek kognitif. Selain itu , musik juga dapat mempengaruhi kondisi fisiologis. Kondisi fisiologis yang relaks akan membangkitkan semangat orang dalam melakukan proses belajar. Relaksasi yang diiringi dengan musik membuat pikiran selalu siap dan mampu untuk lebih berkonsentrasi dalam menerima pelajaran. Musik yang paling membantu dalam proses pembelajaran adalah musik barok. Selain itu, ada juga musik klasik yang dapat meyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan kecerdasan emosional manusia.

UntitledKetika seseorang mendapatkan pendidikan musik sejak dini, maka setelah dewasa dia akan menjadi manusia yang memiliki pemikiran yang logis, cerdas, kreatif, dan mampu mengambil keputusan serta memiliki empati. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh George Lozanov membuktikan bahwa musik ternyata juga sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran dan memberikan hasil yang lebih baik. Leanov mengembangkan metode untuk mempercepat pelatihan bahasa melalui sugesti, relaksasi, dan musik di Universitas California di Irvie. Para peneliti menemukan bahwa murid yang mendengarkan musik Mozart sebelum diuji kemampuannya memproses informasi spesial, meraih angka 8 dan 9 poin lebih tinggi daripada mereka yang mendengarkan rekaman pesan relaksasi verbal. Menurut Dr.Lozanov musik yang paling membantu untuk media pembelajaran adalah musik barok seperti Bach, Handel, Pachelbel, dan Vivaldi. Para komposer menggunakan ketukan yang sangat khas dan pola-pola secara otomatis menyinkronkan tubuh dan pikiran. Pengaruh musik barok tidak terbatas bagi manusia. Untuk memasukan informasi, jangan menggunakan musik yang mengandung kata-kata. Untuk pemasukan informasi gunakan musik dengan tempo 55-70 bit per menit. Untuk brain storming diskusi atau tugas yang menggunakan output, gunakan musik yang lebih aktif dengan tempo 100-149 bit per menit.

Adapun jenis musik lain yang dapat membantu dalam proses pembelajaran, yaitu :

            1. Musik Klasik

             kompleksitas musik klasik merangsang kompleksitas bagian otak. Selain itu, musik klasik dapat menyeimbangkan antara otak kanan dengan otak kiri. Seperti musik karya Mozart.

            2. Nature Sound Music

            Merupakan bentuk integratif musik klasik dengan suara-suara alam. Seperti musik barok disertai dengan latar belakang suara ombak lautan atau gemercik air.

            3. Ayat Suci

            Pembacaan ayat suci secara musikal dapat memberikan ketenangan bagi yang mendengarkannya sehingga dapat mewujudkan relaks tetapi tetap mampu untuk berkonsentrasi.

            Ada juga teori yang mengatakan bahwa dalam situasi otak kiri sedang bekerja, seperti mempelajari situasi baru, musik akan membangkitkan reaksi otak kanan yang intuitif dan kreatif sehingga masukannya dapat dipadukan dengan keseluruhan proses. Otak kanan cenderung untuk terganggu selama rapat, kuliah, dan sebagainya, yang merupakan penyebab mengapa seseorang itu melamun ketika seseorang berniat untuk berkonsentrasi. Memasang musik adalah cara efektif untuk menyibukan otak kanan ketika sedang berkonsentrasi pada aktivitas-aktivitas otak kiri  (Deporter dan Hernacki 2011: 74). Selain itu, mengapa musik dijadikan media pembelajaran, karena musik dapat merangsang kecerdasan. Kecerdasan tersebut adalah sebagai berikut:

            1. Musik dapat merangsang fungsi otak artinya musik memberikan rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi pada otak, fungsi ingatan untuk belajar, untuk berbahasa, mendengar dan berbicara, serta analisis, intelek, dan fungsi kesadaran.

            2. Merangsang otak secara fisik, disini bukan berarti musik yang memperbaiki kondisi fisik otak akan tetapi kondisi fisik otak yang lebih baik memungkinkan seseorang belajar musik.

            3. Meningkatkan fungsi kognitif, artinya musik memungkinkan untuk berfikir, mengingat, menganalisis, belajar dan secara umum melakukan aktivitas mental yang lebih tinggi.

            4. Merangsang proses asosiatif, artinya musik dapat menjadi perangsang yang dapat membangkitkan seseorang untuk mengingat kembali pengalaman emosinal pada masa kanak-kanak.

            5. Merangsang rekognitif (mengenal kembali), artinya dengan musik saraf indera pendengaran mengirim sinyal ke otak untuk mengenali kembali alunan musik tersebut. Jika seseorang mendengar musik itu sebelumnya, maka orang itu akan memberikan respon terhadap sesuatu yang pernah dialaminya.

            6. Merangsang perkembangan bahasa, artinya musik sering digunakan untuk membantu seoseorang untuk lebih mampu belajar berbahasa.

            7. Merangsang pikiran ritmis, artinya musik melatih koordinasi gerak dengan ritme, belajar dan memahami musik merupakan suatu proses belajar memahami irama.

Perbedaan belajar dengan menggunakan musik dengan belajar tanpa musik :

Untitled3

Tanpa musik : Denyut nadi dan tekanan darah meningkat sehingga otak menjadi tegang, gelombang otak semakin cepat sehingga mengakibatkan pesan yang sudah disampaikan      ke otak akan cepat hilang dan tidak tersimpan ke memoti jangka panjang pada otak atau longtherm memory, otot-otot menegang sehingga sulit untuk menerima materi pembelajaran.

Untitled4Menggunakan musik : Denyut nadi dan tekanan darah rendah sehingga otak menjadi relaks, gelombang otak melambat sehingga materi pembelajaran sampai ke longtherm memory, otot-otot relaks sehingga mudah menerima materi pembelajaran.

                       Jadi dengan menggunakan musik seseorang akan lebih membangkitkan motivasi belajar dan mampu lebih berkonsentrasi. Dengan musik tentunya proses pembelajaran akan lebih menyenangkan dan tidak membosankan, dan tentunya juga memberikan hasil yang lebih baik daripada tidak menggunakan musik. Musik dapat menjadikan seseorang relaks dan siap untuk menerima materi pembelajaran dengan mudah sehingga dapat tersimpan di longtherm memory. Dengan pendidikan musik usia dini dapat mengakibatkan seseorang menjadi manusia yang mempunyai pemikiran yang logis, cerdas, kreatif, mampu mengambil keputusan, serta memiliki empati.

Sumber :

            De Porter Bobby, Reardon Mark, Sarah Singer Nourie.2004. Quantum Teaching. Bandung :Kaifa.

                        Yuliani Rahma. 2012. Pemanfaatan Musik Dalam Proses Belajar Mengajarhttp://hennyslalusemangat.blogspot.com/2010/05/komputer-sebagai-media-pembelajaran.html.

                        Alit Adi Sanjaya. 2010. Penggunaan Musik Dalam Pembelajaran di Kelas untuk Menciptakan Kerja Otak yang harmonishttp://edukasi.kompasiana.com/2010/12/17/penggunaan-musik-dalam-pembelajaran-di-kelas-untuk-menciptakan-kerja-otak-yang-harmonis/.

                        Setyawan Rudy. 2006. Fungsi Musik Dalam Pembelajaran.  http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/22064754.pdf

                          Henny. 2010. Pengaruh Musik Sebagai Media Pembelajaran.  http://hennyslalusemangat.blogspot.com/2010/05/komputer-sebagai-media-pembelajaran.html