Skip to content


Mengembangkan Capaian Dasar Penganggaran dan Sistem Pelaporan

CDPSP dirancang secara terkomputerisasi berdasarkan pada sistem informasi. Di dalam mengembangkan CDPSP dengan sistem komputerisasi, pengembangannya melalui sebuah pendekatan integratif. Aspek pengembangan sistem meliputi penyediaan berbagai macam manual dan SOP mulai dari standar biaya kegiatan, pelaksanaan kegiatan sampai dengan laporan kegiatannya. Sistem penganggaran, sistem pengelolaan PNBP, dan sumber daya pengembangannya dilakukan secara bersamaan dan berkelanjutan.

Pengembangan berbagai manual dan SOP dilakukan dengan membentuk tim SOP yang bekerja dibawah bimbingan tenaga ahli. Dalam mengembangkan sistem dengan cara merekrut contractors/vendors melalui penawaran kompetitif. Hambatan yang ada seperti anggaran terbatas, akan jadi bahan pertimbangan dalam  pemilihan metoda tanpa mengorbankan mutu sistem seperti yang diharapkan. Sistem pengembangan yang terpilih akan bertanggung jawab untuk melaksanakan suatu instalasi dan inisialisasi sistem, baik untuk membangun jaringan khusus dalam sistem keuangan dan sistem akuntansi, maupun untuk melatih para pengguna (operator, tingkatan pertengahan, dan top level manajemen), melaksanakan memonitoring dan mensupervisi implementasi sistem, dan menyediakan jasa untuk implementasi.

Dalam rangka membangun CDPSP, studi yang menyeluruh dan prinsip kehati-hatian akan dilakukan. Studi menyeluruh dimaksudkan untuk menilai sistem yang sedang berjalan, dan memahami peraturan sistem proyek. Studi ini direncanakan untuk mengidentifikasi praktek yang terbaik (benchmarking) tentang CDPSP untuk institusi yang otonom. Untuk mendukung studi seperti itu, tenaga ahli diperlukan untuk menyediakan bantuan teknis. Bantuan teknis meliputi beberapa aspek seperti mengembangkan strategi riset dan menyediakan pendukung  dalam analisa data seperti halnya implementasi sistem monitoring dan evaluasi. Usaha lainnya akan dilaksanakan juga untuk menjamin bahwa sistem yang diterapkan dapat berjalan dengan baik. Untuk melakukannya, peningkatan staff melalui pelatihan/magang melalui non degree training baik di dalam maupun luar negeri perlu dilakukan. Peningkatan ini akan meningkatkan kapasitas staf dalam mengatur dan mengoperasikan sistem. Selanjutnya melakukan konsultasi manajemen institusi (Top, Midle, dan tingkat manajemen yang lebih rendah) dengan publik. Konsultasi publik dimaksudkan untuk menciptakan peningkatan kesadaran dan pemahaman pada sistem yang akan dijalankan.

Aspek terakhir yang sangat penting adalah implementasi aktivitas audit. Audit ini diperlukan untuk menilai pemanfaatan dari sistem yang dijalankan. Audit merupakan langkah penting untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan dari sebuah sistem.

Posted in PHK.