Asal Mula Legong Petilan

Sebelum tahun 1928 kesenian legong di bina dan di ayomi oleh puri agung peliatan, menurut babad dalem sukawati kehidupan kesenian di pura peliatan dari puri tegalalang di pengaruhi oleh puri sikawati karena masih ada hubungan keluarga,demikian halnya dengan tarian legong yang muncul di sukawati pada awal abad XIXdi pura agung peliatan juga terdapat tarian legong yang dapat pengaruh dari pura tegalalang mengenai keberadaan tari llegong di petilan saat itu karena tiada inpormasiyang jelas mungki saja berkat pelatihan pakar tari legong di pelatihan pakar tari legong dari sukawati ( oka dalem ,17 mei 2009 )

Selanjutnya tahun 1931di bawa ke paris dalam colonial exibitition yang di pinpin oleh cokorda gede raka sukawati dari ubud sebagai pinpinan misi kesenian dan cokord gede rai dari puri peliatan sebagai pimpinan gong peliatan . sudah tentu bagian teknik mementasan di kordinir oleh A A gede mantra

Untuk memenuhi niat jhon coast membawa misi kesenian bali ke eropa dan amerika serikat tahun 1952, pelatian tari legong dilakukan di rumah A.A gede mandra dua tahun sebelum berangkat. dalam menjajagi peari legong untuk mengisi pementasan tersebut,sebenarnya pilihan pertama jhon coast adalah penari legong dari desa saba yang di ajar oleh gusti gede raka .namun apa daya penari utamanya menikah sehingga mengubah pikiran coast memilih penari lain yang akan di iringi oleh gong peliatan .sudah tentu madra harus mempersiapkan sekha baru dan penari pilihan yang benar benar cantik untuk di latih menjadi penari legong.sebenarnya pengajar tari legong yang sudah mengajar di peliatan adalah wayan lotering dari kuta badung seorang guru tari dan composer terkenal pada jaman itu yang telah mengajarkan penari sebelum kemerdekaan .karna kesibukan lotering meyatakan keberatan untuk mengajar ketiga calon penari yang masih belia dan cantin-cantik yakni anak agung oka dan anak agung anom ( keduanya putrid dan keponakan anak agung gede madra ) yag akan memrankan lasemm dan rangkesari serta gusti ayu raka yang bertempat tinggal di sebelah puri kaleran sebagai condong

Seniman yang paling berjasa bagi legong peliatan yaitu A.A Gede Manderayang lahir pada tanggal 5 maret 1905 di puru kaleran banjar teruna desa peliatan,nama kecilnya adalah anak agung lepo yang mulai bersekolah setelah umur 12 tahun di guanyar namaun sampai kelas tiga kemudian pindah ke HIS di denpasar hingga kelas lima hal ini terjadi karena kecanduan menbuh dan juga terjadi gempa besar gunung batur meletus tahun 1917 setelah berhenti sekolah mulai tertarik dengan permainan kendang dan belajar dari anak agung raka gendot.untuk menyalurkan hobi mekendang pada tahun 1922 madera membuat barong barongan yakn barong bangkal yang kerap di arak keliling desa disini mandera merasa senang karena berkesempatan mempertontonkan kepandaian bermain kendang kepada masyarakat setahun kemudian mandera membuat barong keket yang di pariasikan dengan arja dan baris cina pada masa remaja tahun 1924 dia diangkat menjadi pegawai pemerintah belanda secara berturut turut sebagai tukang angkut tanah kemudian,tukang pungut pajak tanah. Read More…

Tari Legong

Seni yang bermutu tinggi yang hdup di segala zaman,demikian motto HB yasin yang kiranya pantas disandingkan tari legong sebagai tari klasik bali yang sangat bali dikenal antara tarian bali lainnya,paa seniman tua umumnya berpendapat ,apabila mingin menjadi penari perempuan yang kuat maka sebagian dasar tariannya harus di berikan tari legong karena mempunyai perbendaharaan gerak tari yang sangat lengkap,

Seiring dengan perkembangan zaman yang berbias pada perkembangan budaya maka kesenian bali khususnya seni tari mengalami perkembangan yang cukup bagus baik secara kualitas maupun kwantitas. Walaupun kreatipitas tari yang muncul belakangan ini namun tari legong tetap lestari di gemari pendukungnya. Tari legong kemungkinan di kembangkan dari shang yhangdedari atau shangyang legong topeng yang kini masih di jumpai di desa ketewel sukawati gianyar.hal ini terungkap dalam babad dalem sukawati ,koleksi iketut rinda (alm) yang menyebutkan dalam tapa Samadi I dewa agung made karna bermimpi melihat bidadari di surga .ketika sadar dari mimpinya lalu memerintahkan bendesa ketewel untuk membuat beberapa topeng dan mengubah suatu tarian yang mirip dengan impian beliau .bendesa berhasil membuat Sembilan buah topeng yang mencerminkan Sembilan bidadari yang masih di keramatkan sampai sekarang ,di samping itu pera payoganAgung ketewel dan di pertunjukkan setiap buda kliwen pagerwesi ,beberapa lama berselang I Gusti Ngurah Djelantik dari belahbatuh mengubah tari nandir yang gerakannya hamper sama tetapi di tarrikan oleh anak laki-laki tnpa menggenakan topeng. Pertunjukan tari nandir sangat menggugah hati raja gianyar yakni I Dewe Agung Manggis dan kemudian memerintah idewe rai perit untuk menata tarian legong yang di bawakan oleh anak anak perempuan. Atas gagasannya itu terciptalah tari legong yang diwarisi hingga kini dan peristiwa itu terjadi kira kira tahun 1811 (Dibia, 1985 ,36 ) Read More…

SENI PERTUNJUKAN JOGED,SENI EROTIS DAN PENTAS PELECEHAN

Joged adalah sejenis tari yang amat popular di Bali. Suasana pementasannya akrab dan jauh dari formalitas. Gelinyang seronok para penari joged selalu mengundang ke gairahan penonton yang umumnya adalah kaum pria. Mereka banyak yang berharap dapat menari atau ngibing dengan para penari yang dengan berani bermegal-megol di sertai senyumannya yang menantang riuh dengan semarak dengan sorak sorai adalah suasana yang menjadi curi pertunjukan joged. Tontonan joged bersifat fartisipatif.aktivitas atau antusiasme tinggi di pelihatkan oleh para penonton kaum pria.penonton pria yang di undang oleh penari joged di sebut pengibing mereka biasanya duduk atau berdiri berdesakan mengitari arena pentas mereka memanggil-manggil penari joged agar menyentuhkan kipas kepadanya.

Tapi dalam kegembiraan yang meluap, tak jarang pementasan tari ini menjadi kisruh, misalnya para penari joged harus berhadapan dengan pengibing brutal yang tak peduli dengan kesopanan. Pengibing seperti itu suka main sruduk rogoh sana dan rogoh sini. Memang setiap joged berbekal kiat-kiat menghindari tangan-tangan yang bergerilya seperti itu tapi bila tangan-tangan kasar itu sudah di kuasai nafsu birahi yang sanggar, seorang penari joged hanya bisa menangis bersedu-sedan di belakang panggung.

Kontak langsung antara penari dan pengibing adalah sah-sah saja namun begitu sering seorang pengibing menafsirkannya agak berlebihan seperti apa yang di lakukan oleh I wayan Sudiarta sekitar bulan januari 1997. Gara-gara tak di beri kesempatan ngibing oleh ni wayan Wismawati dan ni kadek Somawati ,penari joged dari Desa Luwus,kabupaten Tabanan.sudiarta dengan enteng menempeleng dan mumukul kedua penari itu di belakang panggung seusai pentas. Akibatnya ia harus berurusan dengan polisi. Oleh pengadilan negri tabanan,pemuda desa baturiti itu didera hukuman penjaru tujuh bulan potong tahanan. Read More…

SEDIKIT TENTANG BANJAR LEBAH DESA DATAH KECAMATAN ABANG KABUPATEN KARANGASEM

IMG-20140326-00905Inilah banjar saya dilihat dari segi bangunan banjar saya (banjar Lebah) yang terletak di Desa Datah,Kecamatan Abang ,Kabupaten Karangasem sangat jauh untuk dikatakan bagus atau sangat memprihatinkan, dibandingkan dari banjar banjar yang saya temukan di desa-desa lain atau banjar-banjar yang ada di daerah denpasar, banjar-banjar disana sangat bagus dan tampak megah, seperti contahnya banjar Buayang yang ada di desa Culik kecamatan Abang Kabupaten Karangasem memiliki bangunan yang megah dan lengkap dengan pasiitas pasilitasnya, misalnya dilihat dari segi candinya yang memakai batu tabas yang berwarna kekuning-kuningan kemudian dari segi bangunannya yang bertemakan setil bali kemudiann lantai dengan keramik yang bagus dan member kesan bersih,bale kulkul yang menjulang tinggi dan serta halaman yang luas yang dilengkapi pot-pot bunga yang member kesan indah dan nyaman ,sedangkan bangunan yang ada dibanjar saya belum memiliki pasilitas yang memadai seperti contah wc atau toilet belum ada sama sekali,kemmudian dari segi bangunan yang masih sederhana lantai tanpa keramik dan halaman yang kurang luas.

Banjar lebah adalah banjar yang terletak di desa Datah,kecamatan Abang ,kabupaten karangasem, sejarah nama atau artinama kenapa di namakan banjar lebah sebulum nama banjar lebah muncull dulunya banjar saya bernama banjar Tindih tapi di ubah menjadi banjar lebah karena dulu sebelum nama bajar lebah muncul atau masih bernama banjar tindih di banjar saya sering serjadi permasalahan atau keributan yang cukup besar banyak paktor yang menyebabkan contohnya pada saat sangkep masalah kas banjar,perbedaan pendapat dan lain-lain.setelah di rasa nama banjar tindih yang katanya memiliki arti burk yaitu masyarakaatnya akan selalu tertindih atau slalu di tekan maka di ubahlah nama Tindih men jadi Lebah. kemudian untuk sejarah pemilihan nama lebah karena dahulu atau dulu ada seorang tokoh yang bernama’’ Gede Lebah’’ yang terkenal dalam hal kepepeminpinannya dalam organisasi banjar dia sangat terkenal dalam hal memimpin paruman-paruman atau sangkepan yang dilaksanakan di banjar,dia sangat banyak memberikan perubahan perubahan positip untuk banjar,setelah beliau tiada dan kemudian di pilihlah nama Lebah untuk di jadikan sebuah nama banjar yang ada di sana adapun alasan mengapa masyarakat yang ada di banjar lebah memilih kata lebah untuk dijadikan sebuah nama yaitu agar pemimpin pemimpin banjar atau kelliang banjar yang terpilih nanti agar mempu meniru sikap I Gede Lebah dalah hal memimpin . Read More…

PERTUNJUKAN WAYANG KULIT DI BALI

Pertunjukan wayang kulit di bali tidaklah aneh atau asing di dunia pedalangan atau pewayangan. Dalam jagad pedalangan sangat dikenal sebagai salah satu bentuk kesenian tradisional yang bersumber dan berakar dari nilai-nilai moral para leluhur yamg telah dirasakan sebagai milik bersama masyarakat pendukungnya. Pertunjukan wayang merupakan suatu bentuk kesenian yang sangat di gemari dan sangat penting artinya bagi masyarakat bali khususnya sebagai sarana penyampaian pendidikan atau penerangan. Suatu cirri yang dimiliki dan tidak dapat berubah dari dulu sampai sekarang yakni wayang memiliki suatu sipat yang dinamakan multidimensional. Hal ini mengandung suatu maksud bahwa selain pertunjukan wayang sebagai sarana dan sautu upacara ke agamaan wayang dapat menyajikan berbagai macam pengetahuan kepada penonton,menyampaikan filsafat,etika, pendidikan moral serta ajaran-ajaran agama melalui pementasan yang dilakukan.dengan mamaksukkan nilai-nilai tersebut di dalam pementasan wayang, maka masyarakat akan menempatkan ajaran-ajaran kebijaksanaan dalam kehidupan ini, serta memilih segi-segi positif dan negative yang terdapat di dalamnya. Disamping itu pila dapat menghibur masyarakat penontonnya yang baik di kalangan anak-anak,remaja, maupun, orang tua oleh karena bentuk keseluruhannya seni ini menimbulkan rasa estetika penonton.

Gusti Bagus Sugriwa, merupakan tokoh budayawan bali yang menyebutkan bahwa asal mula wayang adalah dari pratima yang merupakan suatu perwujudan yang menyerupai manusia kecil yang di buat dari kayu,batu atau logam yang disimpan pada tempat suci yang di sebut pura

Wayan Sumpen A.B. mengamati asal mula wayang yang menduga bahwa wayang mula-mula berasal dari seniman terutama seni pahat atau seni lukis yang isi cerita epos Ramayana dan mahabaratha. Dari berbagai jenis seni pertunjukan yang ada dan berkembang di bali, wayang kulit termasuk jenis pertunjukan yang mempunyai kedudukan terhormat dalam bidang kebudayaan masyarakat bali.

Pada masa sekarang ini, seni pedalangan bali mengalami perkembangan yang sangat mengembirakan, kemajuan seni pewayangan bali dapat di lihat dalam berbagai aspek penting seperti jumlah dalang, jumlah aktifisnya atau kegiatannya ,jumlah penontonnya dan jumlah jenis wayang yang ada sekarang. Read More…