dwiriasta


INSTRUMEN REONG

INSTRUMEN REONG

 

Kita mengetahui bahwa di Bali banyak ada berbagai jenis gambelan, yaitu salah satunya adalah Gong Kebyar. Gong Kebyar ini merupakan barungan yang terdiri dari kendang, kajar, kecek, ceng-ceng kopyak, terompong, ugal, gangsa, kantil, jublag, penyacah, reong, jegog, gong, kempur dan kempli. Ada juga instrumen tiup berupa suling didalamnya dan intrumen gesek yaitu rebab, tetapi terkadang ada juga di daerah tertentu jarang menggunakan instrumen tiup dan gesek tersebut. Kali ini saya akan membahas tentang instrumen reong.

Reong adalah instrumen yang bentuknya memanjang dan berpencon. Instrumen ini pada umumnya memiliki pencon sebanyak 12 buah yang diawali dengan nada ndeng dan diakhiri dengan nada ndung. Instrumen ini dapat dimainkan atau dipukul oleh tangan kanan dan tangan kiri. Keempat orang ini masing-masing dinamakan penyorang, pengenter, penyelah dan pemetit. Suara yang bisa ditimbulkan oleh instrumen ini adalah suara mati yang diberi tanda O dan suara hidup atau ngelumbar diberikan tanda O. Pukulan ini terletak pada masing-masing mancol. Sedangkan pukulan lambe ditangan kanan diberi tanda C sedangkan tangan kiiri diberikan tanda K.

images

Satu pencon reong hanya dapat menghasilkan satu nada saja, sehingga pada sebuah instrumen gamelan, satu tangguh reong terdapat beberapa pencon reonh menyesuaikan dengan banyak nada yang digunakan oleh instrumen gamelan tersebut. Tinggi rendahnya nada yang dihasilkan sebuah pencon reong ditentukan oleh besaar kecil pencon dan cenbung cekungnya pencon reong. Semakin besar pencon reong maka semakin rendah nada yang dihasilkan, dan semakin cembung pencon reong maka semakin rendah nada yang dihasilkan. Pada Gong Kebyar, satu tangguh reong menggunakan dua belas pencon reong dengan wilayah nada 3 oktaf, dengan susunan nada dari nada 5, 7, 1, 3, 4, 5, 7, 1, 3, 4, 5, 7, dibaca ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng, dan ndung. Dua belas pencon reong tersebut diletakan pada sebuah penyangga yang biasa disebut pelawah. Semua pencon reong tersebut diikat dengan tali pada lubang gegorok (lubang yang ada pada bagian bawah pencon). Penempatan nada-nada reong berjejer dari nada rendah ke nada tinggi (dari kiri ke kanan), sesuai dengan ukuran besar kecilnya (nirus).

Adapun teknik dari permainan reong :

  • Pukulan ngeremteb adalah nama dari salah satu pukulan reong yang menggunakan pola pukulan yang lebih mementingkan pada pola ritme daripada pola nada. Untuk mewujudkan pukulan ini muncol reong dipukul dengann cara bersama. Nadanya bisa berbeda antara nada yang satu dengan nada yang lain. Suara yang muncul dalam pukulan ini adalah suara mati (ditutup) dan suara hidup atau ngelumbar (suara tidak ditutup).
  • Pukulan norot, ngosot dan ngodot adalah nama dari salah satu pukulan instrumen reong. Pukulan norot, ngosot dan ngodot ada dua macam yaitu, pukulan norot cepat (gencang) dan pukulan norot pelan (adeng).
  • Pukulan nerumpuk adalah nama dari salah satu pukulan reong yang memukul satu moncol atau satu nada yang dipukul oleh tangan kanan dan tangan kiri secara beruntun. Pukulan ini bisa dilakukan atau disajikan oleh keempat pemainnya.
  • Norot cepat yaitu pukulan tangan kanan dan tangan kiri yang salah satu pemain (penyorang) yang memukul sambil menutup atau nekes, yang pelaksanaanya bergantian dan tangan kanan lebih sering.
  • Norot pelan yaitu pukulan tangan kanan dan tangan kiri salah satu pemain (penyorag) yang memukul sambil menutup atau nekes diamana pelaksanaanya bergantian.
  • Pukulan memanjinga adalah pukulan reong yang dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri secara bergantian dimana letak pukulan di bagian muka (mue) yang sering juga disebut lambe pada waktu akan membuat angsel-angsel..
  • Pukulan ubit-ubitan (ngubit) adalah sebuah teknik permainan yang dihasilkan dari perpaduan sistem on-beat (polos) dan off-beat (sangsih). Pukulan polos dan sangsih jika dipadukan akan menimbulkan perpaduan bunyi yang dinamakan jalinan atau ubit-ubitan. Pukulan ini bisa juga disebut dengan istilah inter loking.
  • Uubit-ubitan nyalimput adalah perpaduan antara pemain penyorog yayng dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri dengan pemain pengenter juga dilakukan oleh tangan kanan dan tangan kiri. Sehingga membentuk suatu jalinan (kotekan). Jumlah nada yang dipukul adalah empat nada. Nada dan moncol pertama dipukul oleh tangan kiri bagian penyorong sedangkan nada dan moncol keempat dipukul oleh tangan kanan pengenter, sedangkan tangan kanan bafian penyorong dan tangan kiri bagian pengenter memukul nada atau moncol kedua dan ketiga sehingga dapat membuat suatu jalinan atau kotekan.
  • Ubit-ubitan gegelut yaitu perpaduan antara pemain penyorong yang dilakukan oleh tangan kanan dan kiri sedangkan pemain pengenter juga melakukan dengan tangan kanan dan tangan kiri sehingga membentuk suatu jalinan atau kotekan. Jumlah nada serta monncol  yang dipukul berjumlah tiga nada atau tiga moncol  yang berbeda. Nada atau mincol pertama dipukul oleh tangan kiri bagian penyorong dan nada atau moncol kedua dipukul oleh tangan kanan penyorong dan tangan kiri pengenter, sedangkan tangan kanan pengenter memukul nada atau moncol ketiga sehingga membentuk suatu jalinan atau kotekan nelunin

Jadi fungsi dari reong dalam barungan Gong Kebyar ini adalah sebagai membuat angsel-angsel yang jenis pukulannya sama dengan ceng-ceng yang dimana sering menonjol pada tabuh tari-tarian, pada tabuh kreasi terutama pada bagian bapang.

Google : fungsi instrumen reong, wrongtabs.wordpress.com, dan “Mengenal Jenis-Jenis Pukulan dalam Barungan Gamelan Gong Kebyar” oleh Pande Gede Mustika, SSKar. , I Nyoman Sudiana, SSKar. ,       I Ketut Partha, SSKar

 


is | Topic: Tak Berkategori | Tags: None

No Comments, Comment or Ping

Comments are closed.