Skip to content


Evaluasi

Kegiatan evaluasi pada hakekatnya adalah proses penilaian terhadap kelemahan dan keunggulan suatu proses. Secara umum kegiatan evaluasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu ‘evaluasi hasil belajar’ dan ‘evaluasi pembelajaran’. Evaluasi hasil belajar lebih menekanakan kepada pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Sedangkan evaluasi pembelajaran lebih menekankan kepada efektifitas suatu proses pembelajaran dalam membantu pembelajar mencapai tujuan.

Untuk mengatahui keberhasilan implementasi penerapan metode group investigation pada mata kuliah Metode Penelitian khususnya yang terkait dengan pencapaian tujuan dan hasil belajar,  didasarkan kepada standar nilai yang dicapai oleh mahasiswa. Proses penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan keaktifan mahasiswa dalam mengikti kelas, pengerjaan tugas-tugas, ujian tengah semester, ketajaman dan originalitas hasil investigasi, serta keaktifan dalam diskusi di kelas, serta kemampuan dalam berfikir kritis ilmiah dalam mencermati materi diskusi.

Hasil evaluasi menunjukkan, dari 14 orang mahasiswa peserta mata kuliah metode penelitian semester VI Jurusan Karawitan tahun akademik 2006/2007, 9 0rang ( 64.29 %) memperoleh nilai A ; 5 orang (35.71 %) memperoleh nilai B ; dan tidak ada yang memperoleh nilai C. Jika menggunakan standarisasi pembobotan nilai A=4, B=3 dan C=2, maka secara totalitas jumlah nilai yang didapat adalah 51. Dari jumlah nilai tersebut, didapatkan rata-rata nilai mahasiswa 51:14 = 3.64. Bila dikomparasikan dengan interval penilian berupa huruf termasuk kategori nilai B+ (sangat memuaskan).

Hasil belajar yang dicapai oleh masing-masing mahasiswa setelah penerapan metode pembelajaran group investigation sebagaimana terlihat di atas, akan semakin signifikan jika dikomparasikan dengan  capaian hasil belajar oleh mahasiswa yang sama sebelum penerapam metode pengajaran baru (inovatif), atau dengan perkataan lain sebuah proses pembelajaran yang masih mempergunakan metode konvensional (ceramah-demontrasi). Namun hal ini sulit dilakukan, mengingat pada mata kuliah Metode Penelitian II jumlah mahasiswa peserta mata kuliah sangat terbatas. Untuk tahun ajaran 2007/2008 jumlah mahasiswa peserta mata kuliah Metode Penelitian II hanya 1 (satu) orang.  Dengan kondisi yang demikian, proses komparasi tidak mungkin dilakukan, karena hasil yang akan didapat tidak valid atau relible (handal). Minimnya jumlah mahasiswa peserta mata kuliah Metode Penelitian II tahun ajaran 2007/2008 diakibatkan adanya pemilahan minat mahasiswa yang akan maju Tugas Akhir yaitu minat  penciptaan karya seni dan pengkajian (skripsi). 99 % mahasiswa memilih penciptaan karya seni sebagai Tugas Akhir dan 1 % memilih minat pengkajian. Namun demikian, secara umum penerapan metode group investigation dalam proses pembelajaran mata kuliah Metode Penelitian I cukup efektif dan berhasil secara signifikan di dalam membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.