TINJAUAN UNSUR VISUAL PADA POSTER PROPAGANDA BOENG, AJO BOENG

November 23rd, 2013

boeng ajo boeng

Propaganda  (dari bahasa latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan  yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.

Propaganda adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.

Pada tahun 1945, di hari-hari menuju kekalahan Jepang, Bung Karno yang ketika itu menjabat sebagai ketua Persiapan Kemerdekaan Indonesia, meminta kepada Affandi untuk menciptakan sebuah poster sebagai propaganda untuk membangkitkan semangat kemerdekaan. Dan dibuatlah sebuah poster propaganda “Boeng Ajo Boeng” yang bertujuan untuk mengajak rakyat Indonesia memutus rantai penjajahan.

Berikut ini adalah tinjauan Visual dari Poster “Boeng Ajo Boeng” :

 Ukuran dan Teknik

Ukuran 50x70cm
– Poster cetak
– Gambar, cetak, dan sablon

Illustrasi

Ilustrasi pada poster propaganda  “Boeng, Ajo Boeng” merupakan karya Affandi, yang merupakan  seorang pelukis utama dari Putera (Pusat Tenaga Rakyat) tahun 1945, yang mengilustrasikan gelora semangat dan keinginan bangsa Indonesia untuk memutuskan rantai penjajahan.

Figure, dalam poster ini mengilustrasikan seorang yang tangan kanannya dikepal dan sedang meronta memutuskan rantai, sambil mulutnya menganga berteriak yang dimaksudkan sebagai memutuskan rantai penjajahan. Goresan garis patah yang terlihat seperti menunjukkan sikap yang tegas dalam keputusan untuk memutuskan rantai penjajahan.

Foreground, Sang Saka Merah Putih yang berkibar yang dilatarbelakangi arsiran yang garisnya miring, lengkung dan patah. Sang Saka Merah Putih yang posisinya dilatarbelakangi arsiran mengilustrasikan kalau bangsa Indonesia ingin merdeka lepas dari penjajahan yang membuat bangsa Indonesia menderita.

Background, warna putih yang bermakna sebagai kemerdekaan Indonesia bersih berasal dari semangat bangsa Indonesia untuk merdeka. Goresan garis yang membentuk bidang geometri/ beraturan dapat menghadirkan ruang yang nyata, karena terlihat gelap terang. Gelap terang muncul karena keberanian menggunakan ruang kosong dengan goresan garis-garis sebagai pengisi ruang.

Teks

Teks semboyan “Boeng, Ajo Boeng” diberikan oleh Chairil Anwar.

 Kata “Boeng” berasal dari bahasa Bengkulu, yang artinya “kakak”. Digunakan sebagai panggilan untuk kakak laki-laki yang tertua dalam suatu keluarga. Kata “Boeng” mulai dikenal secara nasional ketika Ibu Fatmawati memanggil Ir. Soekarno dengan panggilan “Bung Karno”. Karena sudah dipakai dan meluas secara nasional, kata “Boeng” lah yang cocok diantara panggilan Kang, Akang, Aa (Sunda), Tuan, Uda (Padang), Mas (Jawa) atau panggilan lainnya yang masih kental terasa bahasa daerahnya.

 Kata “Ajo” merupakan kata seruan untuk mengajak atau memberikan dorongan/ semangat.

Tipografi

Tipografi dalam poster ini dapat berkomunikasi dengan jelas dan dapat terbaca.  Makna yang terbaca dari kalimat “Boeng, Ajo Boeng” sangat jelas untuk mengajak rakyat Indonesia untuk semangat berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Jenis huruf pada poster ini menggunakan jenis huruf Script, karena dibuat menggunakan kuas, goresan tangan dan penulisannya dimiringkan ke kanan. Jenis huruf ini juga memberikan kesan keakraban dalam poster.

Jadi, Sebuah media desain komunikasi visual juga dapat membangkitkan semangat rakyat Indonesia pada masa penjajahan.

One Response to “TINJAUAN UNSUR VISUAL PADA POSTER PROPAGANDA BOENG, AJO BOENG”

  1. следвайте тази информация

    TINJAUAN UNSUR VISUAL PADA POSTER PROPAGANDA BOENG, AJO BOENG | soulart