Monthly Archives: April 2013

PENGERTIAN BUNYI

Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran.
Apabila sebuat senar gitar kita petik maka akan terjadi getaran pada senar gitar yang menimbulkan bunyi. Jika senar dawai gitar tersebut kita pegang, maka getaran dan bunyi pada senar akan hilang.

ENSAMBLE

GONG KEBYAR

 

Gamelan gong kebyar sebagai seni musik tradisional Bali dalam sejarahnya yang ditulis abad bali, gong kebyar diperkirakan muncul di Singaraja pada tahun 1915.

Desa yang sebut-sebut sebagai asal pemunculan Gong Kebyar adalah Jagaraga (Buleleng) yang juga memulai tradisi Tari Kebyar.

Ada juga informasi lain yang menyebutkan bahwa Gong Kebyar muncul pertama kali di desa Bungkulan (Buleleng). Perkembangan Gong Kebyar mencapai salah satu puncaknya pada tahun 1925 dengan datangnya seorang penari Jauk yang bernama I Ketut Mario dari Tabanan yang menciptakan sebuah tari Kebyar Duduk atau Kebyar Trompong.

Perkembangan Gong Kebyar di Bali yaitu :

  1. Gamelan kebyar yang bersumber dari Gong Gede, 
  2. Bersumber dari gamelan palegongan.
  3. Murni buatan baru. 

Yang pertama memiliki embat yang sesuai dengan embat gamelan gong gede yaitu agak rendah seperti yang banyak terdapat di Bali Utara. kelompok kedua menggunakan embat sama dengan embat gamelan palegongan (sumbernya) yaitu agak tinggi seperti yang sebagian besar terdapat di Bali bagian selatan, Gamelan-gamelan kebyar yang murni buatan baru sebagian besar ber-embat sedang seperti yang terdapat di berbagai daerah di Bali dan diluar Bali. Kenyataan ini menunjukan bahwa belum ada standarisasi embat untuk Gamelan kebyar di Bali.

Juga Dinamakan gong kebyar, menurut kutipan catatan blog ekadarmaputra dalam ISI Denpasar, Gong kebyar ditabuh untuk pertama kalinya menyebabkan terjadinya kekagetan yang luar biasa. Masyarakat menjadi tercengang dan ternak sapi yang sedang diikatkan di ladang dan di kandangnya terlepas dan lari tunggang langgang.

Disebutkan juga dalam catatan blog tersebut, gong kebyar merupakan tabuhan bersama dan serentak yang diikuti oleh hampir semua tungguhan pada perangkatnya kecuali tungguhan suling, kajar, rebab, kempul, bebende kemong, kajar dan terompong.

Bentuk kebyar merupakan salah satu bagian dari satu kesatuan gending yang letaknya bisa di depan, di tengah atau di bagian akhir. Jenis tabuhan kebyar ini sering digunakan pada iringan tarian maupun tabuh petegak (instrumental). Karena itu kebyar memiliki nuansa yang sangat dinamis, keras dengan satu harapan bahwa dengan kebyar tersebut mampu membangkitkan semangat.


Struktur Gong Kebyar
Gong Kebyar merupakan salah satu perangkat/barungan gambelan Bali yang terdiri dari lima nada ( panca nada ) dengan laras pelog, tetapi tiap-tiap instrument terdiri sepuluh bilah.

Gong Kebyar bagi masyarakat Bali sudah tidak asing lagi, karena hampir seluruh desa maupun banjar yang ada di Bali memiliki satu perangkat/ barungan Gong Kebyar.

Oleh karenanya gong kebyar menjadi satu barungan gambelan tergolong baru jika dibandingkan dengan jenis-jenis gambelan yang ada saat ini seperti misalnya, gambelan Gambang, Gong Gde, Slonding, Semara Pegulingan dan masih banyak yang lainnya.

Barungan gong kebyar terdiri dari :

  • Dua buah (tungguh) pengugal/giying
  • Empat buah (tungguh) pemade/gansa
  • Empat buah (tungguh) kantilan
  • Dua buah (tungguh) jublag
  • Dua buah (tungguh) Penyacah
  • Dua buah (tungguh) jegoggan
  • Satu buah (tungguh) reong/riyong
  • Satu buah (tungguh) terompong
  • Satu pasang gong lanang wadon
  • Satu buah kempur
  • Satu buah kemong gantung
  • Satu buah bebende
  • Satu buah kempli
  • Satu buah (pangkon) ceng-ceng ricik
  • Satu pasang kendang lanang wadon
  • Satu buah kajar

Di Bali ada dua macam bentuk perangkat dan gaya utama gambelan gong kebyar yaitu gambelan gong kebyar Bali Utara dan gambelan gong kebyar Bali Selatan. Kedua gambelan gong kebyar ini perbedaannya terletak pada :

  • Tungguhan gangsa, Bali Utara bentuk bilah penjain dan dipacek sedangkan Bali Selatan menggunakan bentuk bilah kalorusuk dan digantung.
  • Gambelan Bali Utara kedengarannya lebih besar dari suara gambelan Bali Selatan, meskipun dalam patutan yang sama.

Dalam perkembangannya gong kebyar munculah istilah gaya Bali Utara dan gaya Bali Selatan, meskipun batasan istilah ini juga masih belum jelas. Sebagai gambaran daerah atau kabupaten yang termasuk daerah Bali Utara hanyalah Kabupaten Buleleng.

Sedangkan Kabupaten Badung, Tabanan, dan lain mengambil gaya Bali Selatan. Disamping itu penggunaan tungguhan gong kebyar di masing-masing daerah sebelumnya memang selalu berbeda karena disesuaikan dengan kebutuhan maupun fungsinya.

Fungsi Gong Kebyar
Sebagaimana kita ketahui lewat literatur dan rekaman telah tampak bahwa Gong Kebyar itu telah berfungsi sebagai pembaharu dan pelanjut tradisi. Sebagai pembaharu maksudnya adalah lewat gong kebyar para seniman kita telah berhasil menciptakan gending-geding baru yang lepas dari tradisi yang sudah ada.

Sedangkan sebagai pelanjut tradisi maksudnya adalah gong kebyar telah mampu mempertahankan eksistensi reporter gambelan lainnya melalui transformasi dan adaptasi.

Seperti apa yang telah diuraikan di atas bahwa gong kebyar memiliki fungsi untuk mengiringi tari kekebyaran. Namun sesuai dengan perkembangannya bahwa gong kebyar memiliki fungsi yang sangat banyak.

Hal ini dikarenakan gong kebyar memiliki keunikan yang tersendiri, sehingga ia mampu berfungsi untuk mengiringi berbagai bentuk tarian maupun gending-gending lelambatan, palegongan maupun jenis gending yang lainnya.

Disamping itu Gong Kebyar juga bisa dipergunakan sebagai salah satu penunjang pelaksanaan upacara agama seperti misalnya mengiringi tari sakral, maupun jenis tarian wali dan balih-balihan.

Karena gong kebyar memiliki multi fungsi maka gong kebyar menjadi sumber inspirasi karya baru. Dengan demikian Gong Kebyar telah berfungsi sebagai pembaharu dan pelanjut tradisi.

Sebagai pembaharu maksudnya adalah lewat Gong Kebyar para seniman kita telah berhasil menciptakan gending-gending baru yang lepas dari tradisi yang sudah ada.

Sedangkan sebagai pelanjut tradisi Gong Kebyar telah mampu mempertahankan eksistensi reporter gambelan lainnya melalui transformasi dan adaptasi. Misalnya dalam gending gong kebyar kita mengenai istilah gegambelan, gender wayang dan gong luang.

Juga disebutkan dengan menggunakan iringan gamelan gong kebyar, dalam sejarah drama klasik di Bali, maka drama tersebut berganti nama menjadi drama gong.dan sejak itulah banyak muncul sekaa-sekaa drama gong baru lainnya

TENTANG SAYA

Nama saya I Wayan Gede Wiyartawan saya lahir di Denpasar, 28 november 1994 saya anak dari keluwarga I Nengah Mustiada dan ibu Ni Ketut Parmini dan saya bersaudara berdua yaitu memiliki adik cewek yang bernama Ni Made Mia Wulandari. Orang tua saya bekerja sebagai pedagang kecil-kecilan di rumah untuk mencukupi ekonomi di keluwarga saya dan orang tua saya sudah membuka usaha sebagai pedagang sudah hampir 20 tahun dan berkat dari usaha orang tua saya sebagai pedagang saya pun akirnya tamat bersekolah di jenjang SD sampai SMA dan saat ini melanjutkan bersekolah k tingkat   perguruan tinggi di Institut Seni Indonesia Denpasar .

Selain hanya kegiatan saya di Perguruan tinggi saya pun di waktu kosong membantu-bantu di warung sambil mengisi waktu yang kosong. Dulunya saya bersekolah di SD 18 Padang Sambian Klod, dan menamatkan jenjang SD pada tahun 2006 yang lalu meneruskan ke jenjang SMP pgri 1 denpasar, tamat pada tahun 2010 dan terus ke jenjang SMA pgri 2 denpasar yang tak jauh pula dari letak sekolah saya di waktu SMP, dan tamat tahun 2012 karena keinginan untuk mencapai cita-cita sebagai seniman. Saya pun akirnya melanjtkan ke tinggkat perguruan tinggi di Institut Seni Indonesia Denpasar thun 2013 dan sampai sekarang masih di ISI Denpasar menuntut ilmu dulu waktu saya SMP saya pernah mengikuti yang namanya PSR ( pecan seni remaja ) dalam seni rindik saya pun berlatih hanya dalam waktu seminggu sebelum lomba saja berkat rasa syukur kepada hadapan Idha Sang Hyang Widhi Wasa, dan dukungan dari Pembina serta sekolah serta orang tua saya pun meraih juara walaupun hanya harapan 1 saja. Tapi saya tetap bersyukur karena dari 1 mnggu latihan saya mendapat juara harapan 1 yang hanya beda tipis dari nilai SMP yang lain, lalu saya pun mengikuti lagi di SMA tapi hal asail saya tidak mendapatkan apa-apa tapi saya tidak berkecil hati karena selain saya dapat ilmu saya pun mendapatkan bnyak pengalaman yang amat tidak saya bisa lupakan, dan di PSR yang diadakan lagi saya pun mengikutinnya.

Tapi hal asil tidak mendapatkan apa-apa lagi tapi saya tidak berkecil hati juga karena saya mendapatkan ilmu lagi serta teman-teman yang baru dalam ajang PSR yang diadakan tinggkat SMA selama saya menjadi pelaku seni terutama di bali saya hampir banyak mendapatkan ilmu serta pengalaman yang amat luar biasa selain hanya mengikuti lomba-lomba saya pun seringkali di ajak untuk ngayah-ngayah ke luar dari teman-teman, selain itu saya pun akir-akir tahun ini memberanikan diri sebagai seksi kesenian di banjar saya br. tegallantang klod yang terletak di antara kota denpasar dan desa kerobokan badung saya pun sering mengikuti latihan yang diadakan di banjar walaupun ilmu saya belum begitu sempurna untuk menjadi pelatih di banjar saya tapi karena saya bertekat untuk menjadi Sarjana ,saya pun rela mengejar cita-cita saya setinggi langit walaupun bnyak rintangan yang menghadang di depan sana tapi kalau di lewati dengan semangat dan rasa disiplin niscaya saya pasti bisa mencapai cita-cita, saya sebagai seniman di bali berkat dukungan serta doa dari orang tua saya maka saya harus memberikan yang terbaik untuk orang tua saya ke depannya agar mereka tidak kecewa dengan semuwanya itu terutama bapak saya yang nselalu memberikan apa yang saya minta untuk tugas-tugas yang di berikan di perkuliyahan, dan ibu saya pun seprti itu pula selalu berdoa sebelum melakukan suatu aktifitas agar semuwanya di berikan kelabncaran.

Jalan yang terbaik berkat dari pEtuah dan ujaran yang di berikan oleh orang tua saya itu saya pun merasa bahwa masih bnyak yang harus saya berikan untuk ke dua orang tua saya  dan jangan mengecewakan mereka suatu saat nantik saya akan banggakan mereka dengan suatu prestasi ,an gelar yang memuaskan seperti sekarang saya mengikuti ajang PKB ( pesta kesenian bali ) yang di wakili oleh desa padang sumbu kota denpasar saya pun merasa bangga akan di tunjuknya, saya sebagai pesrta di dalam ajang yang bergengsi ini saya pun tidak henti-hentinnya memanjatkan puji dan syukur kehadapan Tuhan yang maha esa berkat beliau saya pun menjalani hidup di bidang seni berjalan lancer walaupun kadang kali saya merasa  jenuh dan bosan tapi untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan saya biasanya saya mencari hiburan seperti mendengarkan mp3 , mencari kegiatan yang bermanfaat untuk saya, dan bertemu teman-teman hanya sekedar mengobrol saja peranan sahabat dan teman-teman bagi saya sangat lah luar biasa berkat mereka saya pun bisa menghilangkan rasa galau di kala ada masalah yang tidak bisa pecahkan sendiri melalui teman, dan sahabatlah saya mencari pendapat dan solusi tetapi tidak hanya teman saja yang saya biasa di ajak curhat tapi melainkan orang tua saya pun sering saya ajak curhat tukar pikiran mencari akar dari masalah yang sering saya adapi, tak tau ujung dari masalahnya saya harus bagaimana untuk memecahkan suatu masalah tapi karena saya tau diri dengan kedewasaan saya maka saya pun harus bisa membuat komitmen tentang diri saya harus bagai mana, dan seprti apa saya nantiknya kegiatan saya pun akir-akir ini banyak di sibukkan dengan kuliah dan berlatih megambel untuk mempersiapkan ajang PKB tahun 2013 ini walaupun masih dengan kemampuan terbatas tapi, saya akan memberikan yang terbaik pada kota asal saya yaitu Denpasar Barat selain kegiatan saya seperti itu saya pun sering membantu orang tua saya berjualan di warung yang kecil-kecilan di rumah walau pun saya belum bekerja hanya sepantes kuliah saja saya tidak pernah memberatkan orang tua kecuwali dengan masalah-masalah yang saya hadapi di kampus mau pun di luar dari lingkungan kampus.

Di dalam usia saya sekarang di 18 tahun saya sudah di percaya dalam organisai STT yang menjadi wakil ketua STT di banjar saya saya pun tidak henti-hentinnya memanjatkan puji dan syukur ke hadapan TUhan yang maha esa dengan kepercayaan ini saya harus bisa memberikan yang terbaik pada organisai STT ini yang bernama STT.Jaya santi br. Tegallantang klod yang beranggotakan kurang lebih dari 125 muda mudi dan kegiatan yang pernah di lakukan STT saya  sepreti  membuka warung mini , bassar duduk , serta kegiatan yang lainnya di dalam seni maupun olahraga yang pernah dilakukan selama ini saya pun merasa bangga akan diri saya yang seprti sekarang memiliki banyak kepercayaan yang harus saya berikan dengan hasil memuaskan, dan tidak mengecewakan apa yang sudah saya di berikan kepada saya dalam waktu kedepan ini untuk memajukan seni dan budaya kususnya di daerah saya dan umumnya di kota denpasar selama saya berkecimpung didunia seni rasa pahit dan manis pernah saya rasakan contohnya pada waktu saya pernah menari yang hanya di bayar Rp 15000 saja tapi saya tidak mengeluh karena akan bayaran Rp.15000 saja saya sebagai pelaku seni tidak menghitung materi atau pendapatan dalam tampil sekali tapi yang saya cari hanyalah pengalaman dan ilmu jika di bayar saya bersyukur jika tidak berarti hanya ngayah saja biyarkan sekala dan niskala saja yang menilai saya sebagai seniman masalah honor atau bayaran saya perhitungkan no 2 karena yang pertama memberikan kepuasan pada penikmat seni dan hasil yang memuaskan saya pun rela karya seni yang pernah saya berikan tidak di hargai tapi di suatu saat nantik pasti ada yang akan memuji dan memberikan penghargaan pada saya tetap bersyukur dan berdoan kepada yang maha kuasa harga sehat itu susah untuk di cari ketimbang materi yang berlimpah misalkan uang banyak tapi sakit apa artinya kalau begitu sehat tapi memiliki walaupun sedikit karena harga sehat itu mahal dan melebihi dari harga mahal uang yang ada selai itu yang menjual sehat pun tidak ada di dunia ini saya sebagai seorang anak yang berkecukupan tidak terlalu memilih dengan ke adaan yang ada sekarang kalau punya ya bilang punya kalau gak ya bilang gak jangan selalu menjadi orang yang angkuh akan diri kita sendiri seperti pepatah bilang di atas langit masih ada langit jadi jangan lah selalu melihat ke atas saja dan tak pernah mau melihat kebawah itu akan membuwat diri kita terjebak akan duniawi seperti itu lah saya untuk menjadi orang seni menerima setiap keadaan dan menerima situasi yang ada karena menjadi diri sendiri tidak ada baiknya menjadi orang lain saya akan mengejar cita-cita saya sampai saya berhasil dan suksek, sekian dan terima kasih.