Skip to content


Rencana Pengembangan TIK di ISI Denpasar

Rencana Pengembangan Infrastruktur TIK

Dari berbagai pertemuan dengan teman sejawat, mereka banyak yang menanyakan tentang pengembangan TIK di ISI Denpasar. Yang ditanyakan antara lain akan dibawa kemana ISI Denpasar dengan TIKnya? Kenapa harus sebesar itu? Dan bagaimana strateginya? Dan lain-lain.

Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan tersebut telah ada jawabannya dalam berbagai proposal yang dilayangkan ke DIKTI mulai dari Inherent K-I, K-2, Imhere, dan terakhir dengan proposal PHKI proses seleksi 2008 yang hanya sampai proses Site Visit, namun cukup membanggakan, karena terselenggara dalam kondisi dan situasi kampus yang sangat tidak nyaman (tidak akan dibahan lebih jauh).

Penulis beranggapan bahwa bagaimanapun ISI Denpasar mau tidak mau harus meningkatkan kapasitasnya dlam berbagai bidang. Kebetulan saja saya dipercaya untuk menjadi kepala puskom saat itu. Tulisan ini akan saya turunkan dalam beberapa bagian. Seperti yang sekarang berjudul Rencana Pengembangan Infrastruktur TIK.

Infrastruktur TIK ISI Denpasar harus disesuaikan dengan renstra dan rencana pengembangan sarana prasarana ISI Denpasar. Arah pengembangan infrastruktur TIK dilandasi oleh dua bidang utama yaitu sebagai pendukung manajemen pendidikan tinggi dan pendukung proses pembelajaran. Dua bidang tersebut harus dapat meningkatkan proses pencapaian standar mutu pendidikan. Oleh karenanya perlu disiapkan  pendukung utama dalam teknologi informasi yang terdiri dari 1) Peralatan infrastruktur seperti perangkat keras yang dilengkapi dengan tenaga teknisi bidang TIK. 2) sistem operasional dan jaringannya dilengkapi dengan tenaga administrator dan teknisi jaringan 3) sistem informasi memerlukan sistem aplikasi dan SDM yang mampu bekerja sebagai super user. 4) konten, informasi, dan atau data yang disediakan memerlukan tenaga operator.

Karakteristik ISI Denpasar yang berbeda dengan perguruan tinggi lainnya menyebabkan data yang dihasilkan banyak dalam bentuk dokumentasi video pertunjukan, foto, audio, dan karya multimedia lainnya hasil program studi Desain Komunikasi visual dan PS Desain Interior. Hasil dokumentasi tersebut diatas memerlukan media penyimpanan digital dengan kapasistas beberapa server yang sangat besar dan kualitas yang baik. Disamping itu diperlukan pula beberapa server yang kapasitasnya lebih besar lagi untuk backup. Fasilitas minimum untuk penunjang kegiatan Inherent diperlukan DNS server, primary server, secondary server, mail server, dan web server.

Berbagai perangkat keras TIK diperlukan tenaga terampil untuk menjaga kemampuan peralatan tersebut. Rencana pengembangan kapasitas SDM ini dengan jalam mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan perangkat keras TIK dan mengikuti forum komunitas open source. Pelatihan dapat diterapkan melalui training in housse pada saat pelaksanaan penugasan tenaga ahli TIK. Training In house akan lebih bermanfaat karena mempergunakan perangkat peralatan yang digunakan di ISI Denpasar.

Perangkat keras perlu didukung dengan sistem jaringan yang handal. ISI Denpasar dengan karakteristiknya merencanakan untuk membangun LAN melalui jaringan serat oftik dengan backbone yang menghubungkan 3 gedung yang berfungsi sebagai tempat pertunjukan, seminar, dan penyelenggaraan kelas praktek, 2 gedung yang berfungsi sebagai pendukung manajemen PT, dan 1 gedung sebagai pengendali jaringan. Sarana ISI Denpasar yang masih dalam tahap pengembangan menyebabkan masih banyak perubahan fungsi dari gedung-gedung tersebut. Untuk menjaring keperluan koneksi unit-unit tupoksi ke LAN dipergunakan akses wifi. Rencana backbone ISI Denpasar dengan serat optik adalah UPT Puskom, Gedung Natya Mandala, UPT Pusat Dokumentasi, Gedung Candrametu, Gedung Rektoriat, Gedung Dekanat FSRD dengan topologi star. Untuk fasilitas wifi adalah UPT Perpustakaan, LP2M, Laboratorium bahasa, Laboratorium komputer FSP dan FSRD, gedung kuliah teori FSP dan FSRD, gedung kuliah praktik FSP dan FSRD.

ISI Denpasar saat ini sedang menjalankan migrasi secara bertahap dari sistem operasional close source pada open source. Open source yang telah dipergunakan adalah OS linux pada server dan OS Ubuntu pada dekstop. Pengembangan OS open source harus didukung dengan kemampuan tenaga administrator jaringan dalam melakukan pekerjaannya. Rencana pengembangan kapasitas SDM  dengan jalam mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan dan forum komunitas open source. Pelatihan administrator jaringan dapat diterapkan pula melalui training in housse pada saat pelaksanaan penugasan tenaga ahli TIK. Training In house akan lebih bermanfaat karena mempergunakan perangkat peralatan yang digunakan di ISI Denpasar.

ISI Denpasar tidak mempunyai kemampuan sebagai pembuat aplikasi sistem informasi. Koneksi ke jaringan Inherent dimungkinkan untuk memanfaatkan sistem aplikasi yang pernah dibuat oleh PT yang mempunyai kapasitas sebagai pengembang aplikasi sistem informasi. Aplikasi yang akan diterapkan pada jaringan ISI Denpasar adalah aplikasi open source, bersifat web base, datanya dapat mengambil pada server repository data, sesuai dengan karakteristik ISI Denpasar, dan dapat meningkatkan standar penjaminan mutu. Pengembangan SDM untuk mendukung sistem aplikasi yang diterapkan dan mempunyai kemampuan setingkat super user, dilakukan  melalui pelatihan-pelatihan pada institusi yang mempunyai kapasitas sebagai pengembang aplikasi dan mengikuti forum komunitas.

Aplikasi informasi yang akan diterapkan pertama SIM pendukung manajemen PT seperti Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG), Sistem informasi angka kredit dosen, Sistem informasi manajemen akademik (SIMAK), Sistem informasi akuntansi (SIA), dan sistem informasi barang milik negara (SIABMN). Kedua sistem informasi multimedia dan sumber belajar (SIMBEL). Simbel akan diterapkan melalui sistem sertifikasi (untuk menjamin HAKI) dan direncakan akan terdiri dari Sistem informasi produk multimedia. System informasi sumber belajar lainnya akan bersifat blended learning. Dengan melakukan penyesuai-penyesuaian terhadap karakteristik ISI Denpasar blended learning dikembangkan dalam bentuk e-library yang akan memuat hasil penerbitan ISI Denpasar berupa jurnal, dan hasil penelitian lainnya. E-learning akan digunakan dengan menggunakan aplikasi open source dari modle.

Pengisian konten, informasi, atau data yang akan disimpan dan diinformasikan dapat dilakukan secara self servis atau melalui operator. Pengisian konten yang bersifat self servis, diperlukan sosialisasi yang menyeluruh kepada seluruh civitas akademika, pemberian hibah pengajaran inovatif melalui aplikasi yang tersedia, dan pelatihan-pelatihan yang berkelanjutan pada operator pelaksana di lapangan.

Rencana di atas perlu didukung pula melalui perluasan sarana ruang dan pemanfaatan ruang. Perluasan sarana ruang telah diberikan sebuah gedung, khusus untuk UPT PUSKOM dalam rangka pembentukan Pusat Layanan Data dan Informasi Seni (Pusyandis) yang sekaligus dengan pelembagaan INHERENT. UPT Puskom akan menempati gedung seluas 220 m2 yang terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 akan dibagi 2 yaitu untuk melanjutkan layanan warnet kampus, dan ruang pelatihan penggunaan sistem aplikasi yang juga dapat dipergunakan video conference. Lantai 2 terdiri dari 5 ruangan  yang fungsinya adalah ruang ka Puskom, ruang server, ruang cetak foto, ruang editing dan dubbing, dan satu ruang berfungsi sebagai ruang rapat, indexing, transfering, editing, dan produksi CD.

Posted in Tulisan.