identitas diri

This post was written by jovimitarem on Juni 23, 2014
Posted Under: Tak Berkategori

 

 

Nama saya : I Nyoman Jovi Mitarem yana,saya lahir di mataram Lombok NTB  tanggal : 23-Maret-1995,saya anak ke 3 dari 3 bersaudara,kakak saya 2 wanita dan saya sendiri laki-laki.saya sebagai tulang punggung keluarga nanti di masa datang setelah orang tua saya tua dan tidak dapat membiayai saya.nama orang tua saya adalah I Made dipa nata,pekerjaan orang tua saya adalah seorang penjahit/wirasuasta.dan nama ibu saya adalah Ni Made ayu sukerti,saya tinggal di sebuah desa namun berada di pinggir kota yang bernama SWETA,tepatnya di jalan datu tuan no 8 gang 4.

Saya SD  umur 5 tahun,sd saya bertempat di depan gang rumah saya,SMP saya di smp negri 2 mataram,dan SMA saya di sekolah yayasan katolik yaitu SMAK KESUMA Mataram,dan sekarang saya melanjudkan studi yang lebih tinggi untuk meraih gelar S1 di ISI Denpasar,yaitu sekolah seni yang berada di jalan nusa indah BR.abian kapas tengah sumerta.

 

Banjar saya adalah banjar arsa tunggal karang siluman,yaitu banjar yang sudah lama di diri oleh nenek moyang saya sendiri,yang bertempat di cakranegara barat,tepat di depan banjar saya berdiri sebuah pura pemaksan yang di berinama TOH JIWA nama itu di ambil berdasarkan nama leluhur yang aslinya dari klungkung bali,dan keberadaan kasta keluarga besar saya adalah pasek tohjiwa.

Banjar saya sangat aktif dalam semua kegiatan,baik dalam kegiataan yadnya atau yang lainnya,luas banjar saya sekitar 9 are,banjar yang cukup luas di lombok di bandingkan banjar yang lainnya,jumlah anggota banjar saya mencapai 200 KK.jumlah anggota banjar di hitung mulai karang siluman utara sampai karang siluman selatan.namun banjar saya tidak mempunyai gong/gamelan jika di bandingkan dengan banjar yang lain,namun di desa saya memliki sebuah barungan gamelan baleganjur saja,yang di taruh di rumah kakek saya.

Kegiatan saya sehari-hari di rumah adalah mengajar teman-teman menabuh,dari setiap desa yang ada di lombok hampir semua saya pernah masuki dan sempat menjadi anggota penabuh dari masing-masing desa.saya mengajar menabuh ke desa-desa sejak kelas 2 SMA,ilmu yang saya punya memang tidak seberapa di bandingkan dengan yang lainnya,tapi saya di sini hanya menyalurkan hobi kepada generasi muda khusunya yang ada di lombok.agar para pemuda memiliki bakat dan talentanya masing-masing,agar para pemuda tidak terjerumus dalam kemajuan jaman,di sinilah saya menyibukan diri untuk belajar menabuh dan mengasah kemampuan saya di dalam bidang karawitan.

Saya mulai menyukai musik tradisional gamelan bali sejak umur 5 tahun,awalnya orang tua saya membelikan sebuah kaset tape gamelan bali yang rutin di putar  saat upacara keagaamaan,seperti odalan di pura atau disanggah gede,tapi entah kenapa setiap saya di dengarkan dengan musik gamelan ada daya tarik tersendiri yang membuat saya senang dan ikut terbawa suasana alunan gamelan itu.saya mulai ikut dalam sebuah skhe gong atau gamelan pada saat saya umur 8 tahun,saat saya mulai masuk perkumpulan skhe banyak yang meremehkan atau menjatuhkan saya, serasa  saya tidak berguna berada dalam sebuah skhe itu.

Seiiring pergantian tahun ke tahun saya pun mulai sadar,saya menyadari bahwa saya harus lebih bisa dari mereka yang menjatuhkan saya dan meremehkan saya,saya mulai berusaha dan mencoba menguasai instrumen yang ada dalam barungan,saya belajar sangat rutin agar bisa merubah dan bermimpi bisa merubah pola karawitan yang ada di lombok agar bisa setara dengan karawitan yang ada di bali.

Berusaha adalah cara yang tepat untuk membuktikan bahwa saya  bisa lebih dari mereka,dengan terus berlatih dan berlatih demi menghasilkan karya yang signifikan dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.sehingga nama saya bisa di kenal oleh masyarakat luas dengan baik dan di kenal juga sebagai seorang Seniman.

Akhirnya saya memutuskan melanjutkan studi perguruan tinggi di ISI Denpasar,dengan bermodalkan tekat yang kuat dan cita-cita yang tinggi,agar saya menjadi seniman akademis yang bisa terjun ke masyarakat dengan ilmu yang saya dapatkan di sini,agar seni dan budaya yang di wariskan oleh nenek moyang kita tidak punah di makan oleh perkembangan jaman modernisasi,dan menumbuhkan rasa anak muda untuk ikut terjun ke dalam seni dan bisa mengarahkan anak  muda ke arah yang lebih positif,

Pengalaman saya di ISI Denpasar sangat membuat saya semangat dan terus termotifasi,karena teman-teman yang baik,ramah dan mau membantu ketika saya dalam kesusahan,teman-teman di ISI Denpasar sangatlah perduli dengan temannya yang kesusahan,mau membantu sesama,dan selalu merendah hati dalam melakukan sesuatu,dari teman-temanlah saya belajar  untuk maju dan terus termotifasinn untuk bisa sederajat dengan mereka.

Di ISI denpasar saya banyak belajar hal-hal baru yang belum saya ketahui sebelumnya,mulai di perkenalkannya jenis-jenis barungan gamelan bali,sistem notasi dalam pembuatan garapan tabuh,bahkan di perkenalkan cara untuk menjadi seniman yang sejati untuk mengabdi dan terjun langsung ke masyarakat,agar kesenian yang di turunkan oleh nenek moyang terus berenkarnasi seiring perkembangan jaman yang terus mengarah ke moderenisasi. mungkin sekian data diri dari saya kalau ingin lebih dekat dan ingin tau tentang saya silahkan kenalkan diri anda dengan saya,,,,,terimkasih

 

 

 

 

IMG00412-20130426-1936

Comments are closed.