Identitas Banjar

April 28th, 2014

Banjar dirgahayu

IMG-20140428-00700Saya dari banjar dirgahayu Gerih, Abiansemal, Badung, Bali. Banjar mempunyai 6 kelompok yaitu kelompok PKK, misalnya di banjar ada odalan agar kelompok PKK itu mulai yang disebut ngayah di banjar membuat alat-alat untuk odalan di banjar atau tukang-tukang banten yang ahli, kelompok dasa wisma yang bernama Sekar Arum, kelompok pos pelayanan terpadu (POSYANDU), kelompok pos kambling, pemuda-pemudi banjar dirgahayu itu memiliki kelompok sekhe yang bernama Sekhe Truna-Truni Widya Paramitha dan lagi satu ada juga kelompok sekhe gong yang anggotanya sebanyak 40 orang yang bernama Widya Gita Semara. Sekhe Gong Widya Gita Semara dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu skehe gong dewasa mempunyai gending yaitu tabuh 3 sebanyak 3 yang satu bernama buaya mangap, tabuh tari-tarian, tabuh kreasi sebanyak 1, tabuh gari dll, sekhe gong Anak-Anak ini baru ada generasi dan sudah mempunyai gending 2 tabuh buaya mangap dan tabuh gilak, dan sedangkan sekhe gong PKK mempunyai gending 3. Dan banjar Dirgahayu juga mempunyai 4 tempekan yaitu ada tempekan Panti, tempekan langse, tempekan Dalem, dan lagi satu tempekan Krasan.

Banjar Dirgahayu didirikan pada kurang lebih 1970 tahun, itu masih halamannya berisi tanah, batu-batu dan pagarnya yang disamping-samping yang dimaksud mengelilingi banjar berisi gedeg. Banjar Dirgahayu mulai direnovasi tahun 1984, dan mulai berkembang sedikit demi sedikit halamannya sudah disemen, sudah berisi lantai dan juga disamping-samping ngelilingi banjar sudah ditembok, dan juga diatas berisi pelapon dan dibawah berisi yang disebut tehel dan dihalamannya yang cuma disemen, ada juga gapura banjar  yang diukir sedikit-sedikit. Bangunannya yang dulu ada satu lalu dibongkar, lagi membangun tempat atau gudang sebanyak 3 untuk :

  1. Menaruh alat-alat berguna seperti penggorengan, panci, alat-alat untuk dapur dan ada juga tenda, kursi, dan pemiosan dll.
  2. Menaruh kenang-kenangan misalnya piala dan piagam dan ada juga TV, DVD, Sound sistem dll.
  3. Menaruh kesenian-kesenian misalnya topeng ogoh-ogoh dan badannya yang dipotong-potong kalau tidak dibakar akan dipakai lagi 1 tahun dan gong kebyar, baleganjur dll.

Banjar Dirgahayu tidak pernah direnovasi lagi karena banjar tersebut tidak ada yang rusak. Luas karangan banjar Dirgahayu adalah kurang lebih 2 are. Banjar Dirgahayu mempunyai alat gambelan gong kebyar dan baleganjur yang ada pada tahun 1985, itu membelinya sedikit demi sedikit agar menjadi sebuah gambelan gong kebyar dan baleganjur. Baru kurang lebih 6 bulan membelli tungguhan gong sekalian instrumen gong besi sebanyak 4 buah dan membeli troli untuk tempat instrument gong, Karena gong di banjar misalkan ada odalan dipakai di pura kalau misalnya melasti gongnya ditaruh di pundak (ditegen), agar tidak cepat lelah sekarang sudah memakai yang namanya troli yang didorong. Juga banjar mempunyai alat olahraga yaitu tenis meja yang baru ada tahun 2012. Dan ada juga baru kurang lebih 3 tahun merenovasikan bale kulkul. Dan ada juga sumur bor dan ada juga air PAM supaya tidak banyak membayar air PAM. Banjar mempunyai besi-besi yang berbentuk pagar, misalnya waktu latihan megambel harus mengeluarkan gamelan keluar dari tempatnya lalu latihan, agar tidak mengeluarkan gamelan, dipanggung banjar lah ditaruh gamelanya terus supaya tidak mengeluarkan gamelan lagi, dipanggung itu disamping-sampingnya berisi pagar dan berisi korden, supaya tidak kelihatan gamelannya dari jalan. Dan juga baru berapa bulan banjar membeli meja tinggi yang sejumlah 2 untuk menaruh-menaruh banten saat di banjar ada odalan. Pemuda yang kreatif ditempat menaruh kenang-kenangan itu direnovasi 1 tahun yang lalu hanya dibersihkan dan dicat ulang saja supaya kelihatan bagus dan disana bisa ngumpul-ngumpul, dan cerita-cerita banyak orang sambil mendengar lagu-lagu, dan juga merenovasi ulang WC yang ada di balebanjar. Banjar berada di barat jalan desa gerih, jalan yang bernama jalan leko, dekat perempatan dan disamping banjar ada membangun puskesman. Tanah yang ada dibanjar kurang lebih 2 are dan yang dipakai untuk pura yang ada di banjar, panggung, halaman.

Struktur organisasi banjar Dirgahayu kelian banjar yang bernama I Wayan Bawa dan yang namanya pejatuh  yaitu I Wayan Gunawan, ada juga ketua tempekan yaitu ditempekan dalem juru pengarah adalah I Wayan Bawa, ditempekan panti juru pengarah adalah I Nyoman Wena, ditempekan krasan juru pengarah adalah I Made Citra, dan yang terakhir tempekan langse jru pengarah adalah I Ketut Sana. Ada juga kepala dinas banjar dirgahayu yaitu yang bernama I Ketut Sudiarta. Dan pada waktu odalan di pura melanting banjar dirgahayu telah melantik kelian banjar baru yaitu yang bernama I Wayan Wikan Jaya. struktur organisasi sekhe gong PKK yaitu yang menjadi ketua adalah I Made Erna Wati, sebagai sekretaris adalah Ni Luh Putu misrani dan sebagai sekretaris adalah Putu Susmiati. Struktur organisasi sekhe pemuda Widya Gita Semara yang menjadi ketua adalah I Made Susrama, menjadi  bendahara adalah I Ketut Diantara dan yang men skretaris adalah I Made Tedy Darmawan. Struktur organisasi sekhe gong anak-anak yang tahun dahulu menjadi ketua adalah I Wayan Suardiana, menjadi bendahara adalah I Wayan Ganditha, dan yang menjadi sekretaris adalah I Ketut Gede Sukartha Widiantara. Tetepi sekarang sekhe gong anak-anak yang dulu sudah menginjak masa remaja dan sudah masuk menjadi pemuda, sekhe gong itu di masukkan di sekhe gong pemuda yang sekhe gong pemuda yang sudah nikah ada juga yang pingin lagi ikut sekhe dan ada juga yang tidak ikut. Sekarang ada lagi generasi sekhe gong anak-anak paling besar yaitu pendidikan SMP yang menjadi ketua adalah I Made Irfan Sastrawan, menjadi bendahara adalah I Komang Gian, dan yang menjadi sekretaris adalah I Putu Raharja. Dan yang teerakhir struktur organisasi sekhe gender wayang yaitu yang menjadi ketua adalah I Made Martha, sekretaris adalah I Made adi Sanjaya, dan yang menjadi bendahara adalah I Made Gawi. Ketua-ketua pemuda yang saya dari tahun dahulu pernah menjadi ketua yaitu I Nyoman Triyasa, I Wayan Eka Darmanto, I Wayan Wikan Jaya, I Wayan Sastra jaya sebagai ketua dan wakil adalah I Nyoman Alit Sastrawan, yang sekarang ini ketua pemuda yang bernama I Made Suariana dan yang menjadi wakil adalah Wawan Adi Saputra.

Kegiatan pemuda-pemudi adalah setiap hari minggu pagi jam 7 siapa yang bertugas memukul kulkul pemuda-pemudi tanda bahwa harus kebanjar bersih-bersih, ada yang membawa sapu ada yang membawa sabit atau mesin untuk memotong rumput. Pemudi membersihkan, menyapu, atau mengepel yang kotor-kotor didalan ruangan banjar termasuk di gudang atau di tempat menaruh-menaruh alat-alat. Dan pemudi ada juga membersihkan dipanggung banjar kalau pemuda membersihkan dihalaman banjar sampai kedepan ada juga yang memotong rumput yang ada di lingkungan banjar. setelah pemudi membersihkan di atas yang dimaksud di gudang, di panggung banjar semuanya pemuda-pemudi menyapu di halaman banjar supaya bersih, setelah itu lalu sampah-sampah yang dibersihkan lalu dibakar agar tidak menyebar kemana-mana. Setelah itu tidak terasa sudah jm 10 ada pemuda pergi membeli nasi untuk dikasi pemuda-pemudi semua, setelah itu cerita-cerita di banjar dan ada juga yang pulang duluan, karena sudah siang semua pun pulang dan mengunci-ngunci pintu yang ada di banjar agar tidak terjadi apa-apa. Dan ada juga kegiatan pemuda sekarang yang membuat ogoh-ogoh dibanjar dan ogoh-ogoh baru dikerjakan selama 2 minggu, dan juga pemuda yang latihan megambel untuk melasti dan untuk menggarap ogoh-ogoh.

 

 

 

Nama : I Ketut Gede Sukartha Widiantara

NIM : 201302003

Prodi : Seni Karawitan

 

 

Comments are closed.