Sejarah Sekha Gong Sekarmukti Dan Fungsi Instrument Yang Digunakan Dalam Barungan Sekha Gong di Sekarmukti.

DSC000032Konon kurang lebih sekitar tahun 1930han masehi ada seorang tamu luar negeri (bangsa Inggris ) berkedudukan di Australia, wanita itu bernama Fatinson. Bliau berdomisili dan mendirikan dua pesanggrahan atau Vila di desa Plaga, kecamatan Petang dan di desa Petang, kecamatan Petang. Bliau sangat menaruh minat terhadap seni budaya bali khususnya “gong” terkait itu, di banjar Sekarmukti, Pundung Terbentuk sekha gong truna truna.

Setelah melihat perkembangan yang sangat pesat, bliau bersedia mencarikan juru tabuh yang cukup terkenal saat itu, yang bertempat tinggal di Gladag,Pedungan,Denpasar dan di Blaluan, Kodya. Setelah dicarikan penguruk, sekha gong truna truna ini lalu dibina . Singkat cerita muncul sekha gong truna truna sekarmukti, dan konon pada zaman nya sekha ini pernah naik daun, perlu dicatat mulai saat itulah sekha gong banjar Sekarmukti mengenal yang disebut “gong kebyar”. Sesuai perjalanan waktu perangkat gong mengalami pasang surut perubahan termasuk “saihnya /patutan” sesuai dengan selera zaman. Perlu dicatat kurang lebihtahun 1950han daun gender diganti yang awalnya 10 bilah menjadi 9 bilah dengan larasnya pum diubah menjadi laras demug “kalau tidak salah”. Kurang lebih sekitar tahun 1960han bilang gangsa dikembalikan menjadi 10 bilah sampai kini dan larasnya di sesuaikan dengan selera zaman. Tukang saih gong ini ialah I Rekon yang berasal dari desa Mengwi. Demikianlah secara singkat asal usul perangkat gong dan sekha gong kebyar yang berada di banjar Sekarmukti , desa Pangsa, kecamatan Petang, menurut nara sumber yang kiniberusia 78tahun kiranya dapat dipakai pedoman dan petunjuk seperlunya.

Instrumen yang digunakan dalam barungan nya itu ialah , 1 trompong, 2 buah Giying/Pengugal, 4 buah Pemade dan 4 buah Kantil, 2 buah instrument jublag, 2 buah jegogan, 1 buah ceng-ceng kecek, 1 buah reyong, 1 pasang kendang (yaitu lanang dan wadon), 1 buah kajar, 1 buah kemong, 1 buah kempur, 1 buah gong, 1 buah kempli, 1 buah bende.

Instrument trompong ialah suatu instrument yang bentuknya memanjang. Instrument ini pada umumnya mempunyai jumlah moncong ( susunan gong- gong kecil) sebanyak sepuluh buah, dengan susunan nada sebagai berikut : ndang, nding, ndong, ndeng, ndung. Disamping itu ada juga instrument tromping yang bermoncol sebelas buah. Instrumen trompong pada umumnya dimainkan dengan satu orang dengan memakai dua buah panggul yang dipegang oleh tangan kiri satu buah dan tangan kanan satu buah.

Instrument giying/pengugal adalah suatu instrument yang mempunyai jumlah bilah sebanyak sepuluh buah dengan susunan nadanya sebagai berikut : ndong, ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng, ndung, ndang, nding. Besar kecilnya nada diambil dari nada instrument jublag. Instrument ini dapat dipukul oleh satu orang dengan memakai panggul. Pada umumnya dapat dipukul oleh tangan kanan sedangkan tangan kiri dipakai untuk menutupnya, keculi orang itu memukulnya kidal baru alat pemukul itu dipegang oleh tangan kiri.

Instrumen pemade dang kantilan adalah suatu instrument yang mempunyai jumlah bilah sepuluh buah dengan susunan nada : ndong, ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng, ndung, ndang, nding. Besar kecil nada-nada instrument pemade adalah lebih kecil daripada nada instrument giying yang dipukul dengan panggul. Instrument ini dipukul oleng tangan kann sedangkan tangan kiri untuk menutup, kecuali orang itu kidal. Sedangkan instrument kantil nadanya lebih kecil daripada   nada instrument pemade dan sistim permainannya juga sama dengan pemade.

Instrument jublag adalah suatu instrument yang mempunyai jumlah bilah sebanyak lima buah dengan susunan nada sebagai berikut : nding, ndong, ndeng, ndung, ndang. Dan susunan nada yang kedua yaitu : ndang, nding, ndong, ndeng, ndung. Mengenai besar kecilnya nada diambil dari nada instrument giying yang lebih kecil dari nada instrument jegogan.

Instrument jegogan adalah instrument yang berbilah dan bernada paling rendah, dimana instrument ini mempunyai jumlah bilah sebanyak lima buah dengan susunan nada sebagai berikut : nding, ndong, ndeng, ndung, ndang. Dan ada juga susunan nadanya seperti berikut : ndang, nding, ndong, ndeng, ndung.

Ceng- ceng kecek mempunyai ukuran garis tengah sekitar sepuluh sampai tiga belas senti meter. Pada instrument ceng- ceng kecek mempunyai dua bagian yaitu : ceng- ceng sebagai penekep ( bungan ceng- ceng) dang ceng- ceng tatakan. Ceng- ceng penekep terdiri dari dua buah ceng- ceng yang berfungsi sebagai alat pemukul, sedangkan ceng- ceng yang dipukul terdiri dari lima sampai tujuh buah ceng- ceng yang merupakan tempat untuk menimbulkan suara. Ceng- ceng penekep dipegang oleh dua buah tangan yaitu tangan kanan dang tangan kiri.

Instrument reyong adalah suatu instrument yang bentuknya memanjang. Instrument ini pada umumnya mempunyai jumlah moncol sebanyak dua belas buah dengan susunan nada sebagai berikut : ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng, ndung. Instrument ini dapat dimainkan atau dipukul oleh empat orang dengan masing – masing orang memakai dua buah panggul yang dipegang oleh tangan kanan dan tangan kiri. Keempat orang pemain ini masing – masing dinamakan : penyoraga, pengebter, penyelah dan pemetit.

Instrument kendang adalah suatu alat yang sumber suaranya dari kulit. Instrument ini dapat dibagi menjadi dia yaitu : instrument kendang lanag dang kendang wadon, yang masing – masing dapat dimainkan dengan dua tangan yaitu tangan kanan dan tangan kiri. Permainan kendang juga dapat dimainkan dengan menggunakan panggul dan bisa juga dimainkan tanpa menggunakan panggul.

Instrument kajar adalah nama dari salah satu instrument pencol yang dibuat dari kerrawang, yang mempunyai fungsi sebagai pembawa irama serta menggunakan satu buah moncol dimana nadanya tidak dapat dipastikan / tidak persis sama dengan nada instrument yang lain. Nada instrument kajar berkisar antara nada nding dengan nada ndung. Instrument ini dipukul oleh satu orang.

Instrument kemong adalah nama dari salah satu instrument pencol yang dibuat dari kerrawang yang fungsinya sebagai pengisi ruas – ruas lagu yang disajikan, terutama pada bagian gending – gending pelegongan dan bebarongan.

Instrument kempur adalah instrument pencol yang bahannya dari kerrawang, yang mempunyai ukuran garis tengah lingkaran lima puluh senti meter sampai dengan enam puluh senti meter melihat dari segi fungsinya, instrument ini berfungsi sebagai memegang cirri tabuh, pendorong jatuhnya tonika gong dan sebagai pematok ruas – ruas gending. Adapun nama pukulan – pukulannya adalah : pukulan selah tunggal yang artinya instrument ini dipukul sekali di ruas – ruas gending sehingga lagu itu dapat dipastikan jenis lagu apa dan ukuran gending tabuh berapa.

Instrument gong adalah instrument pencol yang bahannya dari kerrawang yang mempunyai ukuran garis tengah lingkaran enam puluh lima senti meter sampai dengan Sembilan puluh senti meter. Melihat dari segi fungsinya instrument gong ini berfungsi sebagai jatuhnya pukulan mengakhiri lagu ( sebagai finalis ) dan sebagai menentukan jatuhnya tekanan – tekanan lagu sesuai dengan tujuan dari lagu itu sendiri. Adapun jenis nama pukulannya adalah : pukulan purwa tangi ( baru bangun).

Instrument kempli adalah instrument pencol yang bahannya dari kerrawang, dimana mengenai fungsi daripada instrument ini adalah sama dengan instrument kempur. Instrument kempli ini biasanya dapat dipakai pada gending – gending pepanggulan dalam arti kendang itu dipukul dengan panggul. Adapun nama dari jenis pukulannya adalah : pepade lingse.

Instrument bende adalah instrument pencol yang bahannya dari kerrawang yang pencolnya dibuat tidak terlalu keluar namun agak masuk ke dalam. Instrument ini berfungsi sebagai pembawa tempo , agar tempo tidak berantakan.

 ( Sumber Informan  ;  1. Kakek Saya ” I Wayan Mareg ” 2. “Jenis – jenis instrumen gong kebyar , Hasil penelitian P. Pande Mustika” )