PENGARUH GAMELAN GONG KEBYAR TERHADAP GAMELAN BALI YANG LAIN

balinese_gamelan

Barungan gamelan Gong Kebyar adalah sebuah barungan yang terdiri dari 30-40 buah instrument, dimana instrument-instrumen ini kebanyakan instrument berupa alat-alat perkusif atau alat-alat pukul. Gamelan Gong Kebyar ini memiliki sepuluh bilah gamelan yang berlaraskan pelog lima nada, susunan nada-nada yang terdapat didalam gamelan gong kebyar adalah nada ndong, ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng, ndung, ndang, nding. Instrumen-instrumen dalam gamelan Gong Kebyar yang termasuk kelompok instrumen yang di pukul seperti :
–    Gong
–    Kempur
–    Terompong
–    Giying
–    Pemade
–    Kantil
–    Penyacah
–    Jublag
–    Jegogan
–    Reyong
–    Kajar
–    Kemong
–    Bende
–    Kempli dan sebagainya,
Instrument-instrumen tersebut diatas masing-masing memiliki jenis-jenis pukulan satu sama lain baik itu menggunakan tangan langsung ataupun menggunakan alat-alat tabuh atau yang sering disebut dengan panggul. Teknik-teknik pukulan tersebut dapat menimbulkan bunyi dan warna suara yang berbeda antara satu dan yang lainnya.
Gamelan Gong Kebyar yang baru muncul pada permulaan abad ke 20 pada dewasa ini sudah mampu mengalahkan gamelan bali lainnya yang sudah ada sebelumnya. Perkembangan yang begitu pesat dari pada gamelan gong kebyar ini ternyata membawa pengaruh yang cukup besar, tidak hanya terhadap jenis gamelan bali akan tetapi juga terhadap jenis seni pertunjukan bali lainnya. Dalam tabuh-tabuh gamelan gong kebyar itu sendiri dalam perkembangannya dari fase ke fase berikut juga telah banyak terjadi pembaharuan – pembaharuan sesuai dengan selera masyarakat pemdukungnya.
Sebagaimana telah disinggung diatas, bahwa sebelum munculnya gamelan gong kebyar dibali sudah hidup dan berkembang berbagai jenis gamelan bali yang masing-masing mempunyai bentuk barungan serta fungsi tersendiri didalam kehidupan social dan agama di kalangan masyarakat. Dari barungan gamelan-gamelan itu ada yang merupakan barungan gamelan yang besar seperti : gemelan Gong Gede, gamelan Pelegongan, gamelan semar pagulingan dan lain sebagainya dan ada juga yang merupakan barungan kecil seperti : gamelan Geguntangan, gamelan Gambang, gamelan Bebonangan dan lain-lainnya. Masing-masing jenis gamelan tersebut memiliki suatu sisitim permainan yang berbeda satu sama lain, memiliki suasana yang berbeda-beda serta bahan instrumennya pun berbeda.
Dengan adanya kekhasan pada masing-masing gamelan Bali ini membuat para penikmatnya mendapat kesan yang berbeda-beda pula manakala mendengarkan lagu-lagu dari masing-masing jenis gamelan Bali ini. Munculnya gamelan gong kebyar dan kemudian berkembang dengan pesatnya hampir ke seluruh pelosok bali bahkan kini sudah sampai keluar bali/ diluar negeri, ternyata akhirnya membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan gamelan bali yang sudah ada sebelum gamelan gong kebyar ini. Pengaruh-pengaruh dari pada gamelan gong kebyar ini tidak hanya tampak pada segi teknik permainan, dinamika dan tempo lagu akan tetapi juga dalam segi instrumentasi dengan segala perubahan-perubahan (peleburannya).
Gamelan Gender Wayang, Semar Pagulingan, Gong Gede yang merupakan barungan gamelan Bali yang ikut membentuk Gong Kebyar ini kemudian menjadi berbalik kemasukan pengaruh Gong Kebyar. Gender Wayang yang semula sangat menonjolkan sistim gegenderan (ubit-ubitan), semar pegulingan disana yang sudah biasa dengan bentuk lagunya yang tenang namun sekarang sudah ikut ngebyar sehingga rasa lagu yang ditimbulkan menjadi sama dengan rasa kekebyaran. Dinamika gamelan gong kebyar dengan perubahan tempo cepat-lambat dilakukan secara kompak oleh seluruh instrument dalam barungan gong kebyar kini sudah diterapkan pula pada barungan Gender Wayang, Semar Pagulingan, Pelegongan dan lain-lainnya.
Gamelan Geguntangan atau Pengarjaan yang semula sangat menonjolkan jalinan yang rapat antara dua buah guntang, dua kendang kecil yang diikat oleh instrument suling kini sudah menampilkan system kekebyaran sekalipun dengan mempergunakan alat gamelan yang memang telah ada dalam geguntangan. Gamelan Angklung, Joged Bumbung, tingklik gebyoh kini sudah biasa dengan ngebyar dang ending-gendingnya pun banyak yang mengam bil gending-gending dalam barungan gamelan gong kebyar.
Dalam hal instumentasi jenis-jenis gamelan Bali itu sudah hidup sebelum munculnya gamelan Gong Kebyar ini sangat banyak yang terkena pengaruh dari Gong Kebyar. Sudah cukup banyak gamelan-gamelan yang lainnya yang dilebur menjadi barungan gamelan gong kebyar yang mengakibatkan jumlah barungan Gong Kebyar semakin bertambah dan jumlah barungan gamelan Gong Gede, Semar Pagulingan, Pelegongan dan lain sebagainya semakin berkurang. Selain itu banyak para banjar atau desa yang dengan segala upayanya membeli barungan gamelan gong kebyar sekalipun sesungguhnya banjar atau desa tersebut masih memiliki barungan gamelan Bali yang lainnya. Munculnya gamelan angklung kebyar, Gong Suling adalah juga sebagai ukuran berrpa besarnya pengaruh munculnya gamelan gong kebyar di Bali. Namun sekarang sudah banyak pula yang kembali muncul gamelan seperti : Gong Gede, Semar Pagulingan, Pelegongan.

SUMBER : buku Mengenal jenis-jenis Pukulan Dalam Gamelan Gong kebyar hal : 41 – 44