Mar
30
2010

PENGANTAR KARAWITAN BALI

  • Nada dan Laras Karawitan Bali

Prihal nada, bahwa sebagaimana umumnya yang terjadi di dalam dunia karawitan, maka di dalam karawitan Bali dapat dikatakan tidak ada suatu standard yang pasti, setiap nada mempunyai variasi embat yang demikian banyak sesuai dengan selera masyarakat setempat. Banyak nada pokok yang terdapat dalam karawitan Bali adalah 5 (lima) buah yang terdiri dari : ndang, nding, ndong, ndeng, ndung. Selain itu ada juga 2 (dua) nada tengahan yang disebut pemero yang terdiri dari nada : ndaing (antara ndang dengan nding) dan ndeung (antara ndeng dan ndung). Masing – masing nada dibuat berpasangan, tinggi rendahnya nada disamakan akan tetapi gelombang/getaran nadanya dibedakan yang disebut dengan Ngumbang Ngisep.

  1. Laras Slendro

Laras slendro adalah susunan nada – nada di dalam satu gembyangan atau oktaf bersruti 5 (lima) sama rata atau paling tidak dapat dikatakan sama.

  1. Laras Pelog

Laras pelog adalah susunan nada – nada dalam satu gembyangan, angkep atau oktaf yang bersruti 5 (lima) tidak sama, terdiri dri panjang dan pendek.

  • Seni Suara Vokal (Tembang)

Seni suara vocal di Bali lebih lazim disebut tembang. Tembang merupakan seni suara yang diwujudkan melalui suara manusia, suatu perwujudan rasa keindahan yang ada dalam diri manusia melalui suara vocal. Tembang Bali dapat dibagi menjadi 4 (empat) golongan yakni :

  1. Sekar Rare (lagu anak –anak)

Jenis tembang ini pada umumnya memakai bahasa bali lumrah, bersifat dinamis dan gembira, dalam melakukannya disertai dengan permainan dan tidak ada hukum/uger – uger yang mengikat. Contoh : meong – meong, juru pencar, pul sinoge, dll.

  1. Sekar Alit (tembang macepat)

Kelompok sekar alit diikat oleh hukum padalingsa yang terdiri dari guru wilang dan guru ding-dong. Contoh : Pupuh sinom, ginada, durma, dandang, pangkur, dll.

  1. Sekar Madya

Sekar madya menggunakan bahasa jawa tengahan. Tembang ini terdiri dari Pengawit (pembuka), Pemawak (bagian yang pendek), Penawa (bagian yang panjang), Pengawak (bagian utama dari tembang). Contoh : Aji kembang, wargasari, dll.

  1. Sekar Ageng

Yang termasuk sekar ageng adalah kakawin, tembang ini menggunakan bahasa jawa kuno yang diikat oleh hokum werta matra. Contoh : Ramayana, mahabrata, dll.

  • Seni Suara Instrumental (Gamelan)

Sampai saat ini di bali ada berjenis – jenis gamelan yang dapat digolongkan menjadi 3 group yaitu :

  1. Golongan Tua, yang terdiri dari gamelan gambang, caruk, slonding, gong beri, gong luang, angklung dan gender wayang.
  2. Golongan Madya, yang terdiri dari gamelan gambuh, samara pegulingan, palegongan,bebarongan, rindik, dll
  3. Golongan Baru, yang terdiri dari gong kebyar, semarandana,jogged, dll

Oleh : I Wayan Dibya,SST

Written by in: Tulisan |

7 Comments

Comments are closed.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL


Powered by WordPress | Theme: Aeros 2.0 by TheBuckmaker.com